Stop Bandingin Anak! Ini Rahasia Ngebangun Kepercayaan Diri Mereka

ardipedia.com – Halo, guys! Kamu pernah nggak sih tanpa sadar bilang ke anakmu, "Ih, lihat deh, Kakak Asta udah bisa baca, kok kamu belum?" atau "Tuh, temanmu juara lomba, kamu kenapa nggak?" Mungkin niat kita baik, ya. Pengen memotivasi, biar anak kita jadi lebih semangat. Tapi, sadar nggak sadar, kebiasaan ini justru bisa jadi bumerang. Membandingkan anak dengan orang lain itu bisa bikin kepercayaan diri mereka anjlok, merasa nggak berharga, dan akhirnya jadi takut mencoba hal-hal baru. Kalau kamu ngerasa begitu, sini-sini, merapat dulu. Gue mau ajak kamu buat lupakan kebiasaan itu dan fokus sama jurus-jurus keren yang bikin anak kamu jadi pribadi yang tangguh dan percaya diri. Ini bukan soal memaksa mereka jadi "sempurna", tapi soal ngasih mereka ruang buat jadi diri mereka sendiri.

Kenapa Membandingkan Anak Itu "Red Flag"?

Banyak dari kita mungkin tumbuh dengan kebiasaan membandingkan. Dulu, mungkin orang tua kita juga sering membandingkan kita dengan sepupu atau teman. Kita jadi terbiasa. Tapi, penting buat kita sadar, kebiasaan ini itu toxic. Saat kita membandingkan anak kita, yang kita kirimkan itu pesan-pesan negatif. Pesan kayak, "Kamu nggak cukup baik," atau "Kamu harus jadi seperti orang itu." Ini bikin mereka jadi merasa tertekan dan merasa nggak dicintai apa adanya. Mereka jadi takut buat gagal, karena takut kalau gagal, mereka bakal dibandingkan lagi. Akhirnya, mereka jadi minder dan nggak punya keberanian buat nunjukin siapa mereka sebenarnya.

1. Fokus Pada Diri Mereka Sendiri, Bukan Orang Lain

Jurus paling penting adalah fokus sama anakmu sendiri. Setiap anak itu unik, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jangan lagi lihat anak orang lain. Alihkan pandanganmu ke anakmu. Perhatiin apa yang mereka suka, apa yang mereka jago, dan apa yang bikin mereka bahagia. Misalnya, anakmu mungkin nggak jago matematika, tapi dia jago banget gambar. Atau dia mungkin nggak juara lomba lari, tapi dia punya hati yang baik dan suka ngebantu orang lain.

Fokus dan dukung apa yang jadi passion mereka. Dengan begitu, mereka jadi merasa dihargai. Mereka akan tahu kalau kamu cinta mereka apa adanya, bukan karena mereka harus jadi seperti orang lain. Ini pondasi utama buat ngebangun kepercayaan diri yang kuat dan nggak gampang goyah.

2. Hargai Proses, Bukan Cuma Hasil

Seringkali kita cuma fokus sama hasil. Saat anak dapat nilai bagus, kita kasih pujian. Saat nilainya jelek, kita langsung marah. Padahal, yang lebih penting dari hasil adalah prosesnya. Coba deh, apresiasi usaha mereka. Kalo mereka lagi belajar buat ujian, kasih semangat, "Kamu keren banget, lho, udah usaha keras!"

Atau kalo mereka lagi bikin sesuatu yang gagal, jangan langsung dikritik. Bilang aja, "Nggak apa-apa, yuk coba lagi!" Ini ngajarin mereka kalau kegagalan itu bukan akhir dari segalanya, tapi justru awal dari pembelajaran baru. Dengan menghargai proses, kamu juga ngajarin mereka buat punya mental baja yang nggak gampang nyerah.

3. Kasih Pujian yang Spesifik dan Tulus

Pujian itu kayak vitamin buat kepercayaan diri anak. Tapi, pujiannya harus spesifik dan tulus. Jangan cuma bilang, "Kamu anak pintar!" atau "Kamu anak hebat!" Kalimat itu terlalu umum. Coba deh, kasih pujian yang lebih spesifik. Misalnya, "Kakak keren banget udah bisa beresin mainan sendiri. Terima kasih ya sudah ngebantu Mama!" atau "Gambar kamu bagus banget! Warna yang kamu pakai pas banget, lho!"

