Waspadai Stroke di Usia Muda, Cek Gejalanya!

ardipedia.com – Selama ini, kita sering banget dengar kalau stroke itu penyakitnya orang tua. Pokoknya identik sama yang sudah berumur, deh. Tapi, tahu enggak sih? Anggapan itu ternyata enggak sepenuhnya benar. Belakangan ini, kasus stroke di usia muda, bahkan di usia 20-an atau 30-an, makin banyak bermunculan. Ini bukan lagi cerita horor, tapi fakta yang harus kita waspadai.

Kamu mungkin mikir, "Ah, masih muda gini, mana mungkin kena stroke?" Eits, jangan salah. Gaya hidup kita yang serba cepat dan instan sekarang ini justru bisa jadi pemicu utama. Contohnya, sering begadang, makanan enggak sehat, jarang olahraga, dan stres yang numpuk. Pola-pola ini pelan-pelan merusak tubuh kita tanpa disadari. Jadi, penting banget buat kita sadar dan kenal lebih dekat sama penyakit ini, biar bisa dicegah sebelum terlambat.

Stroke Itu Apa Sih Sebenernya?

Sederhananya, stroke itu kayak lagi ada macet di jalanan arteri otak kamu. Tiba-tiba aliran darah yang bawa oksigen dan nutrisi ke otak jadi terhambat atau bahkan berhenti total. Otak kita butuh oksigen terus-menerus buat berfungsi. Kalau suplai oksigennya terputus, sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit. Itulah kenapa stroke ini beneran kondisi gawat darurat yang butuh penanganan secepat kilat.

Ada dua jenis stroke yang paling umum, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik ini yang paling sering terjadi. Ini akibat dari pembuluh darah di otak yang tersumbat, biasanya karena gumpalan darah. Sedangkan stroke hemoragik itu terjadi kalau pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Walaupun lebih jarang, stroke jenis ini lebih mematikan. Pokoknya, dua-duanya sama-sama bahaya.

Kenapa Anak Muda Sekarang Bisa Kena Stroke?

Pertanyaan ini pasti sering muncul di benak kita. Dulu, stroke identik dengan darah tinggi dan kolesterol yang sudah bertahun-tahun menumpuk. Tapi sekarang, ceritanya beda.

Ada beberapa faktor yang bikin stroke enggak lagi pandang usia:

Gaya Hidup Buruk. Ini sih biang kerok utamanya. Banyak dari kita yang lebih suka rebahan sambil scrolling media sosial daripada olahraga. Makanan juga, deh. Fast food, minuman manis, dan makanan olahan jadi menu harian. Gaya hidup ini memicu obesitas, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2, yang semuanya adalah faktor risiko stroke.

Stres dan Kurang Tidur. Tekanan di sekolah, kampus, atau tempat kerja, ditambah tuntutan hidup yang tinggi, bikin kita gampang stres. Stres yang berkepanjangan bisa menaikkan tekanan darah dan memicu peradangan. Belum lagi jam tidur yang enggak beres. Begadang demi nugas, nonton drakor maraton, atau main game online sampai pagi, bikin tubuh enggak sempat recovery dengan optimal.

Kebiasaan Buruk Lainnya. Merokok, minum alkohol berlebihan, atau bahkan penggunaan obat-obatan terlarang. Rokok misalnya, bisa merusak pembuluh darah dan bikin darah gampang menggumpal. (Sumber: CDC, American Heart Association).

Kondisi Medis yang Belum Terdiagnosis. Ada beberapa penyakit bawaan atau kondisi genetik yang bisa meningkatkan risiko stroke, seperti kelainan pembekuan darah, penyakit jantung bawaan, atau kelainan pembuluh darah yang enggak terdeteksi sejak dini.

Penggunaan Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat, termasuk pil KB tertentu yang mengandung hormon estrogen dalam dosis tinggi, juga bisa meningkatkan risiko gumpalan darah, terutama pada perempuan yang punya faktor risiko lain seperti merokok. (Sumber: Harvard Health Publishing).

Kenali Gejalanya, Biar Enggak Telat!

Nah, ini bagian paling penting yang harus kamu tahu. Gejala stroke itu datangnya tiba-tiba. Penting banget buat peka dan bertindak cepat. Ingat, time is brain. Makin cepat ditangani, makin besar kemungkinan untuk pulih tanpa cacat permanen.

