Metrik GA4 Penting: Data Analitik Nggak Bikin Pusing

ardipedia.com – Pernah nggak sih kamu buka Google Analytics, terus langsung pusing tujuh keliling ngeliat angka, grafik, dan istilah yang asing? Apalagi sekarang udah ganti jadi Google Analytics 4 (GA4). Tampilannya beda, metriknya beda, dan bikin kita yang udah terbiasa sama Google Analytics yang lama (Universal Analytics) jadi bingung. Tenang aja, kamu nggak sendirian kok. Banyak banget yang ngerasain hal yang sama. Tapi, jangan panik! GA4 itu sebenarnya lebih keren dan lebih ‘kekinian’. Dia dirancang buat ngasih kita data yang lebih akurat tentang gimana sih interaksi audiens sama website atau aplikasi kita. 

Kenapa GA4 Itu Beda Banget Sama yang Dulu?

Sebelum kita bedah metriknya, kita harus tahu dulu kenapa GA4 itu beda. Google Analytics yang lama (Universal Analytics) itu fokusnya ke ‘session’ atau sesi kunjungan. Jadi, dia ngitung berapa kali orang datang ke website kita. GA4 beda. Dia fokusnya ke ‘event’ atau peristiwa. Setiap interaksi yang terjadi di website atau aplikasi, kayak ngeklik tombol, nonton video, atau nge-scroll, itu dihitung sebagai event.

Gue kasih contoh ya. Kalau di Universal Analytics, satu orang yang datang, buka 5 halaman, dan nonton 1 video, itu dihitung satu sesi. Kalau di GA4, satu orang itu dihitung satu sesi, tapi juga dihitung sebagai beberapa event: 5 event ‘page view’ dan 1 event ‘video engagement’. Gampangnya, GA4 itu lebih detail dan lebih ngertiin perilaku pengguna. Dia nggak cuma ngitung berapa kali orang datang, tapi juga ngitung apa aja yang mereka lakuin.

Metrik Penting GA4: Jangan Sampai Nggak Tahu!

Di GA4, metriknya ada banyak banget. Tapi, nggak semuanya harus kamu pantau setiap hari. Fokus aja ke metrik yang beneran ngasih insights buat ngembangin bisnismu. Ini dia beberapa metrik yang menurut gue paling penting dan harus kamu pahami:

  1. Users: Di GA4 ada dua jenis users:

    Total Users: Ini jumlah total orang yang datang ke website atau aplikasimu, termasuk yang baru pertama kali datang atau yang udah sering datang.

    New Users: Ini jumlah orang yang baru pertama kali datang. Metrik ini penting buat tahu seberapa banyak audiens baru yang berhasil kamu jangkau.

Engaged Sessions: Kalau di Universal Analytics ada ‘Bounce Rate’ (tingkat pentalan), di GA4 ada Engaged Sessions. Metrik ini ngitung jumlah sesi yang berinteraksi dengan website atau aplikasi. Sebuah sesi dianggap ‘engaged’ kalau:

Berlangsung lebih dari 10 detik.

Ada event konversi.

Ada lebih dari 2 ‘page view’ atau ‘screen view’.

Metrik ini jauh lebih baik dari Bounce Rate, karena dia beneran ngasih tahu kita seberapa efektif konten kita dalam bikin orang ‘betah’.

  1. Engagement Rate: Ini metrik yang kebalikan dari Bounce Rate. Engagement Rate ngitung persentase sesi yang ‘engaged’. Misalnya, kalau dari 100 sesi, ada 70 sesi yang engaged, berarti Engagement Rate-mu 70%. Metrik ini penting banget buat tahu seberapa menarik konten dan website-mu buat audiens. Semakin tinggi Engagement Rate, semakin bagus!

  2. Events: Ini adalah inti dari GA4. Events ngasih tahu kita apa aja yang audiens lakukan. Ada beberapa event yang otomatis terekam oleh GA4 (Enhanced Measurement Events), kayak ‘scroll’, ‘file download’, atau ‘video engagement’. Tapi kamu juga bisa bikin Custom Events sendiri, misalnya ‘klik tombol WA’ atau ‘kirim form’. Dengan melihat event, kamu bisa tahu persis, audiensmu lebih suka nonton video, lebih suka download file, atau lebih suka klik tombol tertentu.

  3. Conversions: Kalau di Universal Analytics ada ‘Goals’, di GA4 ada Conversions. Ini adalah event penting yang kamu anggap sebagai ‘tujuan’ bisnismu. Misalnya, ‘pembelian’, ‘isi form kontak’, atau ‘download e-book’. Kamu harus tandai event ini sebagai konversi di GA4. Dengan begitu, kamu bisa tahu dari mana sih datangnya orang-orang yang beneran ‘jadi’ pembeli atau lead.

  4. Lifetime Value (LTV): Ini metrik yang keren banget. LTV ngasih tahu kita berapa total pendapatan yang kamu dapat dari seorang pengguna sepanjang waktu. Metrik ini bikin kita bisa tahu audiens dari mana (misalnya dari Instagram) yang paling menguntungkan. Kamu jadi bisa fokus beriklan ke audiens yang punya LTV tinggi.

  5. Pages and Screens: Metrik ini ngasih tahu kita halaman apa aja yang paling sering dikunjungi audiens. Dengan melihat ini, kamu bisa tahu konten apa yang paling disukai. Mungkin kamu punya satu artikel yang traffic-nya tinggi banget, nah itu bisa jadi acuan buat bikin konten-konten lain yang serupa.

     

Cara Praktis Memakai Metrik GA4

Nggak cukup cuma tahu metriknya. Kamu juga harus tahu cara pakainya. Anggap aja metrik ini kayak petunjuk jalan. Kamu harus bisa bacanya. Ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

Analisis Traffic Sources: Di GA4 ada laporan yang ngasih tahu dari mana aja audiens datang, misalnya dari Google Search, dari Instagram, atau dari website lain. Lihat metrik New Users, Engaged Sessions, dan Conversions untuk setiap sumber. Dengan begitu, kamu bisa tahu sumber traffic mana yang paling berkualitas. Misalnya, traffic dari Google Search banyak, tapi nggak ada yang beli. Tapi traffic dari Instagram sedikit, tapi konversinya tinggi. Berarti kamu harus fokus ningkatin traffic dari Instagram.

Analisis Perilaku Pengguna: Lihat laporan Pages and Screens dan Events. Dengan ini, kamu bisa tahu halaman mana yang paling banyak dilihat, artikel mana yang paling banyak dibaca, dan tombol apa yang paling sering diklik. Ini bisa jadi dasar buat ngembangin website-mu. Mungkin kamu harus perbaiki halaman produk yang Engagement Rate-nya rendah.

Analisis Audiens: Di GA4 ada laporan tentang demografi, minat, dan teknologi yang dipakai audiens. Coba lihat demografi audiens yang punya Engagement Rate tinggi. Misalnya, audiens usia 18-24 tahun lebih sering interaksi sama kontenmu. Ini bisa jadi acuan buat bikin iklan di Meta Ads yang menargetkan usia itu.

Bangun Funnel dan Path Analysis: GA4 punya fitur keren yang namanya Funnel Exploration dan Path Exploration. Kamu bisa bikin sendiri alur perjalanan audiens di website-mu. Misalnya, dari halaman produk ke halaman keranjang, terus ke halaman pembayaran. Kamu bisa tahu di tahap mana audiensmu ‘kabur’. Dari situ, kamu bisa perbaiki tahap itu biar lebih banyak yang sampai ke tahap akhir.

Gue tahu, transisi dari Universal Analytics ke GA4 itu bikin pusing. Tapi, GA4 itu adalah solusi buat masa depan. Dia lebih fleksibel, lebih akurat, dan bisa ngasih insights yang lebih dalam. Fokusnya ke event bikin kita bisa lebih ngertiin audiens. Data yang kita dapat jadi lebih relevan buat ngembangin bisnis.

Intinya, jangan takut buat eksplorasi GA4. Mulai aja dari metrik-metrik dasar yang udah gue sebutin. Jangan pusingin semua menu dan laporan. Pelajari satu per satu, dan kamu akan sadar kalau GA4 itu beneran powerful. Anggap aja ini tantangan baru yang harus kamu taklukkan. Ketika kamu udah bisa ‘membaca’ data GA4, kamu akan bisa bikin keputusan bisnis yang lebih cerdas dan nggak cuma nebak-nebak.

Kesimpulannya,

GA4 itu bukan monster yang menakutkan, dia adalah teman baikmu dalam menganalisis data. Dengan fokus pada metrik yang tepat dan tahu cara membacanya, data analitik nggak akan bikin kamu pusing lagi. Kamu bisa tahu persis apa yang audiensmu inginkan, di mana mereka ‘nyangkut’, dan bagaimana cara mengoptimalkan website-mu. Ini adalah cara paling efektif untuk memastikan setiap konten yang kamu buat dan setiap rupiah yang kamu keluarkan untuk iklan itu beneran ngasih hasil. Selamat bersahabat dengan GA4 dan semoga bisnismu makin maju!

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال