ardipedia.com – Pernah nggak sih kamu ngerasa aneh sama akun Instagram-mu? Udah bikin Reels yang keren, kontennya lucu, dan pakai sound yang lagi viral, tapi kok tiba-tiba yang nge-like dan komen cuma sedikit? Terus, kamu cek insights dan sedih ngelihat reach-nya anjlok. Kamu jadi bertanya-tanya, jangan-jangan aku kena shadowban? Tenang aja, kamu nggak sendirian kok. Banyak banget content creator atau pebisnis yang ngalamin hal serupa. Padahal, yang namanya shadowban itu sebenernya bukan istilah resmi dari Instagram. Tapi, fenomena di mana konten kita seolah ‘disembunyikan’ dari audiens itu memang ada. Kita bakal bahas tuntas nih, gimana sih cara kerja algoritma Instagram di tahun ini, dan gimana caranya biar kita nggak kena ‘shadowban’ dan konten kita tetap bisa nangkring di feed atau FYP.
Mengenal Algoritma Instagram
Dulu, feed Instagram itu isinya postingan dari akun yang kamu follow secara berurutan, sesuai waktu postingnya. Tapi sekarang beda. Algoritma Instagram itu kayak ‘curator’ atau kurator digital. Dia milih konten apa yang paling cocok buat kamu. Tujuannya cuma satu: bikin kamu betah lama-lama di Instagram.
Algoritma ini bekerja berdasarkan beberapa faktor. Kalau kata gue, faktor-faktor ini kayak kode rahasia yang harus kita pecahin. Algoritma itu ngeliat:
Interaksi Kamu: Konten apa yang sering kamu like, komen, share, atau save? Akun siapa yang sering kamu DM atau kamu cari? Algoritma akan ngasih kamu konten yang mirip-mirip.
Waktu Posting: Algoritma akan memprioritaskan konten yang baru diunggah. Tapi bukan berarti yang lama nggak muncul ya. Kalau konten lama itu masih relevan dan banyak interaksinya, bisa aja dia muncul lagi.
Profil Kamu: Algoritma ngeliat hobi kamu, minat kamu, dan hal-hal yang sering kamu cari. Misalnya, kalau kamu sering nonton video tentang fashion, algoritma akan ngasih kamu lebih banyak konten dari brand fashion atau influencer fashion.
Hubunganmu dengan Akun Lain: Semakin sering kamu interaksi dengan sebuah akun, semakin besar kemungkinan konten dari akun itu muncul di feed-mu. Ini kayak kamu dan temanmu. Semakin sering kalian ketemu dan ngobrol, semakin dekat hubungan kalian.
Shadowban
Istilah shadowban itu sebenarnya bukan istilah yang dikeluarkan Instagram. Tapi, istilah ini muncul dari pengguna yang ngerasa kontennya ‘disembunyikan’. Kontennya nggak muncul di hashtag yang dipakai, nggak masuk Explore page, dan nggak muncul di FYP Reels. Dampaknya, reach dan engagement anjlok.
Lalu, apa sih yang bisa bikin kita kena ‘shadowban’ ini? Meskipun nggak ada jawaban resmi, ada beberapa hal yang sering dianggap sebagai pemicunya:
Pakai Bot atau Aplikasi Pihak Ketiga: Ini yang paling sering jadi biang kerok. Pakai bot buat auto-like atau auto-comment itu jelas melanggar aturan Instagram. Algoritma Instagram itu pintar banget, dia bisa bedain mana interaksi dari manusia dan mana dari bot.
Membeli Followers atau Likes: Sama kayak pakai bot, beli followers atau likes itu juga cara yang nggak disukai Instagram. Followers palsu itu cuma angka doang, nggak ada interaksi sama sekali. Ini bikin engagement rate-mu anjlok dan algoritma jadi bingung.
Memakai Hashtag yang Dilarang: Ada beberapa hashtag yang isinya spam, konten sensitif, atau melanggar aturan. Kalau kamu pakai hashtag itu, kontenmu bisa aja kena filter dan ‘disembunyikan’.
Terlalu Sering Melakukan Sesuatu: Misalnya, kamu follow terlalu banyak akun dalam satu jam, atau kamu like terlalu banyak postingan dalam satu waktu. Ini bisa dianggap sebagai spam oleh algoritma.
Kena Laporkan (Report): Kalau kontenmu sering dilaporkan oleh pengguna lain, entah karena melanggar aturan atau karena dianggap spam, Instagram bisa aja membatasi jangkauan kontenmu.
