Guerrilla Marketing : Jurus Jitu Bikin Marketing Viral Tanpa Bikin Kantong Bolong!

ardipedia.com – Di tengah orang-orang yang udah mulai bosen lihat iklan konvensional dan biaya marketing digital yang makin gak masuk akal, banyak brand mulai lirik lagi strategi pemasaran yang lebih kreatif, nyantai, dan gak pake modal gede. Salah satu cara yang lagi ngetren banget sekarang ini adalah guerrilla marketing—sebuah strategi yang anti-mainstream tapi bisa bikin heboh tanpa harus keluarin uang banyak.

Cara ini jadi relevan lagi karena ngasih sesuatu yang beda dan gak ketebak. Pas semua orang udah kebal sama iklan Instagram atau YouTube, sebuah aksi dadakan dan kreatif di tempat umum justru bisa curi perhatian dan bikin viral dengan sendirinya. Artikel ini bakal ngobrolin dalem-dalem soal guerrilla marketing di tahun ini, contoh-contoh nyata, dan taktik low-budget yang bisa langsung kamu terapin buat bisnis kamu, apa pun skalanya.

Kenalan Sama Guerrilla Marketing

Guerrilla marketing itu adalah strategi pemasaran yang fokus sama ide-ide kreatif buat ngasih efek besar dengan modal yang mepet. Konsep ini pertama kali dikenalin sama Jay Conrad Levinson di bukunya yang judulnya sama, "Guerrilla Marketing," tahun 1984. Strategi ini emang sengaja dibikin buat bisnis kecil yang gak punya dana marketing segede perusahaan-perusahaan besar.

Ciri khas guerrilla marketing itu, ya dia pakai unsur kaget atau bikin orang baper, dilakuin secara dadakan, pakai ruang publik sebagai media kampanye, dan tujuannya bikin omongan orang atau jadi viral. Dengan cara yang gak biasa, strategi ini seringkali malah ninggalin kesan yang dalem di pikiran audiens.

Kenapa Guerrilla Marketing Relevan di Tahun Ini?

Ada beberapa alasan kuat kenapa strategi ini jadi ngetren dan ampuh di tahun ini. Pertama, orang-orang udah muak sama iklan digital. Audiens sekarang udah super biasa, bahkan bosen banget, lihat iklan digital. Banner di website, iklan YouTube yang gak bisa diskip, sampai konten sponsor di medsos seringkali diabaikan. Guerrilla marketing ngasih sesuatu yang beda dan nyegerin, jadi lebih gampang narik perhatian. Kedua, ini cocok banget buat kantong terbatas. Banyak pebisnis kecil sampai menengah gak bisa bersaing soal anggaran iklan. Guerrilla marketing ngasih mereka kesempatan buat tampil beda tanpa harus keluarin uang banyak. Ketiga, ada potensi viral yang tinggi. Konten guerrilla marketing yang unik dan bikin kaget itu kemungkinan besar bakal direkam sama orang-orang, dibagikan di media sosial, terus viral dengan sendirinya tanpa perlu bayar iklan. Dan yang terakhir, cara ini bisa ngebangun hubungan emosional. Karena sifatnya yang otentik dan penuh kejutan, kampanye ini cenderung lebih gampang bikin hubungan emosional sama audiens dibanding iklan yang cuma jualan langsung.

Contoh Guerrilla Marketing

Ada beberapa contoh yang bisa jadi inspirasi. Misalnya, kampanye "Patung Menari" dari sebuah brand minuman lokal di Bandung. Mereka naro patung maskot yang bisa joget di zebra cross pas lampu merah. Aksi ini direkam sama pengguna jalan dan viral dalam waktu 48 jam, ditonton lebih dari 3 juta kali di TikTok dan Instagram. Faktor suksesnya jelas, idenya visual dan bikin orang penasaran, manfaatin momen sehari-hari yang biasa jadi luar biasa, dan dapat dukungan dari konten yang dibikin sendiri sama pengguna.

Contoh lain, ada juga startup furniture yang bikin kampanye #KursiGratis. Mereka naro kursi gratis di trotoar dengan tulisan "Kalau capek, duduk aja. Tapi follow Instagram kami dulu." Taktik ini berhasil naikin jumlah followers medsos mereka dari 2.000 jadi 35.000 cuma dalam seminggu. Dari kampanye ini, kita belajar kalau interaksi langsung sama audiens di dunia nyata itu penting banget dan ajakan bertindaknya gak maksa.

