Mau Beli Mobil Listrik? Jangan Dulu! Ini 5 Hal yang Wajib Kamu Tahu

ardipedia.com – Mobil listrik lagi naik daun banget. Rasanya, setiap hari ada saja berita baru soal mobil ramah lingkungan ini. Desainnya yang futuristik, suaranya yang senyap, dan yang paling bikin ngiler itu, katanya biaya operasionalnya murah banget. Gak heran kalau banyak dari kamu yang udah ngincer buat ganti mobil bensin ke mobil listrik. Di kepala kamu, mungkin udah kebayang image keren dan ramah lingkungan yang bakal kamu miliki. Tapi, tunggu dulu! Jangan buru-buru ambil keputusan. Meskipun kelihatan keren dan canggih, ada beberapa hal yang wajib banget kamu tahu dan pertimbangkan dengan matang sebelum kamu memutuskan buat beli mobil listrik.

Gue pernah ngobrol panjang lebar sama beberapa teman yang udah punya mobil listrik. Awalnya, mereka semua semangat banget cerita soal hematnya biaya bensin, betapa mobilnya senyap saat dikendarai, dan sensasi akselerasi yang instan. Tapi, setelah beberapa lama, mereka juga mulai cerita soal tantangan-tantangan yang gak mereka duga sebelumnya. Hal-hal ini seringkali gak dibahas di iklan-iklan yang kamu lihat atau di ulasan singkat di internet. Mereka cuma nampilin sisi yang bagusnya aja. Nah, daripada kamu nyesel di kemudian hari karena udah terlanjur keluar uang banyak, mending kita bedah lebih dalam yuk, apa aja sih 5 hal yang wajib kamu pertimbangkan sebelum beli mobil listrik. Ini bukan buat nakut-nakutin, tapi biar kamu bisa ambil keputusan yang paling pas buat diri kamu, sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhanmu.

1. Harga Beli yang Masih Terasa Mahal di Kantong

Ini nih, hal pertama yang paling kerasa dan sering bikin orang mikir dua kali. Dibandingin sama mobil bensin dengan spesifikasi dan kelas yang sama, harga mobil listrik itu masih jauh lebih mahal. Contohnya, kalau kamu bisa dapat mobil bensin dengan fitur lengkap di harga Rp 300 juta, untuk mobil listrik dengan fitur sebanding, harganya bisa melompat jadi Rp 450 juta atau lebih. Selisih harganya lumayan banget, kan? Meskipun ada insentif dari pemerintah, seperti potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atau pajak kendaraan bermotor (PKB) yang lebih rendah, tetap saja harga yang harus kamu bayar di awal itu gak sedikit. Beda banget sama mobil bensin yang pilihannya lebih banyak dengan harga yang sangat bervariasi, dari yang paling murah sampai yang paling mahal.

Meskipun biaya operasionalnya murah, kamu juga harus mikir soal biaya cicilan yang lebih besar. Biaya ini bisa jadi beban finansial yang cukup berat kalau kamu gak siap. Jadi, pastikan kamu udah hitung-hitungan matang ya, apakah biaya beli awal ini benar-benar masuk di bujet kamu. Jangan cuma mikirin biaya bensin yang hemat, tapi lupa kalau biaya beli awalnya bisa bikin kantong kamu jebol dan bikin kamu pusing di kemudian hari. Ingat, membeli mobil itu keputusan jangka panjang. Pastikan keputusanmu itu gak cuma berdasarkan tren, tapi juga berdasarkan kemampuan finansialmu.

2. Infrastruktur Stasiun Pengisian Daya yang Belum Merata

Ini nih, tantangan yang paling besar di Indonesia saat ini. Meskipun jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) udah mulai banyak, tapi sebarannya masih belum merata. Kebanyakan SPKLU cuma ada di kota-kota besar dan jalur-jalur tol utama. Kalau kamu tinggal di kota kecil atau sering bepergian ke luar kota yang infrastrukturnya belum lengkap, kamu bisa jadi panik karena gak tahu harus ngecas di mana.

Kebayang gak sih, lagi di tengah perjalanan jauh, eh, baterai mobil kamu udah mau habis, terus di peta gak ada SPKLU terdekat? Pasti bikin stres banget, kan. Kamu harus muter-muter nyari tempat ngecas yang gak ada jaminannya bakal kamu temuin. Hal ini bisa membatasi mobilitas kamu dan bikin kamu gak bisa jalan-jalan jauh seenaknya. Jadi, kalau kamu sering bepergian ke luar kota, pertimbangkan lagi ya. Kamu harus siap dengan skenario terburuk, misalnya harus numpang ngecas di rumah warga atau di hotel yang kebetulan punya fasilitas pengisian. Ini bakal nambah drama yang gak kamu butuhkan.

