ardipedia.com – Kamu pernah enggak sih, lagi semangat-semangatnya ngerjain tugas, proyek, atau apa pun, terus tiba-tiba rasanya kayak semua energi kamu terkuras habis? Bangun tidur aja rasanya berat, mau ngapa-ngapain juga malas. Kamu merasa capek bukan cuma fisik, tapi juga mental dan emosional.
Kalau iya, bisa jadi kamu lagi mengalami yang namanya burnout. Istilah ini sering banget kita dengar, tapi kadang kita sepelekan. Kita pikir, "Ah, paling cuma capek biasa." Padahal, burnout itu beda jauh sama capek biasa. Burnout itu kondisi kelelahan parah yang terjadi karena stres berkepanjangan. Rasanya tuh kayak baterai kamu sudah habis, tapi enggak ada charger-nya.
Kenapa kita perlu tahu soal ini? Karena kita, sebagai Gen Z, sering banget terjebak dalam budaya hustle. Kita merasa harus selalu produktif, harus bisa multitasking, harus selalu on 24/7. Tekanan ini datang dari mana-mana: dari sekolah, kampus, pekerjaan, media sosial, bahkan dari diri kita sendiri. Kalau terus-terusan begini tanpa istirahat yang cukup, burnout bisa menyerang kapan saja. Jadi, penting banget buat kita kenali tanda-tandanya. Jangan sampai nunggu parah baru sadar.
1. Kelelahan Fisik dan Emosional yang Parah
Ini adalah tanda yang paling jelas dan gampang banget dikenali. Kamu merasa capek banget, sampai rasanya enggak ada istirahat yang cukup buat bikin kamu segar lagi. Walaupun sudah tidur 8 jam, rasanya kayak semalam enggak tidur sama sekali.
Selain fisik, kamu juga bakal merasakan kelelahan emosional. Rasanya gampang banget marah, sedih, atau frustrasi tanpa alasan yang jelas. Emosi kamu kayak naik-turun kayak roller coaster dan kamu susah banget buat mengendalikannya.
Kelelahan ini bukan cuma soal fisik lelah karena habis angkat-angkat barang, tapi lebih ke kelelahan yang menusuk sampai ke tulang, yang bikin kamu enggak semangat buat ngapa-ngapain. (Sumber: World Health Organization).
2. Sering Merasa Enggak Berdaya dan Frustrasi
Ketika kamu burnout, kamu bakal merasa enggak punya kontrol atas hidup kamu. Semua yang kamu kerjain rasanya sia-sia. Kamu merasa enggak ada gunanya, pekerjaan kamu enggak dihargai, dan kamu enggak bisa mencapai apa pun.
Rasa frustrasi ini muncul karena kamu sudah berusaha sekuat tenaga, tapi hasilnya enggak sesuai harapan. Akhirnya, kamu jadi pesimis dan menganggap semua yang kamu kerjakan itu enggak ada artinya. Rasanya kayak lagi lari di tempat, sudah lari kencang tapi enggak sampai-sampai.
3. Hilangnya Motivasi dan Semangat
Dulu, kamu mungkin semangat banget buat ngerjain hobi atau proyek tertentu. Tapi, sekarang? Rasanya kayak enggak ada lagi gairah. Semua hal yang dulunya kamu suka, sekarang rasanya hambar.
Contohnya, kamu dulu suka banget baca buku, tapi sekarang bukunya cuma jadi pajangan. Atau, kamu dulu hobi banget main musik, tapi sekarang alat musik kamu cuma berdebu di pojok kamar. Hilangnya minat ini adalah salah satu tanda kalau mental kamu sudah lelah banget.
4. Sulit Konsentrasi dan Gampang Lupa
Pernah enggak lagi ngerjain sesuatu, tiba-tiba pikiran kamu blank? Atau, lagi ngobrol sama teman, tapi kamu enggak bisa fokus dengerin ceritanya? Burnout bisa mengganggu kemampuan otak kamu buat konsentrasi.
Kamu jadi gampang lupa, bahkan hal-hal kecil kayak nama teman atau kunci motor. Ini terjadi karena otak kamu lagi dalam mode bertahan. Terlalu banyak tekanan bikin otak kamu enggak bisa memproses informasi dengan baik.
5. Sering Sakit Fisik
Kondisi mental yang enggak baik bisa memengaruhi fisik kamu. Burnout bisa memicu sakit kepala yang sering, nyeri otot, masalah pencernaan, sampai sistem imun yang menurun.
Jadi, jangan heran kalau tiba-tiba kamu jadi gampang sakit flu atau demam. Itu bisa jadi cara tubuh kamu kasih tahu kalau dia butuh istirahat. Ingat, tubuh dan pikiran itu saling berhubungan. Kalau salah satunya enggak sehat, yang lain juga ikut terganggu.
6. Menjauh dari Interaksi Sosial
Saat burnout, energi kamu buat interaksi sosial itu minim banget. Kamu jadi malas buat kumpul-kumpul sama teman atau keluarga. Kamu lebih suka menyendiri dan menghindari orang lain.
Padahal, interaksi sosial itu bisa jadi booster buat mental kita. Tapi, saat burnout, rasanya kayak semua energi kamu sudah habis buat diri sendiri, dan enggak ada lagi sisa buat orang lain.
7. Sikap Sinis atau Pesimis terhadap Pekerjaan
Kalau dulunya kamu semangat banget sama pekerjaan atau studi kamu, sekarang kamu malah jadi sinis. Kamu sering mengeluh, menunda-nunda pekerjaan, dan enggak peduli lagi sama hasilnya.
Kamu jadi gampang menyalahkan orang lain atau situasi, dan sulit melihat sisi positif dari pekerjaan kamu. Rasanya kayak lagi ada di posisi yang salah, dan kamu enggak bisa keluar dari sana.
Jadi, Gimana Cara Mengatasinya?
Mengenali tanda-tandanya itu langkah awal yang bagus. Kalau kamu merasakan beberapa tanda di atas, jangan diabaikan. Ini bukan tanda kelemahan, kok. Ini tanda kalau kamu butuh istirahat.
Ada beberapa hal yang bisa kamu coba:
Ambil Jeda. Coba ambil cuti atau libur sebentar dari semua kesibukan. Enggak perlu liburan jauh-jauh. Cukup staycation atau rebahan di rumah sambil nonton film favorit juga sudah cukup.
Lakukan Hal yang Kamu Suka. Cari lagi hobi atau aktivitas yang dulu kamu suka tapi sudah lama enggak kamu lakuin. Ini bisa jadi cara buat 'menghidupkan' lagi semangat kamu.
Batasin Diri. Belajar buat bilang "enggak." Jangan ambil semua tawaran atau permintaan yang datang ke kamu. Prioritaskan diri kamu sendiri dulu.
Hidup Sehat. Walaupun rasanya susah, coba deh mulai dari hal kecil. Tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga ringan. Ini bisa membantu kamu buat recharge energi. (Sumber: Mayo Clinic).
Cari Bantuan Profesional. Kalau kamu merasa kondisinya sudah parah dan enggak bisa diatasi sendiri, jangan ragu buat cari bantuan ke psikolog atau terapis. Ini bukan hal yang memalukan, kok.
Ingat ya, kesehatan mental itu sama pentingnya sama kesehatan fisik. Jadi, jangan sepelekan burnout. Dengarkan apa kata tubuh dan pikiran kamu. Kamu enggak harus selalu kuat kok. Istirahat itu juga bagian dari perjuangan.
image source : Unsplash, Inc.