ardipedia.com – Hai, guys! Siapa di sini yang suka gemes sendiri karena merasa omongan kamu kayak angin lalu di telinga anak? "Nak, makan dulu!" Dijawabnya, "Iya, nanti." "Yuk, beres-beres mainan!" Terus dijawab, "Bentar, ah!" Rasanya pengen teriak, ya kan? Tenang, kamu nggak sendirian kok. Komunikasi sama anak itu memang nggak semudah ngebalikin telapak tangan, apalagi pas mereka lagi asyik main atau scroll TikTok. Seringkali kita merasa kayak lagi ngomong sama tembok. Tapi, jangan putus asa dulu. Gue mau ajak kamu buat belajar bareng jurus-jurus ajaib yang bikin komunikasi sama anak jadi super lancar dan bebas drama. Intinya, kita harus tahu cara masuk ke dunia mereka.
Kenapa Sih Anak Sering Gak Mau Dengar?
Sebelum kita ke jurus-jurusnya, kita harus pahami dulu akar masalahnya. Anak-anak itu nggak sengaja kok ngabaikan kita. Ada beberapa alasan kenapa mereka terlihat nggak mau dengar. Pertama, mereka lagi fokus banget sama apa yang mereka kerjain. Buat mereka, main game atau nonton kartun itu adalah hal yang sangat penting. Jadi, saat kita datang dan ngasih perintah, itu kayak kita lagi gangguin mereka di tengah project penting. Kedua, mereka mungkin merasa kita cuma bisa ngasih perintah. "Ayo mandi!" "Ayo makan!" "Ayo tidur!" Ini bikin mereka merasa tertekan, bukan diajak kerja sama. Ketiga, kita kadang ngomong pas mereka lagi sibuk, jadi otak mereka belum sempat "beralih" buat dengerin kita. Nah, kalo kita sudah paham alasan-alasan ini, kita jadi tahu nih cara ngadepinnya.
Jurus 1: Turun ke Level Mereka
Coba kamu ingat, seberapa sering kamu ngasih perintah ke anak dari jarak jauh? Misalnya, "Nak, beres-beres ya!" sambil kamu sendiri di dapur. Cara ini seringnya nggak efektif. Jurus pertama dan paling penting adalah turun ke level mereka. Berhenti sejenak dari kesibukanmu, datangi anakmu, dan duduk atau berlutut biar mata kamu sejajar sama mata mereka. Sentuh bahu mereka dengan lembut, dan panggil nama mereka. Setelah kamu dapat perhatian mereka, baru deh kamu ngomong. Ini bikin mereka merasa dihargai dan diperhatikan. Kontak mata itu penting banget, lho. Gue pernah coba cara ini ke keponakan gue, dan beneran deh, dia langsung berhenti main dan dengerin omongan gue dengan saksama. Ini menunjukkan kalau kita serius dan nggak cuma asal ngomong.
Jurus 2: Jangan Langsung Ngasih Perintah, Ajak Ngobrol Dulu
Alih-alih langsung bilang, "Ayo mandi sekarang!", coba deh ajak mereka ngobrol dulu. Misalnya, "Kakak, game-nya seru banget, ya? Sebentar lagi mainnya selesai, kan? Habis itu, kita mandi yuk, biar badan kita seger." Dengan begitu, kamu ngasih mereka waktu buat transisi dan nggak merasa diperintah secara dadakan. Kamu juga bisa pakai teknik "pilihan terbatas." Misalnya, "Mau mandi sekarang atau lima menit lagi?" Ini bikin mereka merasa punya kendali atas keputusan mereka sendiri, jadi mereka lebih mau nurut. Anak-anak itu suka banget merasa kalau mereka punya pilihan.
Jurus 3: Pakai Kata-kata yang Positif dan Jelas
Seringkali kita tanpa sadar pakai kata-kata yang negatif atau nggak jelas. Misalnya, kita bilang, "Jangan berantakan!" Kalimat ini kurang efektif. Lebih baik kamu ganti dengan, "Yuk, kita bereskan mainannya biar rapi." Kalimat yang positif dan jelas itu lebih mudah diterima anak-anak. Jangan pakai kalimat yang bertele-tele juga. Langsung ke intinya aja. Anak-anak itu belum bisa mencerna kalimat yang panjang dan rumit. Kamu bisa bilang, "Yuk, kita taruh mainan di kotak merah," daripada, "Tolong mainannya dibereskan ya biar nggak berantakan dan nggak ada yang tersandung nanti pas lewat." Gampang, kan?
