Anak Tantrum? Ini Trik Ampuh Redam Emosi Ala Gen Z

ardipedia.com – Halo, guys! Kamu pernah nggak sih lagi jalan di mall, terus tiba-tiba denger ada anak teriak-teriak atau nangis guling-guling di lantai? Atau di rumah, anak kamu mendadak marah dan banting-banting mainan cuma gara-gara nggak dikasih nonton kartun lagi? Nah, momen itu yang kita kenal sebagai tantrum. Rasanya sebagai orang tua atau kakak, kita suka bingung dan panik. Kadang kita mikir, "Duh, kenapa sih dia begini? Salah gue apa ya?" Tenang aja, kamu nggak sendirian kok. Tantrum itu hal yang wajar banget dalam pertumbuhan anak. Itu cara mereka buat ngungkapin emosi yang belum bisa mereka sampaikan pakai kata-kata. Nah, daripada ikutan panik dan ngomel, gue mau bagiin trik-trik yang super ampuh buat redam tantrum ala Gen Z. Santai, tapi tetap ngena!

Kenapa Anak Sering Tantrum? Bukan Cuma Bikin Onar

Sebelum kita bahas triknya, kita harus pahami dulu kenapa tantrum itu terjadi. Anak-anak, terutama yang masih kecil, itu ibaratnya kayak gelas yang gampang penuh. Perasaan mereka, entah itu sedih, marah, atau kecewa, itu tumpah ruah dan mereka belum tahu gimana cara mengelolanya. Mereka nggak punya skill buat bilang, "Ma, aku kesel karena mainanku rusak," atau "Pa, aku marah karena nggak jadi ke taman." Jadinya, emosi itu keluar lewat cara yang paling mereka tahu: nangis, teriak, atau banting barang.

Tantrum juga bisa dipicu oleh berbagai hal. Misalnya, mereka lagi capek, lapar, atau ngantuk. Atau bisa juga karena mereka frustrasi karena nggak bisa ngelakuin sesuatu yang mereka mau. Jadi, tantrum itu bukan tanda anak nakal atau bandel. Itu cuma cara mereka buat bilang, "Aku butuh bantuan, nih!" Tugas kita adalah jadi "tim penyelamat" yang datang dengan jurus-jurus keren.

Jurus 1: Jangan Ikutan Emosi, Tetap Chill

Ini trik paling utama. Kalau anak kamu lagi tantrum, jangan ikutan emosi. Kalau kamu marah, mereka akan makin panik dan tantrum-nya jadi makin parah. Coba deh, tarik napas dalam-dalam. Ingat, dia bukan lagi mau ngelawan kamu. Dia lagi kesulitan mengendalikan emosinya. Jadi, kamu harus jadi "pilar" yang kokoh dan tenang buat mereka.

Gue pernah baca, anak-anak itu kayak "cermin emosi." Kalo kamu tenang, mereka juga akan lebih cepat tenang. Kalo kamu panik, mereka juga akan makin panik. Jadi, tunjukkan pada mereka kalau kamu bisa mengendalikan diri. Ini juga ngajarin mereka tentang cara ngatur emosi.

Jurus 2: Beri Ruang Tanpa Meninggalkan

Saat anak lagi tantrum, coba deh ajak mereka ke tempat yang lebih tenang. Bisa ke kamar atau sudut ruangan. Ini bukan soal "mengasingkan" mereka, tapi soal ngasih mereka ruang buat melampiaskan emosi tanpa jadi tontonan orang lain. Kamu bisa duduk di dekat mereka, tapi jangan langsung peluk atau paksa mereka berhenti nangis. Cukup bilang, "Mama/Papa ada di sini, kok."

Ini bikin mereka merasa aman. Mereka tahu kamu ada, tapi mereka juga punya ruang buat meluapkan emosi. Tunggu sampai mereka tenang, baru deh kamu ajak mereka ngobrol. Memberi ruang itu juga ngajarin mereka kalau nggak semua masalah harus diselesaikan dengan teriakan.

Jurus 3: Pahami dan Validasi Perasaan Mereka

Seringkali, saat anak tantrum, kita langsung bilang, "Udah ah, nggak usah nangis!" Padahal, kalimat itu malah bikin mereka merasa perasaannya nggak penting. Coba deh, ganti dengan kalimat yang memvalidasi perasaan mereka. Misalnya, "Mama tahu kamu sedih/marah karena nggak bisa beli mainan itu," atau "Papa tahu kamu kesel karena game-nya kalah."

Dengan begitu, mereka tahu kamu mengerti mereka. Ini bikin mereka merasa didengar dan dihargai. Setelah mereka merasa dimengerti, mereka akan lebih mudah diajak komunikasi. Ini juga ngajarin mereka buat ngasih nama pada emosi mereka. Misalnya, "Oh, yang aku rasain ini namanya sedih," atau "Ini namanya marah." Skill ini bakal kepakai banget sampai mereka besar nanti.

Jurus 4: Alihkan Perhatian dengan Cepat

Ini trik jitu buat tantrum yang ringan. Saat kamu melihat tantrum mulai muncul, coba deh alihkan perhatian mereka dengan cepat. Misalnya, "Eh, lihat deh! Ada kucing lucu di luar!" atau "Yuk, kita bikin kue bareng! Kita pakai cetakan yang paling lucu." Tentu saja trik ini nggak selalu berhasil, tapi worth it buat dicoba.

Mengalihkan perhatian itu nggak berarti kamu menghindari masalah. Ini cuma soal ngasih jeda buat mereka biar emosi yang lagi tumpah ruah bisa mereda sedikit. Setelah mereka lebih tenang, baru deh kamu bisa balik lagi ke topik awalnya dan diskusiin bareng-bareng.

Jurus 5: Kasih Pilihan yang Sederhana

Seringkali, tantrum terjadi karena anak merasa nggak punya kendali. Kita bisa ngasih mereka rasa punya kendali dengan ngasih mereka pilihan. Jangan ngasih pilihan yang berat atau rumit. Cukup pilihan sederhana. Misalnya, "Kamu mau pakai baju yang mana? Yang kuning atau yang biru?" Atau, "Kamu mau makan di meja atau di karpet?"

Pilihan-pilihan kecil ini bikin mereka merasa jadi "pemimpin" buat diri mereka sendiri. Mereka jadi lebih kooperatif karena merasa terlibat dalam pengambilan keputusan. Ini ngajarin mereka skill mengambil keputusan dan bikin mereka jadi lebih mandiri.

Jurus 6: Sering-sering Kasih Apresiasi

Ini trik yang sering dilupakan. Kita sering datang pas anak-anak lagi nakal. Tapi, kita jarang datang pas mereka lagi baik. Coba deh, sering-sering kasih apresiasi pas mereka lagi tenang. Misalnya, saat mereka lagi main sendiri dengan anteng, kamu bisa datang dan bilang, "Wah, kamu keren banget! Mainnya rapi."

Apresiasi itu kayak pupuk buat anak. Itu bikin mereka tahu kalau perilaku yang baik itu dihargai. Jadi, mereka akan termotivasi buat terus melakukan hal yang baik. Ini bakal ngebantu mereka ngembangin skill ngendaliin emosi, dan tantrum jadi lebih jarang terjadi.

 


Jurus 7: Cari Tahu Pola dan Pemicunya

Tiap anak itu unik. Pemicu tantrum mereka juga beda-beda. Kamu bisa coba jadi detektif. Perhatiin kapan tantrum itu sering terjadi. Apakah saat mereka lapar? Saat mereka ngantuk? Atau saat mereka merasa diabaikan? Dengan tahu polanya, kamu bisa mencegah tantrum itu terjadi. Misalnya, kalo kamu tahu anak kamu suka tantrum kalo udah waktunya makan, kamu bisa siapin makanan ringan dulu sebelum mereka benar-benar lapar. Mencegah itu lebih baik daripada mengobati, kan?

Tantrum Itu Bagian dari Pertumbuhan

Pada akhirnya, tantrum itu bukan hal yang harus kita takuti atau hindari. Itu bagian dari proses mereka tumbuh dan belajar. Dengan trik-trik yang santai tapi ampuh ini, kamu bisa mengubah momen tantrum yang penuh drama jadi kesempatan buat ngajarin mereka tentang emosi dan ngembangin hubungan yang lebih kuat. Jadi, jangan panik lagi ya. Kamu bisa hadapi tantrum dengan cool dan bikin anak-anakmu jadi pribadi yang tangguh.

 

 

 

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال