ardipedia.com – Kalau denger kata "nasi bungkus", pasti yang kebayang di kepala kamu itu nasi sama lauk pauk yang dibungkus daun pisang atau kertas. Tapi, ada satu lagi "nasi bungkus" yang jauh lebih unik dan punya rasa yang gak main-main. Namanya buntil. Makanan ini mungkin gak sepopuler rendang atau sate, tapi kalau kamu udah pernah nyobain, dijamin bakal langsung jatuh hati dan nagih. Buntil itu ibarat hadiah kecil yang di dalamnya ada kejutan rasa yang bikin lidah kamu joget. Yuk, kita bedah tuntas kenapa buntil ini layak banget buat kamu coba!
1. Daun Talas: Bungkus Rasa yang Gak Biasa
Bagian paling ikonik dari buntil itu adalah bungkusnya. Bukan daun pisang biasa, tapi daun talas atau daun singkong. Daun talas ini yang paling sering dipakai karena teksturnya yang lebar dan lembut setelah direbus. Ada juga yang pakai daun pepaya, tapi rasanya bakal sedikit pahit. Nah, pemilihan daun ini yang bikin buntil jadi beda dari makanan lain.
Prosesnya juga gak gampang. Daun talas yang baru dipetik itu harus diolah dengan benar biar gak bikin gatal di mulut. Biasanya, daunnya direbus dulu sampai layu dan getahnya hilang. Setelah itu, barulah daunnya siap buat dipakai jadi bungkus. Ini yang bikin buntil punya tekstur yang unik, agak kenyal tapi lembut di mulut, dan rasanya juga khas, ada aroma tanah dan kehijauan yang segar. Daun ini gak cuma jadi bungkus, tapi juga bagian dari rasa yang gak bisa dipisahkan dari buntil.
2. Isi Buntil yang Penuh Kejutan Rasa
Meskipun luarnya kelihatan kayak daun biasa, isian di dalamnya yang bikin buntil jadi luar biasa. Isian buntil itu punya banyak banget variasi, tapi yang paling umum adalah campuran kelapa parut, teri, dan bumbu-bumbu. Bayangin aja, kelapa parut yang gurih dicampur sama teri asin yang bikin sensasi rasa jadi seimbang. Gak cuma itu, ada juga bumbu-bumbu halus kayak bawang merah, bawang putih, cabai, kencur, dan sedikit gula merah. Semua bumbu ini dihaluskan dan dicampur jadi satu, terus dibungkus di dalam daun talas.
Terkadang, ada juga yang nambahin bahan lain kayak pete, jengkol, atau bahkan daging cincang biar rasanya makin nendang. Intinya, isian buntil itu kayak perpaduan rempah-rempah yang bikin lidah kamu langsung melek. Rasanya itu gurih, sedikit pedas, dan ada manisnya. Pokoknya kompleks banget deh.
3. Dimasak dengan Santan: Kuah Gurih yang Bikin Nagih
Setelah buntilnya dibungkus rapi, makanan ini belum selesai. Buntil yang udah jadi itu harus dimasak lagi di dalam kuah santan. Kuah santan ini yang bikin buntil jadi makin lezat. Biasanya, kuahnya itu dimasak dengan bumbu-bumbu yang kaya rasa, seperti cabai, bawang, lengkuas, serai, dan daun salam. Setelah bumbu halus ditumis, santan kental dan buntilnya dimasukin.
Proses memasak ini butuh waktu yang lumayan lama. Buntilnya harus direbus sampai bumbu santannya meresap sempurna ke dalam setiap serat buntil. Hasilnya? Buntil yang empuk di luar, dan di dalamnya ada isian yang kaya rasa. Saat kamu gigit, kuah santannya langsung lumer di mulut, campur sama rasa gurih dari isiannya. Ini yang bikin buntil jadi makanan yang sangat memanjakan lidah. Kuah santan ini gak cuma nambahin rasa, tapi juga bikin tekstur buntil jadi lebih lembut dan mudah dicerna.
4. Sejarah dan Filosofi yang Bikin Buntil Jadi Istimewa
Buntil ini aslinya makanan tradisional dari Jawa, terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta. Makanan ini udah ada sejak zaman dulu dan sering jadi menu andalan di rumah-rumah. Karena buntil ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat, seperti daun talas dan kelapa, makanan ini jadi simbol kearifan lokal.
Filosofi di balik buntil juga menarik. Buntil itu kayak ngajarin kita kalau sesuatu yang sederhana, kalau diolah dengan benar, bisa jadi luar biasa. Daun talas yang sering dianggap remeh, bisa jadi bungkus yang ngelindungin isian yang berharga. Ini kayak ngasih pesan kalau kita gak boleh nge- judge sesuatu dari luarnya aja. Yang penting itu apa yang ada di dalamnya.
5. Buntil: Makanan Sehat yang Bikin Kenyang
Selain enak dan punya cerita, buntil ini juga termasuk makanan yang sehat. Dari daun talasnya, kamu bisa dapet serat yang bagus buat pencernaan. Terus, dari isiannya, kamu dapet protein dari teri dan lemak sehat dari kelapa. Bumbu-bumbu yang dipakai juga dari rempah-rempah alami.
Buntil juga cocok banget buat kamu yang lagi diet, karena meskipun rasanya gurih, makanan ini gak digoreng. Proses memasaknya itu direbus pakai santan, jadi kalorinya gak terlalu tinggi. Buntil juga bisa bikin kenyang lebih lama karena kandungan serat dan proteinnya. Jadi, kamu gak perlu khawatir makan enak tapi tetap bisa jaga berat badan.
Makan buntil paling enak itu sama nasi putih hangat. Sensasi kuah santan yang gurih meresap ke nasi, ditambah buntilnya yang lembut, itu perpaduan yang pas banget. Kamu bisa nemuin buntil ini di warung-warung makan tradisional, atau di pasar-pasar.
image source : iStock