Pujian yang spesifik ini bikin mereka tahu apa yang mereka lakukan itu dihargai. Ini bikin mereka jadi termotivasi buat terus melakukan hal yang baik. Dan yang paling penting, pujian ini harus tulus. Anak-anak bisa kok ngerasa kalau kamu cuma basa-basi.

4. Berikan Tanggung Jawab Kecil

Anak-anak itu butuh merasa kalau mereka bisa ngelakuin sesuatu. Salah satu cara buat ngebangun kepercayaan diri mereka adalah dengan ngasih mereka tanggung jawab kecil. Misalnya, nyiramin tanaman, ngasih makan peliharaan, atau beresin kamar mereka sendiri.

Dengan ngasih mereka tanggung jawab ini, mereka jadi merasa berguna dan punya peran. Saat mereka berhasil nyelesaiin tugasnya, mereka akan merasa bangga sama diri sendiri. Kamu juga bisa ngajarin mereka tentang pentingnya bertanggung jawab. Ini bakal jadi skill yang berharga banget buat masa depan mereka.

5. Ajak Anak Mengambil Keputusan

Anak-anak, bahkan yang masih kecil, bisa kok ngambil keputusan. Ajak mereka buat ngambil keputusan kecil yang nggak penting-penting banget. Misalnya, "Kamu mau makan ayam goreng atau ikan goreng?" atau "Kita mau nonton film superhero atau film kartun?"

Dengan ngasih mereka pilihan, mereka jadi merasa punya kendali atas diri mereka sendiri. Mereka jadi lebih mandiri dan percaya diri. Tentu saja, kamu tetap harus ngasih batasan. Tapi, ngasih mereka ruang buat memilih itu penting banget buat ngembangin skill mereka buat ngambil keputusan di kemudian hari.


 

6. Berani Jujur Saat Kamu Gagal

Anak-anak perlu tahu kalau kegagalan itu hal yang wajar. Kamu bisa ngajarin mereka hal ini dengan berani jujur saat kamu gagal. Misalnya, saat kamu lagi masak dan masakanmu gosong, kamu bisa ketawa dan bilang, "Wah, gosong! Gagal, deh. Yuk, kita coba lagi!" Ini nunjukin ke mereka kalau gagal itu nggak apa-apa. Yang penting, berani mencoba lagi.

Dengan melihat kamu sebagai contoh, mereka akan jadi nggak takut buat mencoba hal-hal baru. Mereka akan tahu kalau gagal itu bagian dari proses belajar. Ini bakal ngebangun mental baja mereka yang nggak gampang nyerah.

7. Ciptakan Lingkungan yang Penuh Dukungan

Lingkungan itu penting banget buat ngebangun kepercayaan diri anak. Ciptakan lingkungan di rumah yang penuh dukungan. Jangan ada kalimat-kalimat negatif yang bisa merusak mental mereka. Hindari membandingkan mereka dengan saudara mereka. Sebaliknya, sering-sering kasih mereka semangat dan pujian.

Ajak mereka ngobrol tentang apa yang mereka rasakan. Dengerin dengan saksama. Tunjukkan pada mereka kalau kamu akan selalu ada buat mereka. Lingkungan yang suportif itu kayak "rumah" buat kepercayaan diri mereka. Ini bikin mereka merasa aman dan nyaman buat jadi diri mereka sendiri.

Kesimpulannya,

Pada akhirnya, yang paling penting itu adalah ngasih anak kita ruang buat jadi diri mereka sendiri. Mereka bukan fotokopi kita, dan mereka juga bukan fotokopi anak orang lain. Mereka adalah individu yang unik, dengan bakat dan kelebihan mereka sendiri. Dengan berhenti membandingkan dan fokus sama hal-hal ini, kamu bisa bantu mereka buat ngebangun kepercayaan diri yang kuat dan nggak gampang goyah. Jadi, lupakan semua tuntutan yang nggak realistis itu. Yuk, kita fokus sama apa yang ada di depan kita dan ngasih mereka dukungan yang tulus.

 

 

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال