Anxiety Disorder: Gejala yang Wajib Kamu Tahu

ardipedia.com – Kamu pernah enggak sih, tiba-tiba jantung deg-degan kencang banget, napas jadi pendek, dan perut terasa mual? Padahal, kamu lagi enggak dikejar deadline atau lagi diuji sama dosen killer. Rasanya kayak lagi panik banget tanpa alasan yang jelas. Kalau iya, mungkin kamu sedang merasakan kecemasan.

Sebenarnya, cemas itu hal yang normal. Setiap orang pasti pernah merasakannya. Misalnya, cemas pas mau presentasi di depan kelas, atau cemas pas lagi nunggu hasil ujian. Itu adalah respons alami tubuh buat menghadapi situasi yang menantang. Tapi, gimana kalau kecemasan itu datang terus-menerus, bahkan di saat kamu lagi santai sekalipun? Sampai-sampai mengganggu aktivitas harian kamu. Nah, bisa jadi itu adalah tanda-tanda anxiety disorder.

Anxiety disorder ini beda jauh sama cemas biasa. Kalau cemas biasa datang sesekali dan hilang setelah pemicunya selesai, anxiety disorder ini kayak tamu yang enggak diundang. Dia datang kapan aja dan di mana aja, bikin kamu merasa enggak nyaman dan enggak berdaya. Penting banget buat kita kenali gejalanya, biar kita bisa tahu kalau ada yang salah dan bisa segera cari cara buat mengatasinya.

Apa Itu Anxiety Disorder?

Secara sederhana, anxiety disorder adalah kondisi mental yang bikin penderitanya merasakan cemas, khawatir, atau takut yang berlebihan dan terus-menerus. Perasaan ini bisa sangat kuat dan bertahan lama, sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan sosial, dan pekerjaan atau studi.

Ada beberapa jenis anxiety disorder, kayak Generalized Anxiety Disorder (GAD), Panic Disorder, Social Anxiety Disorder, dan lain-lain. Setiap jenis punya gejala yang khas, tapi secara umum, gejalanya bisa dibagi jadi dua, yaitu gejala fisik dan gejala mental atau emosional.

1. Gejala Fisik

Saat kamu cemas, tubuh kamu memberikan sinyal. Sinyalnya ini bisa bikin kamu enggak nyaman, bahkan bikin kamu jadi panik. Ini dia beberapa gejala fisik yang sering muncul:

Jantung Berdebar Kencang dan Sesak Napas: Jantung kamu bisa berdetak lebih cepat, rasanya kayak habis lari maraton. Napas juga jadi pendek dan berat, kayak lagi ada beban di dada.

Keringat Dingin dan Gemetar: Tangan atau seluruh tubuh kamu bisa gemetar, dan kamu bisa merasakan keringat dingin keluar.

Sakit Perut atau Mual: Perut kamu bisa terasa mual, begah, atau sakit. Ada juga yang merasakan diare atau sering bolak-balik ke toilet.

Otot Tegang: Otot di leher, bahu, atau punggung kamu bisa terasa tegang dan kaku. Ini terjadi karena tubuh kamu dalam mode "siaga".

Susah Tidur: Kecemasan yang berlebihan bisa bikin kamu susah buat tidur. Walaupun sudah capek, pikiran kamu terus-terusan berputar, bikin kamu enggak bisa istirahat.

Sakit Kepala dan Pusing: Kamu bisa merasakan sakit kepala yang terus-menerus atau pusing.

Gejala-gejala ini muncul karena otak kamu salah menafsirkan sinyal, menganggap kamu lagi dalam bahaya, padahal enggak. (Sumber: American Psychological Association).

2. Gejala Mental dan Emosional

Selain fisik, ada juga gejala yang menyerang mental dan emosional kamu. Gejala ini sering kali bikin kamu merasa enggak berdaya dan terperangkap dalam pikiran sendiri.

Khawatir Berlebihan: Kamu akan terus-terusan khawatir tentang hal-hal kecil, bahkan hal yang belum terjadi. Pikiran kamu kayak lagi putar film horor di kepala kamu.

Gampang Gelisah: Rasanya kayak kamu enggak bisa duduk diam, harus terus bergerak, dan merasa enggak tenang.

Sulit Konsentrasi: Kecemasan bisa bikin kamu susah buat fokus. Pikiran kamu terlalu berisik, jadi susah buat menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

Mudah Marah atau Tertekan: Kamu jadi gampang marah dan sensitif. Hal-hal kecil bisa bikin kamu emosi.

Takut Mati atau Hilang Kendali: Ini sering terjadi saat serangan panik datang. Kamu bisa merasa takut banget sampai-sampai berpikir kamu mau mati atau pingsan. (Sumber: National Institute of Mental Health).


Jadi, Apa Bedanya dengan Cemas Biasa?

Bedanya terletak pada intensitas, durasi, dan dampaknya. Kalau cemas biasa datang dan pergi, anxiety disorder itu kayak tinggal di kepala kamu. Dia terus-terusan ada dan mengganggu kehidupan kamu.

Contohnya, cemas biasa itu kayak pas mau ujian. Setelah ujian selesai, cemasnya hilang. Tapi, anxiety disorder itu kayak kamu cemas terus-menerus, bahkan pas lagi liburan. Kamu bisa khawatir hal-hal enggak penting, kayak "gimana kalau jalanan macet?" atau "gimana kalau besok hujan?".

Apa yang Harus Dilakukan?

Ini dari apa yang kita riset, dengan mengenali gejalanya itu langkah awal yang bagus. Kalau kamu merasakan gejala-gejala di atas, jangan diabaikan. Ini bukan hal yang memalukan atau tanda kelemahan. Ini adalah kondisi mental yang butuh perhatian.

Ada beberapa hal yang bisa kamu coba:

Berbicara dengan Orang Terpercaya. Cerita ke teman, keluarga, atau orang yang kamu percaya. Menceritakan apa yang kamu rasakan bisa sedikit meringankan beban.

Kelola Stres. Cari cara yang efektif buat kamu melepaskan stres. Bisa dengan olahraga ringan, yoga, atau meditasi.

Tidur yang Cukup. Usahakan buat tidur 7-8 jam per hari. Kurang tidur bisa memicu kecemasan.

Kurangi Kafein dan Alkohol. Dua zat ini bisa memicu atau memperparah gejala kecemasan.

Cari Bantuan Profesional. Kalau kamu merasa kondisinya sudah parah dan enggak bisa diatasi sendiri, jangan ragu buat cari bantuan ke psikolog atau terapis. Mereka bisa kasih penanganan yang tepat dan personal, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi lainnya.

Ingat, kamu enggak sendirian. Banyak orang yang mengalami anxiety disorder. Yang paling penting, jangan pernah merasa malu buat meminta bantuan. Kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jadi, yuk mulai sekarang kita lebih peduli sama diri sendiri.

image source : Unsplash, Inc.

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال

Quotes
Menu Ardipedi