Cara Akali Shadowban
Kalau kamu ngerasa kena ‘shadowban’, jangan panik dan jangan langsung resign dari Instagram. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakuin buat mengembalikan performa akunmu:
Berhenti Pakai Bot dan Aplikasi Pihak Ketiga: Ini langkah pertama dan paling penting. Hapus semua aplikasi yang berhubungan dengan bot dan jangan pernah beli followers lagi. Ini kayak bersihin rumah dari sarang laba-laba.
Istirahat dari Akun Selama 2-3 Hari: Coba deh, jangan posting atau berinteraksi sama sekali di akunmu selama beberapa hari. Ini kayak ‘istirahat’ buat algoritma. Setelah itu, kamu bisa mulai posting lagi secara normal.
Hapus Hashtag yang Bermasalah: Cek lagi postinganmu. Kalau ada hashtag yang aneh atau nggak relevan, hapus aja. Cari tahu mana hashtag yang lagi populer dan relevan sama kontenmu.
Fokus ke Konten Berkualitas: Ini cara paling ampuh buat ‘mengakali’ algoritma. Algoritma Instagram itu suka sama konten yang bikin orang interaksi. Bikin Reels yang menghibur, video edukasi yang informatif, atau konten yang bisa bikin audiens nge-save. Semakin banyak interaksi yang kamu dapat, semakin tinggi juga kontenmu di-prioritaskan oleh algoritma.
Balas Komen dan DM: Interaksi itu penting. Balas setiap komen yang masuk, dan tanggapi setiap DM yang kamu dapat. Ini nunjukin ke algoritma kalau akunmu itu aktif dan dikelola oleh manusia.
Tingkatkan Waktu Tonton: Khusus untuk Reels, waktu tonton itu penting banget. Bikin video yang bisa bikin orang nonton sampai habis. Caranya? Bikin video yang punya hook (pengait) yang kuat di awal, dan kasih informasi yang menarik di tengah.
Jangan Terlalu Sering Posting: Kualitas lebih penting dari kuantitas. Daripada posting 5 kali sehari tapi nggak ada yang interaksi, mending posting 2-3 kali seminggu tapi kontennya beneran bagus. Ini bikin audiensmu nggak merasa ‘dihujani’ konten, dan mereka lebih menghargai setiap postinganmu.
Algoritma di Tahun Ini: Fokus ke Hubungan & Orisinalitas
Algoritma Instagram itu terus berubah, tapi ada satu hal yang nggak pernah berubah: dia suka sama konten yang beneran otentik dan bikin orang interaksi. Di tahun ini, algoritma makin ‘pintar’ dalam mendeteksi konten yang duplikat atau cuma sekadar repost. Dia juga makin fokus ke hubungan antara pengguna.
Kalau kamu mau bikin akunmu tetap relevant di tahun ini, fokuslah pada hal-hal ini:
Bikin Konten Orisinal: Bikin video atau foto yang beneran kamu buat sendiri. Jangan cuma ambil dari akun lain.
Bangun Komunitas: Jangan cuma fokus nambah followers. Bangun komunitas. Bikin audiensmu merasa jadi bagian dari sesuatu. Adain Q&A, bikin polling di Story, atau ajak mereka diskusi di kolom komentar.
Konsisten: Konsisten itu bukan soal posting setiap hari, tapi konsisten dalam kualitas dan jadwal. Bikin jadwal posting yang teratur, dan pastikan setiap konten yang kamu posting itu punya kualitas yang bagus.
Analisis Data: Jangan cuma posting dan lupakan. Sering-sering cek Instagram Insights-mu. Lihat konten mana yang paling banyak di-save dan di-share. Dari situ, kamu bisa tahu konten apa yang paling disukai audiensmu.
Kesimpulannya,
Algoritma Instagram itu bukan musuh yang harus kamu hindari. Dia itu temanmu yang akan bantu kontenmu sampai ke audiens yang tepat. Kunci buat ‘mengakali’ algoritma bukan dengan trik-trik yang curang, tapi dengan membuat konten yang beneran otentik, membangun interaksi yang nyata, dan konsisten. Kalau kamu fokus ke tiga hal itu, kamu nggak perlu lagi takut sama yang namanya ‘shadowban’. Kontenmu akan terus muncul di feed dan FYP, dan akunmu akan terus tumbuh. Selamat mencoba, dan semoga akunmu makin sukses!
image source : iStock