Jurus 4: Jadi Pendengar yang Aktif
Komunikasi itu dua arah, bukan cuma kita yang ngomong. Coba deh dengerin anak-anakmu. Saat mereka cerita sesuatu, jangan langsung motong atau mengkritik. Dengerin aja dulu. Kalo mereka cerita tentang teman atau sekolah, kamu bisa nanya, "Terus gimana?" atau "Wah, seru banget, ya!" Ini bikin mereka merasa dihargai dan didengar. Dengan menjadi pendengar yang baik, mereka juga akan belajar buat jadi pendengar yang baik juga. Mereka akan melihat kamu sebagai tempat curhat yang nyaman, bukan cuma sebagai orang yang selalu ngasih perintah. Hubungan kamu sama mereka jadi lebih dekat, dan ini bakal bikin komunikasi kalian lebih lancar.
Jurus 5: Validasi Perasaan Mereka
Kadang, anak-anak nggak mau dengerin karena mereka lagi merasa marah, sedih, atau kesel. Misalnya, mereka lagi kesel karena kalah main game. Nah, di saat itu, jangan langsung bilang, "Udah, mainannya udah. Ayo mandi!" Alih-alih begitu, coba validasi perasaan mereka. Kamu bisa bilang, "Mama/Papa tahu kamu lagi sedih karena kalah. Nggak apa-apa kok kalau sedih. Kita mandi dulu yuk, nanti bisa main lagi." Dengan validasi perasaan mereka, mereka merasa kamu ngertiin mereka. Ini bikin mereka jadi lebih terbuka dan mau kerja sama. Mereka akan merasa kalau kamu ada di pihak mereka, bukan sebagai musuh.
Jurus 6: Buat Komunikasi Jadi Permainan atau Petualangan
Anak-anak suka banget sama hal-hal yang seru dan menantang. Kamu bisa ubah perintah jadi permainan. Misalnya, "Siapa yang paling cepat sampai kamar mandi?" atau "Yuk, kita balapan beres-beres mainan! Nanti yang menang dapat pelukan." Ini bikin tugas yang membosankan jadi sesuatu yang menyenangkan. Kamu juga bisa pakai metafora atau perumpamaan yang lucu. Misalnya, "Ayo, mandi! Nanti kotoran di badan kamu kabur semua kayak hantu." Cara ini bikin mereka ketawa dan jadi lebih kooperatif. Intinya, jangan kaku. Gunakan imajinasi dan kreativitas kamu buat berkomunikasi dengan mereka.
Jurus 7: Beri Contoh yang Baik
Anak-anak itu peniru yang ulung. Mereka akan meniru cara kamu berkomunikasi. Jadi, kalo kamu pengen mereka dengerin kamu, kamu juga harus dengerin mereka. Kalo kamu ngobrol sama pasangan atau teman, tunjukkan kalau kamu juga pendengar yang baik. Tunjukkan kalau kamu nggak suka teriak-teriak atau marah-marah. Dengan melihat kamu sebagai contoh, mereka akan belajar kalau komunikasi yang baik itu butuh kesabaran dan saling menghargai. Kamu adalah role model utama mereka. Ingat, parenting itu bukan cuma soal ngasih perintah, tapi juga soal ngasih contoh.
Kesimpulannya,
Pada akhirnya, komunikasi itu bukan soal siapa yang menang atau siapa yang lebih kuat. Ini soal membangun hubungan yang solid. Hubungan yang diisi dengan rasa saling percaya, saling menghargai, dan saling mendengarkan. Dengan menerapkan jurus-jurus ajaib ini, kamu nggak cuma bikin komunikasi lebih lancar, tapi juga membangun tim yang kuat sama anakmu. Nggak ada lagi drama, yang ada cuma tawa dan kerja sama. Jadi, yuk mulai sekarang, kita coba ubah cara kita berkomunikasi. Mari kita jadi orang tua yang bisa jadi teman dan tempat curhat buat anak-anak kita.
image source : iStock