Ada cara gampang buat mengingat gejala stroke, yaitu dengan akronim F.A.S.T. (Face, Arms, Speech, Time).

F for Face (Wajah): Coba suruh orang yang kamu curigai senyum. Kalau senyumnya enggak simetris atau salah satu sisi wajahnya melorot, itu bisa jadi gejala stroke.

A for Arms (Lengan): Minta dia mengangkat kedua lengannya. Kalau salah satu lengannya enggak bisa diangkat atau jatuh ke bawah dengan sendirinya, itu pertanda ada masalah.

S for Speech (Ucapan): Ajak dia ngobrol. Kalau bicaranya jadi pelo, cadel, atau tiba-tiba sulit bicara, itu juga gejala.

T for Time (Waktu): Kalau kamu melihat gejala-gejala di atas, jangan buang waktu. Segera hubungi bantuan medis atau bawa ke rumah sakit terdekat. Catat jam berapa gejala itu muncul, karena ini penting banget buat dokter.

Selain F.A.S.T., ada juga beberapa gejala lain yang harus diwaspadai, seperti:

Tiba-tiba penglihatan buram atau pandangan jadi ganda.

Pusing dan hilang keseimbangan secara mendadak.

Sakit kepala yang hebat banget tanpa sebab yang jelas. Ini beda sama sakit kepala biasa, rasanya kayak ada ledakan.

Satu hal lagi yang perlu kamu tahu, gejala stroke pada perempuan kadang bisa beda dan lebih enggak terduga. Bisa berupa mual, kelelahan parah, atau bahkan cegukan yang terus-menerus. Jadi, tetap waspada ya!

 

Pencegahan Itu Kunci Utama!

Sekarang kita sudah tahu kan, stroke itu enggak pandang usia. Jadi, pencegahan itu wajib banget. Jangan nunggu sampai ada yang kena, baru sadar. Yuk, kita mulai dari hal-hal kecil yang simple tapi dampaknya besar:

Pola Makan Sehat. Kurangi junk food, minuman manis, dan makanan tinggi garam. Perbanyak makan buah, sayur, dan biji-bijian. Anggap aja ini investasi buat masa depan tubuh kamu.

Rajin Gerak. Enggak perlu jadi atlet profesional. Cukup alokasikan waktu 30 menit sehari buat jalan kaki, lari santai, atau yoga. Pokoknya, bikin badan kamu aktif!

Tidur yang Cukup. Jangan sepelekan tidur. Idealnya 7-8 jam per hari. Tidur itu waktu tubuh kita memperbaiki diri.

Kelola Stres. Cari cara yang efektif buat kamu melepaskan stres. Bisa dengan hobi baru, meditasi, atau sekadar cerita ke teman terdekat. Jangan biarkan stres menumpuk.

Stop Kebiasaan Buruk. Buat kamu yang masih merokok atau suka minum alkohol, pertimbangkan untuk berhenti. Ini demi kesehatan jangka panjang kamu.

Cek Kesehatan Rutin. Ini penting banget. Minimal setahun sekali cek tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Jangan nunggu sakit dulu baru ke dokter. Mendingan sedia payung sebelum hujan, kan?

Sadar akan Riwayat Keluarga. Kalau ada anggota keluarga yang punya riwayat stroke, darah tinggi, atau penyakit jantung, kamu harus lebih waspada dan rajin cek kesehatan.

Jangan Anggap Remeh, Ajak Teman-teman Kamu!

Kesadaran tentang stroke di usia muda itu masih rendah. Banyak dari kita yang merasa invicible, enggak akan sakit, karena masih muda. Padahal, penyakit bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Makin banyak yang tahu dan sadar, makin banyak nyawa yang bisa diselamatkan. Jadi, yuk, bantu sebarin informasi ini ke teman-teman kamu. Ajak mereka buat hidup lebih sehat. Mulai dari hal kecil, seperti ajak olahraga bareng atau challenge makan buah-buahan setiap hari.

Ingat, kesehatan itu aset paling berharga. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? So, jangan nunda lagi ya, mulai dari sekarang.

image source : Unsplash, Inc.

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال

Quotes
Menu Ardipedi