ardipedia.com – Pernah nggak sih kamu lagi scroll TikTok, terus tiba-tiba muncul iklan produk yang baru aja kamu cari di Google atau bahkan kamu lihat di toko online lain? Nah, itu bukan kebetulan, lho. Ada 'mata-mata' yang super canggih di balik layar, namanya Pixel TikTok. Buat kamu yang punya bisnis atau lagi belajar digital marketing, Pixel TikTok ini kayak kunci rahasia buat ngembangin bisnismu. Kita akan bahas tuntas, tapi dengan gaya yang santai dan anti-ribet, ala Gen Z yang suka banget sama TikTok. Jadi, siapkan camilan, rebahan, dan mari kita mulai petualangan di dunia Pixel TikTok!
Mengenal Si Pixel
Sebelum jauh-jauh bahas retargeting, kita kenalan dulu sama si Pixel. Gampangnya, Pixel TikTok ini adalah sepotong kode JavaScript yang kamu pasang di website-mu. Fungsinya mirip kayak mata-mata yang super cermat. Dia bakal merekam semua aktivitas pengunjung di website-mu. Mulai dari mereka klik apa, produk apa yang dilihat, berapa lama mereka di halaman tertentu, sampai mereka masukin barang ke keranjang atau bahkan beli. Semua data ini bakal dikirim balik ke akun iklan TikTok-mu.
Penting banget buat dipahami, Pixel ini bukan cuma sekadar alat analisis. Dia adalah jembatan yang menghubungkan dunia website-mu dengan audiens di TikTok. Tanpa Pixel, kamu cuma bisa beriklan secara umum. Tapi dengan Pixel, kamu bisa tahu persis siapa audiensmu, apa yang mereka suka, dan apa yang mereka butuhkan. Ini ibarat kamu tahu siapa yang cocok diajak nongkrong bareng, jadi ajakannya pasti nyambung.
Kenapa Pixel TikTok Itu Penting Banget?
Banyak yang mikir, "Ah, ngapain repot-repot pasang Pixel? Iklan biasa juga bisa." Eits, tunggu dulu. Coba bayangin, kamu udah capek-capek bikin konten TikTok yang keren, promosi produk A, dan ada ratusan orang yang klik link di bio kamu. Mereka datang ke website, lihat-lihat, tapi nggak beli. Nah, kalau nggak pakai Pixel, mereka bakal hilang begitu aja. Kamu nggak bisa jangkau mereka lagi.
Di sinilah retargeting berperan. Dengan Pixel, kamu bisa kumpulin data mereka, terus bikin iklan khusus yang cuma muncul buat mereka. Iklan ini bisa aja berisi diskon spesial untuk produk yang mereka lihat, atau mengingatkan mereka kalau barang yang mereka masukin ke keranjang masih nungguin buat dibeli. Ini jauh lebih efektif, karena kamu nggak lagi ngiklan ke orang asing, tapi ke orang yang udah tertarik sama produkmu.
Bayangkan kamu lagi suka sama seseorang, terus dia udah kasih sinyal kalau dia tertarik juga. Nah, kamu nggak akan nyerah gitu aja kan? Kamu bakal terus berusaha mendekatinya. Retargeting itu persis kayak gitu. Kamu mendekati mereka yang udah kasih sinyal tertarik, dan kemungkinan besar mereka akan ‘jadian’ (alias beli) jauh lebih besar.
Cara Kerja Pixel TikTok: Gini Nih Prosesnya
Prosesnya nggak sesulit yang kamu bayangin, kok. Secara garis besar, begini nih cara kerjanya:
Pasang Kode: Kamu ambil kode Pixel dari akun TikTok Ads Manager-mu.
Tempel di Website: Kode itu kamu pasang di bagian
<head>
di semua halaman website-mu. Atau kalau pakai platform seperti Shopify atau WordPress, biasanya ada plugin atau fitur bawaan yang mempermudah proses ini.Rekam Peristiwa: Setelah terpasang, Pixel akan merekam ‘peristiwa’ (events) yang terjadi di website. Peristiwa ini bisa kamu tentukan, misalnya:
Page View: Ketika seseorang membuka sebuah halaman.