Satu lagi, ada kolaborasi prank positif di MRT. Sebuah brand fashion lokal kerja sama sama konten kreator prank buat bagi-bagi kaos secara dadakan di stasiun MRT. Aksi ini didokumentasiin dan langsung viral, bikin produk mereka ludes dalam 72 jam. Kunci suksesnya? Mereka nggabungin unsur hiburan dan kejutan, kolaborasi sama influencer yang nyambung, dan distribusi kontennya strategis di platform sosial.

Taktik Guerrilla Marketing Low-Budget yang Ampuh di Tahun Ini

Buat kamu yang mau coba, ini beberapa ide guerrilla marketing yang bisa kamu terapin buat bisnis kamu dengan modal terbatas tapi punya potensi viral yang gede. Kamu bisa bikin kampanye stiker kreatif, pakai stiker dengan pesan unik dan lucu yang ditempel di tempat-tempat strategis. Contoh kalimatnya bisa kayak, "Lelah kerja? Kopi gue solusinya." atau "Cintamu ribet? Promo gue nggak." Kalau stiker ini difoto dan di-share sama orang lain, brand kamu dapat promosi gratis.

Selain itu, ada juga ambient advertising, di mana kamu manfaatin elemen ruang publik buat nyampein pesan. Contohnya, kamu bisa naro sepatu gede banget di depan toko sepatu atau hias tangga dengan desain produk kamu. Ada juga flashmob tematik, di mana kamu ajak komunitas atau seniman buat tampil dadakan di tempat umum dengan tema yang nyambung sama brand kamu. Kamu juga bisa coba aksi "salah sangka", di mana seseorang yang didandani kayak selebritas dengan logo brand kamu, ngelakuin aksi sosial. Orang-orang merekam dan bagiin tanpa sadar kalau itu adalah kampanye.

Terakhir, kamu bisa bikin tantangan media sosial. Bikin challenge yang lucu dan gampang diikuti. Contoh: #Belanja10RibuChallenge, di mana kamu tantang netizen buat belanja cuma dengan Rp10.000 di toko kamu, atau #OOTDChallenge, di mana outfit mereka cocok sama produk yang kamu jual. Tujuannya buat dorong partisipasi netizen secara sukarela dan naikin interaksi brand.

Tips Jalanin Guerrilla Marketing

Biar kampanye guerrilla marketing kamu berhasil, ada beberapa hal yang wajib kamu perhatiin. Pertama, patuh hukum dan etika. Pastiin semua kampanye yang kamu lakuin gak ngelanggar hukum, gak ganggu ketertiban umum, dan tetep hargain norma sosial. Kedua, bikin dokumentasi yang kece. Siapin tim dokumentasi buat ngerekam momen-momen penting yang bisa kamu jadiin konten di media sosial atau iklan digital. Ketiga, pilih waktu yang pas. Kampanye guerrilla bakal lebih efektif kalau dilakuin pas ada momen nasional, hari besar, atau pas topik yang nyambung lagi ngetren. Terakhir, kamu harus antisipasi risiko. Gak semua kampanye berhasil sesuai rencana. Siapin rencana cadangan kalau kampanye gak sesuai harapan atau dapat respon negatif.



Tantangan Guerrilla Marketing di Era Digital

Walaupun menarik, strategi ini juga punya risiko. Beberapa tantangan yang perlu kamu waspadai adalah tidak ada jaminan bakal viral. Sebagus apa pun idenya, gak ada jaminan kampanye kamu bakal viral. Viralitas itu tergantung banget sama respon audiens. Selain itu, ada risiko salah paham. Kampanye yang maknanya ambigu bisa disalahartikan. Misalnya, niat baik kamu bisa dianggap manipulatif atau nyinggung isu sensitif. Ada juga persaingan ide yang tinggi. Di tahun ini, makin banyak brand yang coba strategi ini. Artinya, kamu butuh ide yang bener-bener orisinal dan eksekusi yang matang banget. Dan yang terakhir, ada potensi dapat kecaman. Kalau dianggap nyakitin hati, manfaatin orang lain, atau ngerugiin pihak lain, netizen bisa ngamuk dan ngajak boikot brand kamu di media sosial.

Kesimpulannya,

Guerrilla marketing jadi strategi yang menjanjikan banget di tahun ini, terutama buat brand dengan modal terbatas tapi punya kreativitas yang tinggi. Kampanye yang gak biasa, bikin kaget, dan otentik bisa ngebangun keterlibatan emosional yang jauh lebih kuat dibanding iklan konvensional.

Strategi ini bukan cuma hemat biaya, tapi juga bisa ngebangun hubungan yang lebih dalem sama audiens. Dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang etis, dan keberanian buat tampil beda, guerrilla marketing bisa jadi salah satu senjata paling ampuh buat marketing.

 

 

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال