ardipedia.com – Di zaman sekarang, punya satu sumber penghasilan aja rasanya enggak cukup. Biaya hidup makin naik, kebutuhan makin banyak, dan rasanya gaji bulanan cuma numpang lewat aja. Makanya, banyak banget anak muda yang mulai mikir buat punya kerja sampingan atau side hustle. Tujuannya jelas, buat nambahin pundi-pundi uang, nabung lebih banyak, atau bahkan bisa resign dan fokus di kerja sampingan itu. Tapi, punya dua pekerjaan sekaligus itu enggak gampang. Seringnya, kita jadi kewalahan, kerjaan utama keteteran, dan akhirnya malah stres sendiri. Masalah utama dari punya kerja sampingan adalah soal manajemen waktu dan energi. Kamu harus pintar-pintar membagi fokus biar kerjaan utama enggak terganggu. Jangan sampai kerjaan sampingan yang seharusnya jadi solusi, malah jadi masalah baru. Atasan bisa jadi sebel, performa kerja jadi turun, dan yang paling parah, bisa kena teguran atau bahkan dipecat. Tentu kamu enggak mau itu terjadi, kan? Makanya, penting banget buat tahu gimana cara ngatur semuanya dengan baik. Artikel ini bakal kasih kamu cara-cara cerdas buat punya kerja sampingan tanpa harus mengorbankan kerjaan utama kamu. Ini bukan cuma soal tips praktis, tapi juga soal pola pikir yang harus kamu bangun. Kita bakal bahas dari mulai cara milih kerja sampingan yang pas, sampai cara ngatur jadwal yang efektif. Yuk, kita mulai.
1. Pilih Kerja Sampingan yang Enggak Menguras Waktu dan Tenaga
Langkah pertama yang paling krusial adalah milih jenis kerja sampingan yang tepat. Jangan asal pilih, apalagi yang butuh komitmen waktu yang enggak fleksibel. Idealnya, kerja sampingan yang kamu pilih itu yang bisa kamu kerjain kapan aja, di mana aja, dan enggak butuh banyak energi. Contohnya:
Freelance: Kamu bisa jadi penulis freelance, desainer, atau programmer. Kerjaan kayak gini bisa kamu lakuin di luar jam kerja, misalnya malam hari atau akhir pekan. Kamu juga bisa milih proyek yang sesuai sama jadwal kamu.
Jualan online: Kamu bisa jualan produk digital, pakaian, atau makanan. Jualan online itu fleksibel. Kamu bisa urus pesanan pas istirahat atau malam hari.
Content creator: Kamu bisa bikin konten di media sosial, YouTube, atau blog. Ini bisa kamu jadiin hobi yang dibayar. Kapan pun ada ide, kamu bisa langsung bikin konten.
Jasa titip atau dropshipper: Kamu bisa bantu orang beli barang atau jadi dropshipper. Kamu enggak perlu punya stok barang dan bisa lakuin ini di sela-sela waktu luang. Gue pernah, dulu teman gue milih kerja sampingan jadi ojek online. Awalnya dia semangat. Tapi, lama-lama dia sering telat ke kantor karena ketiduran, dan pas jam kerja dia malah sering ngantuk. Akhirnya, dia kena teguran dari atasan dan terpaksa berhenti. Jadi, pilihlah kerjaan yang benar-benar cocok sama gaya hidup kamu.
2. Bikin Jadwal yang Jelas dan Disiplin
Kalau kamu punya dua kerjaan, kamu harus jadi jagoan dalam hal manajemen waktu. Kamu harus punya jadwal yang jelas dan disiplin ngikutin jadwal itu. Jangan biarin kerjaan sampingan ganggu jam kerja utama kamu. Caranya:
Atur jam kerja sampingan: Tentukan jam-jam khusus buat kerja sampingan. Misalnya, dari jam 8 malam sampai 11 malam, atau pas akhir pekan.
Gunakan tools manajemen waktu: Kamu bisa pakai aplikasi kayak Google Calendar, Trello, atau Notion buat ngatur jadwal kamu. Tulis semua tugas yang harus kamu selesaikan, baik itu kerjaan utama maupun kerjaan sampingan.
Beri batasan: Beri batasan ke diri kamu sendiri. Misalnya, kalau kamu sudah janji bakal berhenti kerja jam 11 malam, ya berhenti. Jangan terus-terusan sampai begadang.
Luangkan waktu istirahat: Jangan cuma mikirin kerja. Kamu juga butuh istirahat. Jadwalkan waktu buat istirahat, olahraga, atau kumpul sama teman. Kalau kamu kelelahan, performa kamu bakal turun, baik di kerjaan utama maupun sampingan. Ingat, kerja sampingan itu bukan berarti kamu harus kerja 24 jam. Tujuannya buat nambah penghasilan, bukan buat nambah stres.
3. Komunikasikan ke Orang Terdekat
Punya kerja sampingan itu bakal ngaruh ke kehidupan sosial kamu. Kamu mungkin bakal punya lebih sedikit waktu buat teman atau keluarga. Makanya, penting banget buat komunikasikan ini ke orang-orang terdekat. Caranya:
Jelaskan tujuan kamu: Jelasin ke teman atau keluarga kalau kamu lagi ngejar tujuan finansial tertentu. Misalnya, “Gue lagi coba nabung buat beli rumah, jadi akhir pekan ini gue harus fokus kerja sampingan.”
Minta pengertian: Minta pengertian dari mereka. Bilang kalau kamu butuh dukungan dari mereka.
Tetap luangkan waktu: Meskipun sibuk, tetap luangkan waktu buat mereka. Misalnya, kamu bisa ajak makan siang di hari kerja atau nonton film di akhir pekan. Gue yakin, orang yang sayang sama kamu pasti bakal ngerti dan dukung keputusan kamu. Mereka juga bakal lebih ngerti kalau kamu enggak bisa ikut kumpul karena lagi kerja.
4. Jaga Profesionalisme di Tempat Kerja Utama
Ini adalah hal yang paling penting. Jangan pernah biarin kerja sampingan ganggu performa kamu di kantor. Perusahaan utama itu yang ngasih kamu gaji tetap, asuransi, dan benefit lainnya. Jangan sampai kamu kehilangan itu cuma karena kerja sampingan. Caranya:
Jangan campur aduk: Jangan pernah ngerjain kerjaan sampingan di jam kerja utama. Itu enggak etis. Kalau kamu ketahuan, kamu bisa kena teguran.
Selesaikan tugas utama tepat waktu: Pastikan semua tugas di kantor kamu selesai dengan baik dan tepat waktu. Jangan sampai telat deadline atau kualitas kerjaan kamu menurun.
Fokus saat meeting: Saat meeting, fokus ke meeting-nya. Jangan malah mikirin kerjaan sampingan. Beri feedback dan berpartisipasi aktif.
Jaga image: Jaga image kamu di kantor. Tunjukkan kalau kamu orang yang profesional, bertanggung jawab, dan totalitas. Gue yakin, kalau kamu bisa profesional dan enggak biarin kerjaan sampingan ganggu kerjaan utama kamu, atasan kamu enggak akan masalah. Malah, mereka bisa jadi respect sama kamu karena kamu punya etos kerja yang tinggi.
5. Pertimbangkan Masalah Hukum dan Etika
Beberapa perusahaan punya aturan yang melarang karyawan mereka punya kerja sampingan yang sama dengan bidang perusahaan. Kamu harus tahu aturan ini biar enggak kena masalah. Caranya:
Cek kontrak kerja: Baca lagi kontrak kerja kamu. Apakah ada pasal yang melarang kerja sampingan?
Konsultasi dengan HRD: Kalau kamu ragu, coba tanyakan ke HRD. Tanya dengan sopan, misalnya, “Apakah ada kebijakan perusahaan soal kerja sampingan?”
Jaga etika: Jangan pernah pakai aset perusahaan buat kerjaan sampingan. Misalnya, pakai laptop kantor buat ngerjain proyek freelance pribadi. Itu enggak etis dan bisa jadi masalah.
Gue yakin, punya kerja sampingan itu hal yang baik. Tapi, kamu harus lakuin dengan cara yang benar. Jangan sampai kamu harus memilih antara kerjaan utama atau sampingan karena salah langkah. Dengan cara-cara di atas, kamu bisa punya dua-duanya.
image source : Unsplash, Inc.