3. Waktu Pengisian Baterai yang Gak Instan

Ngisi bensin itu cuma butuh beberapa menit. Kamu bisa langsung lanjut perjalanan. Beda jauh sama mobil listrik. Ngisi baterai itu butuh waktu yang lebih lama, bahkan bisa berjam-jam, tergantung dari kapasitas baterai mobil kamu dan jenis charger yang kamu pakai. Kalau kamu ngecas di rumah dengan charger standar, bisa butuh waktu 6 sampai 10 jam. Itu artinya, kamu harus ngecas semalaman. Kalau kamu ngecas di SPKLU yang fast charging pun, tetap butuh waktu yang lebih lama dari ngisi bensin, sekitar 30 menit sampai 1 jam buat ngisi baterai dari 10% ke 80%.

Hal ini bisa jadi masalah besar kalau kamu lagi buru-buru atau lagi di tengah perjalanan jauh. Kamu harus meluangkan waktu khusus buat ngecas. Gak bisa lagi yang namanya "mampir sebentar ngisi bensin terus jalan lagi." Kamu harus atur jadwal kamu, apakah kamu mau ngecas saat makan siang, atau pas lagi mampir ke mall. Jadi, pastikan kamu udah siap ya buat nungguin mobil kamu ngecas. Gaya hidup kamu mungkin akan sedikit berubah, kamu harus lebih sabar dan terencana.

4. Perawatan Baterai yang Lumayan Ribet

Baterai itu kayak nyawa dari mobil listrik. Harganya mahal banget kalau harus ganti. Meskipun pabrikan biasanya ngasih garansi baterai sampai 8 tahun atau 160.000 km, tapi tetap aja kamu harus perhatiin perawatannya. Baterai mobil listrik punya usia pakai yang terbatas. Kalau gak dirawat dengan baik, performanya bisa menurun dan bisa jadi harus diganti. Biaya ganti baterai itu bisa setara dengan harga mobil bensin bekas, lho.

Kamu juga harus perhatiin cara ngecas yang benar. Gak boleh sembarangan ngecas biar baterai kamu gak cepat rusak. Misalnya, disarankan untuk tidak ngecas sampai 100% setiap hari, atau tidak membiarkan baterai sampai 0%. Perawatan baterai ini butuh perhatian khusus dan gak bisa disamain kayak merawat mobil bensin yang perawatannya lebih simpel. Kamu harus punya pengetahuan lebih soal ini. Kalau kamu orang yang gak mau ribet sama perawatan, mungkin mobil listrik bukan pilihan yang tepat buat kamu.

5. Jarak Tempuh (Driving Range) yang Terbatas

Setiap mobil listrik punya jarak tempuh yang beda-beda. Kamu harus tahu, seberapa jauh mobil kamu bisa jalan dengan sekali charge. Angka yang tertera di spesifikasi itu biasanya hasil tes di kondisi ideal, misalnya di laboratorium. Di dunia nyata, jarak tempuh itu bisa berkurang jauh karena banyak faktor, seperti penggunaan AC yang terlalu dingin, kondisi jalanan yang macet, atau cara kamu mengemudi yang agresif.

Kalau kamu sering jalan jauh, kamu harus hitung-hitungan matang ya, apakah jarak tempuh mobil listrik yang kamu incar itu cukup buat kamu? Jangan sampai kamu panik di tengah jalan karena baterai udah mau habis. Kamu juga harus siap dengan rencana cadangan, misalnya harus nyari tempat pengisian terdekat atau harus putar balik. Hal ini bisa bikin kamu ngerasa gak bebas dan jadi terbatas dalam bepergian.

 

Meskipun punya beberapa tantangan, mobil listrik itu tetap pilihan yang menarik. Ramah lingkungan, suaranya senyap, dan biaya operasionalnya murah. Tapi, sebelum kamu memutuskan buat beli, pastikan kamu udah tahu dan siap dengan semua hal di atas. Ambil keputusan dengan bijak ya, jangan sampai cuma karena tren, kamu malah jadi pusing di kemudian hari.

 

 

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال