Sales Funnel Instagram: Ubah Followers Jadi Pembeli Loyal

ardipedia.com – Punya akun bisnis di Instagram tapi followers-nya cuma jadi angka doang? Udah rajin posting, bikin Reels yang FYP, tapi kok jualan nggak nambah? Nah, itu dia masalahnya. Banyak dari kita cuma fokus nambah followers, tapi lupa kalau followers itu harus ‘diproses’ biar jadi pembeli. Proses inilah yang namanya Sales Funnel Instagram. Kalau kata gue, sales funnel itu kayak pacaran. Kamu nggak bisa langsung nembak di pertemuan pertama kan? Ada tahapannya. Mulai dari kenalan, PDKT, jadian, sampai akhirnya serius. Sales funnel juga gitu. Kita harus kenal dulu sama followers, deketin mereka, sampai akhirnya mereka percaya dan mau beli produk kita. Yuk, kita bedah tuntas Sales Funnel Instagram biar followers kamu nggak cuma jadi penonton setia, tapi juga jadi pembeli loyal.

Mengenal Sales Funnel

Sales funnel itu kalau diterjemahin gampangnya adalah ‘corong penjualan’. Kenapa corong? Karena bentuknya yang lebar di atas dan mengerucut di bawah. Bagian atas yang lebar itu adalah audiens yang besar, dan bagian bawah yang kecil itu adalah pembeli yang beneran beli. Di Instagram, audiens yang besar itu adalah semua orang yang berpotensi jadi followers kamu. Dan corong itu berfungsi menyaring mereka, dari yang cuma tahu jadi yang mau beli, bahkan beli lagi.

Ada banyak versi sales funnel, tapi yang paling populer itu biasanya terdiri dari tiga tahapan utama: ToFu (Top of Funnel), MoFu (Middle of Funnel), dan BoFu (Bottom of Funnel). Masing-masing tahap punya strategi dan tujuan yang beda. Kita akan bahas satu per satu biar kamu paham.

Tahap 1: ToFu (Top of Funnel)

Tujuannya: Memperkenalkan brand-mu dan menarik perhatian audiens baru.

Ini adalah tahap perkenalan. Di sini, kamu nggak langsung jualan. Fokus utamanya adalah bikin orang tahu kamu ada. Konten yang kamu buat di tahap ini harus informatif, menghibur, dan relatable. Ini kayak kamu lagi nyebarin kartu nama di acara networking. Kamu nggak langsung nawarin produk, tapi ngobrolin hal-hal yang menarik dulu biar mereka tertarik kenalan.

Konten yang Cocok untuk ToFu:

Reels yang Viral: Bikin Reels dengan sound yang lagi tren, format yang engaging, atau konten yang lucu. Tujuannya biar Reels kamu masuk FYP dan dilihat banyak orang.

Konten Edukasi yang Singkat: Bikin konten yang ngasih tips atau trik yang bermanfaat buat audiensmu. Misalnya, kalau kamu jualan produk skincare, kamu bisa bikin video "3 bahan alami untuk kulit glowing".

Giveaway dan Kolaborasi: Mengadakan giveaway atau kolaborasi dengan influencer lain bisa jadi cara cepat buat menjangkau audiens baru. Ini kayak ngajak temanmu kenalan sama teman-temanmu yang lain.

Iklan Brand Awareness: Kalau kamu punya budget, bisa juga pasang iklan yang tujuannya cuma buat ningkatin brand awareness. Iklan ini nggak perlu hard selling, cukup nunjukin logo atau produkmu secara sekilas.

Di tahap ToFu, kamu nggak perlu khawatir soal penjualan. Yang penting adalah jumlah orang yang tahu tentang brand-mu dan jumlah followers baru yang masuk. Semakin banyak orang yang masuk ke corongmu, semakin besar peluangnya buat dapat pembeli di tahap selanjutnya.


Tahap 2: MoFu (Middle of Funnel)

Tujuannya: Membangun kepercayaan dan membuat audiens tertarik dengan produkmu.

Setelah audiensmu kenal, sekarang saatnya PDKT. Mereka udah follow kamu, berarti mereka tertarik sama kontenmu. Di tahap MoFu ini, kamu harus bikin mereka percaya kalau brand-mu itu beneran bagus dan produkmu bisa ngasih solusi buat masalah mereka. Kamu harus ngasih bukti, bukan cuma janji.

Konten yang Cocok untuk MoFu:

Konten Problem-Solution: Bikin konten yang nunjukin masalah yang sering dialami audiens, terus kamu kasih solusi lewat produkmu. Misalnya, "Punya masalah kulit kering? Ini dia solusinya!".

Testimonial & Review: Ini penting banget! Bikin konten yang isinya testimoni dari pelanggan yang udah puas. Bisa dalam bentuk video unboxing, foto Before-After, atau tangkapan layar chat dari pelanggan. Testimoni itu bukti yang paling kuat.

Live Q&A: Adain sesi Live di Instagram. Ajak followers-mu berinteraksi langsung. Kamu bisa jawab pertanyaan mereka tentang produkmu, cara pakainya, atau hal lain yang berhubungan. Ini bikin hubunganmu sama audiens jadi lebih dekat.

Konten Produk yang Lebih Detail: Bikin konten yang nunjukin produkmu secara lebih detail. Misalnya, video tutorial cara pakai produk, video yang nunjukin bahan-bahan yang dipakai, atau video yang nunjukin proses pembuatannya. Ini bikin produkmu kelihatan lebih eksklusif dan berkualitas.

Di tahap MoFu, fokus kamu adalah mengubah followers menjadi audiens yang ‘tertarik’. Mereka mungkin belum beli, tapi mereka udah sering interaksi dengan kontenmu, nanya-nanya di DM, atau nge-save postinganmu. Ini sinyal kalau mereka siap buat masuk ke tahap berikutnya.

Tahap 3: BoFu (Bottom of Funnel)

Tujuannya: Mengubah audiens yang tertarik menjadi pembeli.

Ini adalah tahap penentuan. Di sini, kamu harus bikin penawaran yang nggak bisa mereka tolak. Mereka udah kenal, udah percaya, sekarang tinggal didorong sedikit biar mereka mau beli. Di tahap ini, konten kamu harus lebih fokus ke penjualan.

Konten yang Cocok untuk BoFu:

Penawaran Spesial dan Diskon: Beri mereka diskon khusus, promo terbatas, atau penawaran bundling yang menarik. Gunakan kalimat yang bikin mereka merasa rugi kalau nggak beli sekarang.

Konten Hard Selling: Di tahap ini, boleh-boleh aja bikin konten yang langsung jualan. Misalnya, "Beli sekarang, stok terbatas!", "Checkout produk ini di link bio sekarang!".

Konten Urgent: Bikin konten yang punya elemen urgensi. Misalnya, "Hanya tersisa 10 lagi!", atau "Promo berakhir jam 12 malam ini!".

Call-to-Action yang Jelas: Setiap postingan di tahap ini harus punya Call-to-Action (CTA) yang jelas. Misalnya, "Klik link di bio untuk beli!", "DM sekarang untuk order!", atau "Swipe up di Story untuk dapatkan diskon!".

Di tahap BoFu, kamu nggak cuma fokus sama penjualan pertama, tapi juga membangun loyalitas. Setelah mereka beli, jangan ditinggalin gitu aja. Ajak mereka berinteraksi lagi, minta review, atau tawarkan promo khusus buat pembeli setia. Ini bikin mereka nggak cuma jadi pembeli sekali, tapi jadi pembeli yang loyal dan mungkin akan jadi brand advocate kamu.

Strategi Konten yang Berkelanjutan: Bikin Roda Terus Berputar

Sales funnel itu bukan cuma sekali jalan. Setelah audiensmu jadi pembeli, mereka balik lagi ke corongmu, tapi di level yang lebih tinggi. Mereka jadi pembeli setia. Kamu harus terus kasih mereka konten yang relevan, misalnya:

Konten Apresiasi: Ucapkan terima kasih buat mereka yang udah beli.

Konten Eksklusif: Kasih mereka promo atau akses ke produk baru lebih dulu.

Konten User-Generated Content (UGC): Minta mereka posting foto atau video produkmu, terus kamu repost. Ini bikin mereka merasa dihargai dan jadi bukti sosial buat audiens baru.

Jangan Lupa Analisis!

Sales funnel Instagram nggak akan efektif tanpa analisis. Kamu harus sering-sering cek data di Instagram Insights-mu. Perhatikan metrik-metrik ini:

Reach & Impressions: Untuk tahu seberapa banyak orang yang lihat kontenmu (di tahap ToFu).

Engagement Rate: Untuk tahu seberapa banyak orang yang interaksi (like, comment, save, share) dengan kontenmu (di tahap MoFu).

Click-Through Rate (CTR): Untuk tahu seberapa banyak orang yang klik link di bio atau link di Story-mu (di tahap BoFu).

Conversion Rate: Untuk tahu seberapa banyak orang yang akhirnya beli setelah klik link.

Dari data ini, kamu bisa tahu bagian mana dari funnel-mu yang kurang optimal. Misalnya, kalau reach-mu tinggi tapi engagement-mu rendah, berarti konten ToFu-mu udah bagus, tapi konten MoFu-mu harus diperbaiki. Kalau engagement-mu tinggi tapi konversimu rendah, berarti kamu harus perbaiki konten BoFu-mu.

Kesimpulannya,

Sales Funnel Instagram itu bukan sesuatu yang rumit, tapi butuh pemahaman dan proses yang konsisten. Ini bukan tentang satu kali posting yang viral, tapi tentang membangun hubungan yang berkelanjutan dengan audiensmu. Dengan memahami setiap tahapan funnel, kamu bisa bikin konten yang lebih terarah, lebih efektif, dan yang pasti, bisa mengubah followers-mu jadi pembeli yang setia. Jadi, jangan cuma sibuk nambah followers, tapi sibuklah ngerawat mereka di setiap tahapan funnel. Selamat mencoba dan semoga bisnismu makin sukses!

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال