ardipedia.com – Kamu pernah enggak sih, lagi asyik-asyiknya nongkrong atau rebahan, tiba-tiba jantung deg-degan kencang banget, napas jadi pendek, dan tangan gemetar? Rasanya tuh kayak lagi ada di momen yang paling menakutkan, padahal enggak ada bahaya di depan mata. Nah, kalau kamu mengalami ini, bisa jadi kamu lagi berhadapan sama yang namanya panic attack.
Panic attack ini beda jauh sama panik biasa. Kalau panik biasa, kamu panik karena ada pemicunya, kayak mau presentasi atau dikejar deadline. Setelah pemicunya hilang, paniknya juga hilang. Tapi, panic attack itu kayak tamu yang enggak diundang. Dia datang kapan aja dan di mana aja, tanpa ada peringatan. Rasanya tuh kayak lagi di momen yang enggak enak banget, bikin kamu merasa enggak berdaya dan takut.
Penting banget buat kita tahu, apa sih panic attack itu dan gimana cara mengatasinya. Karena, kalau dibiarkan, panic attack bisa mengganggu kehidupan harian kamu, bahkan sampai memicu gangguan mental lainnya.
Apa Itu Panic Attack?
Secara sederhana, panic attack adalah gelombang ketakutan atau kecemasan yang tiba-tiba dan intens. Kondisi ini bisa mencapai puncaknya dalam waktu 10-20 menit. Walaupun singkat, tapi sensasinya bisa terasa kayak selamanya.
Gejala panic attack ini bisa beda-beda di setiap orang, tapi secara umum, gejalanya bisa dibagi jadi dua, yaitu gejala fisik dan gejala mental atau emosional.
1. Gejala Fisik: Reaksi Tubuh yang Enggak Terduga
Saat kamu mengalami panic attack, tubuh kamu akan memberikan sinyal yang kuat. Sinyalnya ini bisa bikin kamu merasa enggak nyaman, bahkan bikin kamu jadi panik.
Jantung Berdebar Kencang dan Sesak Napas: Jantung kamu bisa berdetak lebih cepat, rasanya kayak habis lari maraton. Napas juga jadi pendek dan berat, kayak lagi ada beban di dada.
Keringat Dingin dan Gemetar: Tangan atau seluruh tubuh kamu bisa gemetar, dan kamu bisa merasakan keringat dingin keluar.
Sakit Perut atau Mual: Perut kamu bisa terasa mual, begah, atau sakit. Ada juga yang merasakan diare atau sering bolak-balik ke toilet.
Pusing atau Merasa Mau Pingsan: Kamu bisa merasakan pusing atau kepala terasa ringan, sampai-sampai kamu merasa mau pingsan.
Nyeri Dada: Kamu bisa merasakan nyeri di dada, sampai-sampai kamu mikir lagi serangan jantung. (Sumber: American Psychological Association).
2. Gejala Mental dan Emosional: Pikiran yang Berisik
Selain fisik, ada juga gejala yang menyerang mental dan emosional kamu. Gejala ini sering kali bikin kamu merasa enggak berdaya dan terperangkap dalam pikiran sendiri.
Rasa Takut yang Kuat: Kamu akan merasakan rasa takut yang kuat, kayak takut mati atau takut hilang kendali.
Merasa Terlepas dari Diri Sendiri: Kamu bisa merasa kayak lagi di luar tubuh kamu. Rasanya tuh kayak lagi nonton film.
Pikiran Kacau: Pikiran kamu bisa jadi kacau dan enggak beraturan. Kamu jadi susah buat fokus atau mikir jernih.
Perasaan Terisolasi: Kamu bisa merasa sendirian, padahal lagi di keramaian.
Tips Mengatasi Panic Attack
Mengenali gejalanya itu langkah awal yang bagus. Sekarang saatnya kita bahas gimana cara mengatasinya. Ingat, panic attack itu bukan hal yang memalukan. Ini adalah kondisi mental yang butuh perhatian.
Bernapas Pelan. Saat kamu mengalami panic attack, napas kamu akan jadi pendek dan cepat. Coba deh, atur napas kamu. Tarik napas pelan-pelan lewat hidung, tahan beberapa detik, lalu buang napas pelan-pelan lewat mulut. Lakuin ini sampai kamu merasa lebih tenang.
Sadari Kalau Ini Cuma Sementara. Ingat, panic attack itu cuma sementara. Dia akan hilang dalam beberapa menit. Jadi, ingatkan diri kamu kalau ini akan segera berakhir.
Fokus pada Objek di Sekitar Kamu. Coba fokus pada objek di sekitar kamu. Contohnya, lihat ke jam dinding, ke pulpen, atau ke buku. Rasakan teksturnya, perhatikan warnanya. Ini bisa membantu mengalihkan pikiran kamu dari rasa panik.
Cari Tempat yang Tenang. Kalau kamu lagi di keramaian, coba cari tempat yang lebih tenang. Ini bisa membantu kamu buat menenangkan diri.
Dengarkan Musik yang Menenangkan. Dengerin musik yang menenangkan bisa membantu kamu buat rileks.
Jangan Takut. Semakin kamu takut, semakin parah panic attack kamu. Jadi, jangan takut. Anggap aja ini kayak lagi ada di momen yang enggak enak, tapi kamu tahu kalau ini akan segera berakhir.
Cari Bantuan Profesional. Kalau kamu merasa panic attack kamu sering terjadi dan mengganggu aktivitas harian kamu, jangan ragu buat cari bantuan ke psikolog atau terapis. Mereka bisa kasih penanganan yang tepat dan personal, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi lainnya. (Sumber: National Institute of Mental Health).
Intinya, panic attack itu bisa diatasi kok. Yang paling penting, jangan pernah merasa malu buat meminta bantuan. Kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jadi, yuk mulai sekarang kita lebih peduli sama diri sendiri.
image source : iStock