Tips Jaga Work-Life Balance Biar Gak Stres dan Tetap Bahagia

ardipedia.com – Punya hidup yang seimbang antara kerjaan dan kehidupan pribadi itu kayak impian. Rasanya enak banget kalau bisa kerja dengan semangat, tapi juga punya waktu buat diri sendiri, keluarga, dan teman-teman. Tapi, di zaman yang serba cepat ini, work-life balance itu seringkali cuma jadi teori. Tahu-tahu sudah malam, eh masih ngetik. Rasanya stres dan capek. Kalau kamu lagi ngerasain ini, berarti kamu butuh tips ini. Gue bakal bagiin beberapa cara ampuh yang bisa kamu coba biar kamu bisa punya hidup yang seimbang. Ini bukan soal trik sulap, tapi soal gimana kamu bisa ngatur diri sendiri dan punya batasan yang jelas.

Sebelum kita bahas tipsnya, mari kita pahami dulu kenapa work-life balance itu penting banget. Kalau kamu kerja terus-terusan tanpa jeda, badan dan pikiran kamu bakal cepat capek. Kamu jadi gampang stres, burnout, dan ujung-ujungnya malah jadi nggak produktif. Work-life balance itu bukan cuma soal liburan atau hobi. Itu soal gimana kamu bisa kasih waktu yang cukup buat diri sendiri, keluarga, dan teman-teman kamu. Kalau hidup kamu seimbang, kamu bakal lebih bahagia, lebih sehat, dan pastinya lebih semangat kerja.

Masalah utama yang sering kita hadapi itu adalah kita nggak punya batasan yang jelas. Kita seringkali kerja di mana aja, kapan aja. Akibatnya, kerjaan bisa masuk ke waktu istirahat, dan waktu istirahat jadi hilang. Makanya, penting banget buat kamu bikin batasan yang jelas.

Yuk, langsung aja kita bedah satu per satu!

1. Bikin Jadwal yang Jelas dan Komitmen

Langkah pertama yang paling penting adalah bikin jadwal. Anggap aja kamu lagi di kantor. Kapan kamu mulai kerja, kapan kamu istirahat makan siang, dan kapan kamu selesai. Buat jadwal yang spesifik, misalnya jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Setelah jam 5 sore, lupakan soal kerjaan.

Kalau kamu sudah bikin jadwal, kamu harus komitmen. Jangan tergoda buat buka laptop lagi di jam 7 malam cuma buat ngecek email. Email itu bisa menunggu sampai besok pagi. Menurut riset dari Stanford University, kerja lebih dari 50 jam seminggu itu justru bikin produktivitas menurun. Jadi, kerja yang terukur itu lebih baik daripada kerja yang nggak ada habisnya.

Kalau kamu punya jadwal yang jelas, kamu bakal lebih gampang menolak permintaan pekerjaan yang datang di luar jam kerja. Kamu bisa bilang ke rekan kerja atau atasan, "Maaf, ini sudah di luar jam kerja. Saya akan kerjakan besok pagi." Dengan cara ini, kamu kasih tahu ke orang lain kalau kamu punya batasan.

2. Punya Ruang Kerja Khusus

Punya ruang kerja khusus itu penting banget buat memisahkan antara waktu kerja dan waktu santai. Jangan kerja di kasur, di sofa, atau di meja makan. Cari satu tempat di rumah kamu yang bisa kamu jadikan "kantor." Bikin tempat itu senyaman mungkin. Ruang kerja ini bisa kasih sinyal ke otak kamu kalau kamu lagi dalam "mode kerja." Jadi, saat kamu masuk ke ruangan itu, otak kamu langsung siap.

Gue pernah baca di sebuah jurnal psikologi, lingkungan itu punya pengaruh besar ke mood dan fokus kita. Kalau kamu kerja di tempat yang sama buat tidur dan nonton, otak kamu bakal bingung. Jadi, punya ruang kerja khusus itu bisa bantu kamu fokus dan nggak gampang terdistraksi.

Setelah jam kerja selesai, tinggalkan ruang kerja kamu. Jangan pernah lagi masuk ke ruangan itu sampai besok pagi. Ini bakal bantu kamu "keluar" dari mode kerja dan masuk ke mode santai.

3. Komunikasi yang Jelas dengan Atasan dan Tim

Salah satu penyebab kerja sampai malam itu adalah ekspektasi yang nggak jelas. Mungkin atasan kamu berharap kamu selalu online 24/7. Makanya, penting banget buat kamu komunikasiin batasan kamu ke atasan dan tim.

Coba deh, ngobrol sama atasan kamu. "Pak/Bu, saya akan kerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Di luar jam itu, saya akan offline biar bisa istirahat dan kembali segar besok pagi." Sebagian besar atasan akan mengerti kok. Mereka juga butuh karyawan yang sehat dan nggak burnout. Kalau atasan kamu nggak mengerti, mungkin ada yang salah dengan budaya kerja di perusahaan itu.

Selain itu, kasih tahu juga ke tim kamu. Gunakan fitur di aplikasi chatting kayak Slack atau Microsoft Teams buat kasih tahu kalau kamu lagi offline. Ini bakal ngurangin kemungkinan kamu dapat pesan kerja di luar jam kerja.

4. Batasi Notifikasi

Notifikasi itu bisa jadi sumber stres. Setiap kali HP kamu bunyi atau laptop kamu kasih notifikasi, otak kamu bakal mikir, "Ada kerjaan lagi nih." Ini bikin kamu jadi nggak bisa istirahat. Makanya, matikan notifikasi kerja di luar jam kerja.

Kalau kamu pakai HP buat kerja, matikan notifikasi email, Slack, atau WhatsApp Group. Kalau perlu, hapus aplikasinya dari HP dan cuma pakai di laptop di jam kerja. Ini bakal bantu kamu "lupa" sama kerjaan di luar jam kerja.

Gue pernah coba cara ini, dan hasilnya luar biasa. Rasanya kayak liburan singkat setiap pulang kerja. Nggak ada notifikasi yang ganggu, dan gue bisa fokus sama hal-hal lain yang bikin gue bahagia.

5. Punya Hobi di Luar Pekerjaan

Ini penting banget buat menjaga kewarasan kamu. Jangan sampai hidup kamu cuma soal kerjaan. Cari hobi yang kamu suka dan luangkan waktu buat hobi itu setiap hari. Hobi itu bisa apa aja. Nonton film, baca buku, dengerin musik, olahraga, atau bahkan cuma main game.

Hobi itu bisa jadi "pembatas" antara waktu kerja dan waktu santai. Setelah kamu selesai kerja, kamu bisa bilang ke diri sendiri, "Oke, sekarang waktunya buat hobi." Ini bakal bantu kamu rileks dan lupakan sejenak soal kerjaan.

Menurut American Psychological Association, punya hobi bisa mengurangi stres dan meningkatkan kreativitas. Jadi, hobi itu bukan cuma buang-buang waktu, tapi investasi buat kesehatan mental kamu.


6. Jadikan 'Shutdown' Rutin Setiap Hari

Di kantor, kita punya rutinitas "shutdown." Kita beres-beres meja, matikan komputer, dan pulang. WFH juga butuh rutinitas yang sama. Setiap kali jam kerja selesai, lakukan "shutdown" rutin.

Misalnya, jam 5 sore, kamu bisa beres-beres meja kerja, matikan laptop, dan rapikan kabel-kabel. Ini bakal kasih sinyal ke otak kamu kalau "kerjaan hari ini sudah selesai." Setelah itu, kamu bisa melakukan rutinitas yang bikin kamu rileks, kayak jalan-jalan, olahraga, atau dengerin musik. Ini bakal bantu kamu transisi dari "mode kerja" ke "mode santai."

Rutinitas ini juga penting buat kesehatan mental. Otak kita butuh batasan yang jelas. Tanpa batasan ini, kita bakal merasa kayak kerja terus-terusan, meskipun lagi nggak kerja.

7. Ambil Jeda Singkat yang Teratur

Jangan kerja terus-terusan tanpa jeda. Ambil jeda singkat setiap satu atau dua jam. Jeda itu bisa kamu pakai buat stretching, berdiri, jalan-jalan sebentar, atau sekadar lihat ke luar jendela. Jeda singkat ini bisa bantu kamu mengurangi ketegangan di badan dan pikiran.

Gue pernah baca di sebuah artikel dari The Muse, jeda singkat yang teratur bisa meningkatkan produktivitas dan fokus. Jadi, jangan takut buat ambil jeda. Jeda itu bukan buang-buang waktu, tapi investasi buat produktivitas kamu.

Kalau kamu sudah kerja seharian, jangan lupa kasih hadiah buat diri sendiri. Pesan makanan favorit kamu, atau nonton film yang sudah lama kamu tunggu. Hadiah ini bakal kasih kamu motivasi buat tetap produktif di hari berikutnya.

Jadi, intinya, work-life balance itu bukan cuma mimpi. Itu bisa kamu capai dengan bikin batasan yang jelas, disiplin, dan kasih waktu buat diri sendiri. Selamat mencoba!

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال

Quotes
Menu Ardipedi