ardipedia.com – Mobil listrik itu lagi naik daun. Desainnya keren, ramah lingkungan, dan biaya operasionalnya jauh lebih hemat daripada mobil bensin. Tapi, harga mobil listrik baru kan lumayan bikin kantong jebol. Nah, jangan khawatir! Sama kayak mobil bensin, mobil listrik juga ada versi bekasnya. Harganya jauh lebih terjangkau, jadi kamu bisa punya mobil listrik impian tanpa harus keluar banyak uang. Tapi, beli mobil listrik bekas itu punya tantangannya sendiri, terutama soal baterai. Baterai itu ibarat jantungnya mobil listrik. Kalau baterainya bermasalah, biaya perbaikannya bisa mahal banget. Nah, gue bakal kasih tahu 3 hal penting yang wajib banget kamu cek sebelum beli mobil listrik bekas biar baterainya aman dan kamu enggak rugi.
Cek Kondisi Fisik Baterai
Ini hal pertama yang harus kamu lakukan. Cek kondisi fisik baterai mobil. Biasanya, baterai mobil listrik itu diletakkan di bagian bawah bodi mobil. Minta penjual untuk mengangkat mobilnya biar kamu bisa lihat langsung. Cek apakah ada bekas benturan, penyok, atau retak yang terlihat. Baterai yang pernah kena benturan, meskipun kelihatan kecil, bisa jadi bermasalah di bagian dalamnya yang sensitif. Cek juga apakah ada bekas rembesan atau kebocoran cairan. Baterai yang bocor itu bahaya banget dan bisa bikin mobil kamu konslet. Selain itu, cek juga sambungan-sambungan kabel di baterai. Pastikan semuanya terpasang dengan rapi dan enggak ada yang kendur. Baterai mobil listrik itu harusnya tertutup rapat dan enggak ada kabel yang terlihat di luar, kecuali di bagian-bagian tertentu yang memang sengaja terbuka.
Selain itu, pastikan juga kamu menanyakan riwayat perbaikan baterai. Tanyakan ke pemilik sebelumnya apakah baterainya pernah diganti atau diperbaiki. Ini penting banget, karena kalau baterainya sudah pernah dibongkar, bisa jadi garansi pabriknya hangus. Garansi baterai itu biasanya berlaku untuk jangka waktu lama, dan di banyak merek, garansi ini bisa pindah ke pemilik kedua. Tapi, ini enggak bisa kamu anggap pasti, ya. Kamu wajib banget cek ke dealer resmi atau cek di buku servis untuk memastikan garansi itu masih berlaku dan bisa pindah nama ke kamu. Ini penting banget, karena kalau garansi masih berlaku, kamu enggak perlu khawatir soal biaya perbaikan yang gede kalau ada masalah di kemudian hari.
Minta Data Kesehatan Baterai (SOH)
Ini poin yang paling krusial. Mobil listrik itu punya sistem yang bisa memantau kondisi baterai. Ada istilah State of Health atau SOH. SOH itu menunjukkan seberapa sehat baterai mobil kamu. Angka SOH ini bisa jadi patokan buat tahu berapa persen sisa kapasitas baterai. Misalnya, kalau SOH-nya 90%, berarti sisa kapasitas baterainya 90% dari kondisi baru. Semakin tinggi angka SOH-nya, semakin bagus kondisi baterainya. Kamu bisa minta data SOH ini ke pemilik sebelumnya. Biasanya, data ini bisa dilihat di panel instrumen mobil atau di aplikasi yang terhubung ke mobil. Kalau pemiliknya enggak bisa kasih data SOH, mending kamu curiga, ya. Bisa jadi ada yang ditutup-tutupi. Data SOH ini penting banget buat tahu seberapa jauh mobilnya bisa menempuh perjalanan dan seberapa lama baterainya bisa bertahan.
Kalau kamu enggak yakin dengan data yang dikasih sama pemilik, kamu bisa bawa mobilnya ke bengkel resmi atau bengkel spesialis mobil listrik buat dicek. Biasanya, mereka punya alat khusus buat ngecek SOH dan kondisi baterai secara detail. Cek ini memang butuh biaya tambahan, tapi ini bisa jadi investasi yang sangat bijak. Lebih baik keluar uang sedikit di awal daripada harus keluar uang banyak di kemudian hari buat ganti baterai yang rusak.
Cek Riwayat Pengisian Daya
Cara pemilik sebelumnya mengisi daya baterai itu juga penting. Ada dua jenis pengisian daya, yaitu DC Fast Charging dan AC Charging. DC Fast Charging itu pengisian daya cepat. Pengisian daya ini bisa mengisi baterai mobil kamu dalam waktu singkat. Tapi, pengisian daya cepat ini bisa bikin baterai cepat rusak kalau terlalu sering dipakai. AC Charging itu pengisian daya lambat. Pengisian daya ini butuh waktu yang lebih lama, tapi lebih aman buat baterai.
Tanyakan ke pemilik sebelumnya seberapa sering mereka pakai DC Fast Charging. Kalau mereka terlalu sering pakai pengisian daya cepat, bisa jadi kondisi baterainya sudah enggak terlalu bagus. Selain itu, tanyakan juga apakah mereka sering mengisi daya sampai 100% atau enggak. Mengisi daya sampai 100% terlalu sering juga bisa bikin baterai cepat rusak. Kamu juga bisa cek kondisi kabel pengisian daya. Pastikan enggak ada kabel yang terkelupas atau putus. Kabel yang rusak bisa bikin pengisian daya jadi enggak stabil dan bisa bikin baterai cepat rusak.
Kenapa Baterai itu Penting Banget?
Baterai itu komponen paling mahal di mobil listrik. Harga baterai itu bisa sampai puluhan juta rupiah, bahkan lebih. Jadi, kalau baterainya rusak, biaya perbaikannya bisa mahal banget. Baterai yang rusak juga bisa bikin mobil kamu mogok di tengah jalan. Oleh karena itu, beli mobil listrik bekas itu harus teliti banget. Jangan gampang tergiur sama harga yang terlalu murah. Harga yang terlalu murah bisa jadi pertanda kalau ada masalah di baterainya.
Meskipun beli mobil listrik bekas itu berisiko, kalau kamu teliti, kamu bisa dapat mobil yang kondisinya masih bagus. Yang paling penting, jangan pernah bayar lunas sebelum kamu benar-benar yakin sama kondisi baterai dan surat-suratnya. Lebih baik bayar sedikit lebih mahal tapi dapat mobil yang kondisinya bagus daripada dapat mobil murah tapi harus keluar biaya perbaikan yang besar di kemudian hari.
Membeli mobil listrik bekas itu butuh kesabaran. Jangan buru-buru. Luangkan waktu buat mencari, membandingkan, dan test drive mobil-mobil yang kamu suka. Dengan begitu, kamu bisa dapat mobil yang sesuai dengan budget dan kebutuhan kamu. Yang paling penting, nikmatin prosesnya, ya. Banyak kok sumber-sumber yang bisa kamu andalkan buat cek detail lebih lanjut soal mobil listrik bekas, misalnya dari review di YouTube atau forum komunitas mobil. Selamat berburu mobil impianmu!
image source : Unsplash, Inc.
