ardipedia.com – Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak lagi pakai topeng? Kamu berhasil di sekolah, di kantor, atau di mana pun, tapi jauh di dalam hati kamu, kamu ngerasa kalau semua itu cuma kebetulan aja. Kamu takut kalau suatu hari nanti, semua orang akan tahu kalau kamu sebenarnya nggak sekeren yang mereka kira. Kalau kamu pernah ngerasain hal kayak gini, hati-hati ya, karena mungkin kamu lagi mengalami Sindrom Imposter atau Imposter Syndrome. Gue akan bantu kamu kenalan sama sindrom ini dan apa aja tanda-tanda yang harus kamu perhatiin.
Apa Itu Sindrom Imposter?
Sebelum kita bahas tanda-tandanya, kamu harus tahu dulu apa itu sindrom imposter. Ini bukan penyakit mental yang serius, tapi lebih ke pola pikir di mana seseorang ngerasa nggak layak sama kesuksesan yang dia punya. Orang dengan sindrom ini cenderung ngerasa kalau dia cuma beruntung aja, dan dia takut kalau suatu hari nanti "kebohongannya" akan terbongkar. Perasaan ini bisa dialami sama siapa pun, entah itu mahasiswa berprestasi, fresh graduate, atau bahkan seorang CEO. Jadi, kalau kamu ngerasain ini, kamu nggak sendirian kok.
Tanda Pertama Merasa Bukan yang Terbaik
Tanda pertama yang paling kelihatan adalah kamu merasa nggak layak sama kesuksesan kamu. Misalnya, kamu berhasil dapat nilai bagus di ujian, tapi kamu malah mikir kalau itu cuma karena soalnya gampang atau gurunya baik. Kamu nggak nganggap kalau itu karena kamu udah belajar keras. Atau, kamu dapat promosi jabatan di kantor, tapi kamu malah ngerasa kalau itu cuma karena kamu kenal orang dalam. Kamu ngerasa kalau kamu nggak seberbakat atau sepintar teman-teman kamu yang lain. Perasaan ini bisa bikin kamu nggak bisa menikmati kesuksesan kamu sendiri.
Tanda Kedua Punya Rasa Takut yang Berlebihan
Tanda kedua adalah punya rasa takut yang berlebihan. Kamu takut kalau suatu hari nanti, orang-orang akan tahu kalau kamu nggak sekompeten yang mereka kira. Kamu jadi takut buat ngambil kesempatan baru atau ngelakuin hal-hal yang menantang. Kamu juga jadi takut kalau hasil kerja kamu nggak sempurna. Rasa takut ini bisa bikin kamu jadi malas buat mencoba hal-hal baru atau malah jadi perfeksionis yang berlebihan. Kamu jadi sering menunda-nunda pekerjaan karena kamu takut hasilnya nggak sesuai sama harapan orang lain.
Tanda Ketiga Selalu Merasa Beruntung
Tanda ketiga ini sering banget muncul, yaitu kamu selalu merasa beruntung. Kamu nggak bisa ngelihat kalau keberhasilan kamu itu datang dari usaha dan kerja keras kamu sendiri. Kamu selalu mikir kalau kamu cuma beruntung aja. Misalnya, kamu berhasil dapat proyek baru di kantor, tapi kamu mikir kalau itu cuma karena kebetulan aja. Kamu nggak ngelihat kalau itu karena kamu punya kemampuan yang bagus. Pola pikir ini bisa bikin kamu jadi nggak punya motivasi buat berkembang lagi karena kamu mikir kalau semuanya cuma keberuntungan aja.
Tanda Keempat Sering Membandingkan Diri Sendiri
Tanda keempat yang paling sering terjadi adalah kamu sering banget membandingkan diri kamu sama orang lain. Kamu selalu ngelihat orang lain lebih baik dari kamu. Misalnya, kamu lihat teman kamu dapat nilai A, dan kamu langsung mikir kalau dia lebih pintar dari kamu. Kamu nggak ngelihat kalau dia juga belajar keras buat dapetin itu. Atau, kamu lihat teman kamu punya pekerjaan yang lebih bagus, dan kamu langsung mikir kalau dia lebih sukses dari kamu. Membandingkan diri kamu sama orang lain itu wajar, tapi kalau berlebihan, itu bisa bikin kamu jadi nggak pede dan malah memperparah sindrom ini.
Kenapa Sindrom Imposter Bisa Terjadi
Sindrom imposter ini bisa terjadi karena banyak hal. Salah satunya, karena tekanan dari lingkungan. Kalau kamu tumbuh di lingkungan yang selalu menuntut kamu buat jadi yang terbaik, kamu jadi takut buat gagal. Selain itu, media sosial juga bisa jadi pemicu yang besar. Kita sering lihat orang lain di media sosial cuma pas lagi suksesnya aja, jadi kita mikir kalau hidup mereka sempurna. Padahal, kita nggak tahu apa yang mereka lalui di balik itu.
Cara Mengatasi Sindrom Imposter
Kalau kamu ngerasa punya tanda-tanda di atas, jangan panik ya. Sindrom ini bisa diatasi kok. Pertama, akui kalau kamu punya perasaan itu. Mengakui perasaan itu adalah langkah awal yang paling penting. Kedua, ubah pola pikir kamu. Coba deh, kalau kamu berhasil dapat sesuatu, rayain keberhasilan kamu. Jangan mikir kalau itu cuma keberuntungan aja. Coba pikir, "Gue bisa ngelakuin ini karena gue udah kerja keras." Ketiga, jangan takut buat ngomong sama orang lain. Ngobrol sama teman atau keluarga bisa bantu kamu tahu kalau kamu nggak sendirian.
Buat ngatasin sindrom imposter adalah dengan mencintai diri sendiri dan menerima keberhasilan kamu. Kamu harus tahu kalau kamu itu punya kemampuan dan bakat yang unik, dan kamu pantas buat sukses. Jangan takut buat jadi diri sendiri. Jadilah otentik dan jangan takut buat gagal. Dengan menerima diri kamu apa adanya, kamu bisa punya kepercayaan diri yang beneran.
image source : iStock