View Content: Ketika seseorang melihat halaman produk tertentu.
Add to Cart: Ketika seseorang memasukkan produk ke keranjang.
Initiate Checkout: Ketika seseorang mulai proses pembayaran.
Complete Payment: Ketika seseorang berhasil melakukan pembayaran.
Kirim Data: Semua data peristiwa itu akan dikirim secara anonim ke TikTok Ads Manager. Jadi, kamu nggak tahu nama atau alamat email mereka, tapi kamu tahu mereka adalah ‘orang’ yang tertarik sama produk A dan udah masukin ke keranjang.
Bikin Iklan Khusus: Dengan data ini, kamu bisa bikin Custom Audience (audiens khusus) di TikTok. Misalnya, kamu bikin Custom Audience yang isinya semua orang yang udah klik “Add to Cart” tapi belum “Complete Payment”. Terus, kamu bikin iklan video yang isinya "Eh, keranjang kamu masih kosong nih! Yuk, selesaikan sekarang, ada gratis ongkir!".
Retargeting: Mengapa Ini Bukan Sekadar Gosip Biasa
Retargeting ini bukan cuma tren sesaat, ini adalah strategi yang bikin iklanmu jadi lebih ‘pintar’. Kamu nggak lagi buang-buang uang buat ngiklan ke orang yang nggak tertarik. Dengan retargeting, kamu bisa:
Meningkatkan Konversi: Orang yang udah pernah datang ke website-mu punya kecenderungan lebih tinggi buat beli. Dengan iklan retargeting, kamu tinggal kasih sedikit dorongan.
Mengurangi Biaya Iklan: Karena kamu ngiklan ke audiens yang relevan, biaya per klik atau per akuisisi pelanggan (CPA) bisa jadi jauh lebih murah.
Membangun Brand Awareness: Iklan yang muncul berulang kali di hadapan audiens yang sama bisa bikin brand-mu lebih melekat di ingatan mereka. Ini kayak teman yang sering kamu temui, lama-lama jadi akrab.
Meningkatkan ROI (Return on Investment): Semua poin di atas bakal bermuara ke sini. Uang yang kamu keluarin buat iklan bakal balik lagi dengan keuntungan yang lebih besar.
Teknik Retargeting dengan Pixel TikTok
Gimana sih cara bikin retargeting yang nggak kaku dan bisa nyambung sama audiens TikTok? Ini beberapa ide yang bisa kamu coba:
Retargeting Keranjang yang Terlupakan (Abandoned Cart): Ini yang paling sering dilakukan. Bikin video yang lucu atau mengharukan tentang produk yang seolah-olah lagi nungguin buat dibeli. Gunakan sound yang lagi viral dan teks yang relatable. Iklan ini cuma muncul buat mereka yang udah masukin barang ke keranjang tapi belum checkout.
Retargeting Pengunjung Halaman Produk: Ada orang yang cuma lihat-lihat produkmu tapi nggak masukin ke keranjang? Kasih mereka iklan yang nunjukin manfaat atau testimonial dari produk itu. Atau mungkin kasih tahu mereka kalau produk itu lagi ada diskon terbatas. Kamu bisa bikin video yang nunjukkin cara produk itu dipakai, bikin mereka jadi 'ngiler' pengen punya.
Retargeting Kunjungan Berdasarkan Kategori: Kalau kamu jualan baju, ada orang yang sering lihat kategori kemeja? Bikin iklan khusus yang nunjukkin koleksi kemeja terbaru. Ini personal banget, bikin audiens merasa iklanmu tuh ‘ngertiin’ mereka.
Retargeting Pelanggan Setia: Jangan lupakan mereka yang udah pernah beli! Kamu bisa bikin iklan khusus yang menawarkan produk pendamping atau koleksi baru. Misalnya, kalau mereka beli sepatu, tawarkan iklan kaos kaki yang keren. Ini namanya up-selling, dan Pixel TikTok bisa bantu kamu melakukannya dengan mudah.
Mungkin kamu udah dengar tentang pembaruan privasi di perangkat Apple, khususnya iOS 14.5. Pembaruan ini bikin Pixel TikTok (dan pixel lain, seperti Facebook Pixel) jadi lebih sulit melacak aktivitas pengguna yang memilih untuk tidak dilacak (opt-out). Ini tantangan, tapi bukan berarti akhir dari segalanya.
TikTok dan platform lain udah siapin solusinya. Salah satunya adalah TikTok Events API. Gampangnya, kalau Pixel adalah ‘mata-mata’ yang nempel di website, Events API ini adalah ‘mata-mata’ yang nempel di server. Jadi, meskipun Pixel di website nggak bisa ngirim data, Events API dari server tetap bisa. Ini bikin datamu lebih stabil dan akurat.
Buat kamu yang masih baru, ini mungkin terdengar rumit. Tapi intinya, kalau kamu serius mau main di dunia iklan TikTok, kamu harus pakai kombinasi Pixel dan Events API. Pelajari aja pelan-pelan. Banyak kok panduan yang bisa kamu temukan di internet. Jangan takut, karena teknologi ini dirancang untuk mempermudah, bukan mempersulit.
Tips dan Trik ala Gue buat Kamu
Pahami Event: Jangan asal pasang Pixel tanpa tahu apa itu ‘event’. Kamu harus tahu setiap event itu punya arti dan fungsi masing-masing. Pelajari, rencanakan, dan pasang event yang sesuai dengan tujuan bisnismu.
Jangan Cuma Nonton: TikTok itu tentang video yang menarik. Saat bikin iklan retargeting, jangan cuma pakai gambar. Bikin video yang pendek, catchy, dan punya Call to Action (CTA) yang jelas. Pakai musik yang lagi viral, pakai transisi yang keren. Intinya, bikin iklan yang nggak kayak iklan.
Split Testing: Jangan puas dengan satu iklan. Bikin beberapa versi iklan retargeting dengan video dan teks yang berbeda. Terus, lihat mana yang paling efektif. Ini penting banget buat nyari tahu formula yang paling cocok buat audiensmu.
Analisis Data: Setelah iklan jalan, jangan ditinggalin gitu aja. Sering-sering cek data di TikTok Ads Manager. Lihat metriknya, seperti CTR (Click-Through Rate), CPC (Cost Per Click), dan Conversion Rate. Dari data ini, kamu bisa tahu apa yang berhasil dan apa yang harus diperbaiki.
Belajar dari Kompetitor: Cari tahu iklan apa yang dipakai kompetitor. Bukan buat dijiplak ya, tapi buat inspirasi. Lihat gaya mereka, cara mereka bikin video, dan pesan apa yang mereka sampaikan. Jadikan itu acuan buat bikin iklanmu sendiri yang lebih unik dan menarik.
Kesimpulannya,
Pixel TikTok adalah alat yang sangat kuat, dan retargeting adalah strategi yang bisa membawa bisnismu ke level yang lebih tinggi. Ini bukan tentang menghabiskan banyak uang, melainkan tentang menggunakannya dengan lebih bijak. Dengan Pixel TikTok, kamu bisa menargetkan audiens yang sudah menunjukkan minat, membuat iklanmu lebih relevan, dan akhirnya, meningkatkan penjualan.
Jadi, buat kamu yang belum pasang Pixel, ini saatnya! Jangan tunda lagi. Pelajari, praktikkan, dan rasakan sendiri perbedaannya. Dunia digital marketing itu dinamis, dan Pixel TikTok adalah salah satu kuncinya. Selamat mencoba, dan semoga bisnismu makin sukses!
image source : iStock