Coba 5 Cara Ini Biar Jadi Karyawan Star dan Dilirik

ardipedia.com – Punya cita-cita jadi karyawan yang sukses dan diakui di kantor? Atau mungkin kamu lagi pengin naik level tapi nggak tahu harus mulai dari mana? Nggak perlu pusing lagi, karena di artikel ini kita bakal bahas tuntas cara-cara keren biar kamu bisa jadi karyawan star yang dilirik HRD. Bukan cuma soal kerja keras, tapi juga kerja cerdas. Gue bakal bagiin tips yang santai, anti kaku, dan pastinya bisa langsung kamu terapkan. Ini bukan soal trik jitu atau kekuatan super, tapi tentang bagaimana kamu bisa menonjol dengan cara yang low-profile dan relevan di dunia kerja sekarang.

Sebelum kita masuk ke intinya, mari kita pahami dulu apa sih yang dimaksud dengan "karyawan star" dan kenapa penting buat dilirik HRD. Karyawan star itu bukan cuma mereka yang paling pintar atau paling jago, tapi mereka yang punya nilai lebih. Mereka yang bisa memberikan dampak positif, gampang diajak kerja sama, dan punya inisiatif tinggi. Nah, HRD itu punya radar khusus buat ngedeteksi orang-orang kayak gini. Mereka mencari individu yang nggak cuma memenuhi tugas, tapi juga bisa berkontribusi lebih. Jadi, kalau kamu bisa jadi karyawan yang kayak gini, dijamin masa depan karier kamu bakal cerah. Yuk, langsung aja kita bedah satu per satu.

1. Kuasai Skill yang Relevan dan Jangan Berhenti Belajar

Di dunia kerja yang cepat berubah, punya skill yang statis itu sama aja kayak bawa HP jadul ke konser musik. Nggak nyambung. Makanya, kunci pertama buat jadi karyawan star itu adalah terus meng-upgrade diri. Nggak cuma skill yang berhubungan langsung sama pekerjaan kamu, tapi juga skill-skill lain yang bisa bikin kamu lebih komplit.

Misalnya, kalau kamu seorang desainer grafis, selain jago pakai Adobe Photoshop atau Illustrator, coba deh belajar soal branding atau digital marketing. Ini bakal bikin kamu punya pemahaman yang lebih luas tentang gimana hasil kerjaan kamu bisa memberikan dampak ke bisnis. Belajar coding dasar kalau kamu di tim marketing bisa jadi nilai plus banget. Intinya, jangan cuma terpaku pada job desc kamu. Buka mata dan lihat apa yang dibutuhkan perusahaan.

Gue pernah nemu temen yang jago banget bikin presentasi pakai PowerPoint. Dia bukan cuma bikin slide yang bagus, tapi dia juga belajar storytelling dan data visualization. Hasilnya? Setiap presentasi dia selalu bikin audience kagum, termasuk para petinggi. Dia nggak cuma "bisa PowerPoint," tapi dia "menguasai seni presentasi." Lihat kan bedanya?

Sumber belajar itu banyak banget sekarang. Kamu bisa ikut kelas online gratis di Coursera, edX, atau bahkan dari YouTube. Ikut webinar, baca artikel, atau bahkan gabung komunitas yang isinya orang-orang dengan minat yang sama. Nggak perlu mahal-mahal, yang penting niatnya. Ingat, investasi terbaik itu adalah investasi pada diri sendiri. HRD akan melihat inisiatif kamu untuk terus berkembang. Mereka melihat bahwa kamu adalah aset yang bakal terus bertumbuh, bukan stagnan.

Ketika HRD melakukan evaluasi kinerja atau mempertimbangkan kandidat untuk promosi, mereka nggak cuma lihat dari pengalaman kerja kamu. Mereka juga lihat seberapa besar kemauan kamu buat terus belajar. Mereka akan bertanya, "Apa skill baru yang sudah kamu kuasai dalam setahun terakhir?" atau "Bagaimana kamu beradaptasi dengan teknologi baru?" Jawaban yang meyakinkan bakal bikin kamu langsung menonjol. Jadi, jangan malas buat belajar. Jadikan itu bagian dari rutinitas harianmu.

Ada satu hal lagi yang sering dilupakan, yaitu soft skill. Skill kayak komunikasi, kerja sama tim, problem-solving, dan adaptasi itu nggak kalah penting dari hard skill. Kamu bisa jadi yang paling jago teknis, tapi kalau nggak bisa diajak kerja sama, ya percuma. Belajar cara berkomunikasi yang efektif, dengerin pendapat orang lain, dan memberikan feedback yang konstruktif. Ini bakal bikin kamu jadi pribadi yang menyenangkan dan gampang diajak kerja sama. Perusahaan butuh orang yang bisa bikin tim lebih solid, bukan orang yang bikin masalah.

Jadi, intinya, teruslah belajar. Jangan pernah merasa cukup. Anggap setiap hari adalah kesempatan baru buat menguasai sesuatu yang baru. Ini bakal bikin kamu nggak cuma relevan, tapi juga jadi pribadi yang lebih berharga.

2. Jadilah Solusi, Bukan Sekadar Pelaksana

Banyak karyawan yang cuma nunggu perintah. "Tolong kerjakan A," ya dia kerjain A. "Tolong bikin laporan B," ya dia bikin laporan B. Nggak ada yang salah sih dengan itu, tapi kalau kamu mau jadi karyawan star, kamu harus lebih dari itu. Kamu harus jadi orang yang proaktif dan bisa menawarkan solusi, bukan cuma menunggu instruksi.

Coba deh mulai sekarang, setiap kali kamu dapat tugas, jangan langsung kerjain. Pikirin dulu, "Kenapa tugas ini penting? Apa tujuan dari tugas ini? Apakah ada cara yang lebih efisien untuk menyelesaikannya?" Dengan begitu, kamu nggak cuma jadi "tukang ketik" atau "tukang bikin laporan," tapi kamu jadi "pemikir strategis" yang bisa melihat gambaran besar.

Misalnya, kamu diminta untuk membuat laporan penjualan bulanan. Jangan cuma kumpulkan data dan bikin laporan seperti biasa. Coba deh tambahkan analisis kecil di akhir laporan. "Berdasarkan data, ada tren penurunan penjualan di produk X. Mungkin kita perlu meninjau kembali strategi promosi untuk produk tersebut." Tuh, kamu kan jadi kelihatan lebih dari sekadar pelaksana. Kamu menunjukkan bahwa kamu peduli dengan hasil dan punya inisiatif untuk memberikan nilai lebih.

HRD dan manajer suka banget sama karyawan yang kayak gini. Kenapa? Karena mereka mengurangi beban kerja manajer. Mereka nggak perlu lagi "diawasi" terus-menerus. Kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan dan bahkan sudah memikirkan langkah selanjutnya. Ini menunjukkan kemandirian dan tanggung jawab.

Ada cerita menarik dari seorang teman gue. Dia bekerja di bagian customer service. Banyak keluhan yang masuk soal produk yang rusak. Teman gue nggak cuma nge-handle keluhan satu per satu, tapi dia mulai mengumpulkan data. Dia mencatat jenis keluhan yang paling sering, model produk apa yang sering bermasalah, dan penyebabnya. Lalu, dia presentasikan temuan ini ke manajernya. Berkat datanya, tim produksi bisa langsung tahu bagian mana yang harus diperbaiki. Keren kan? Dia nggak cuma menyelesaikan masalah yang ada di depan mata, tapi dia juga mencegah masalah yang sama terjadi lagi di masa depan. Dia mengubah pekerjaannya dari reaktif menjadi proaktif.

Jadi, mulai sekarang, coba deh ubah mindset kamu. Jangan cuma mikir, "Apa yang harus gue kerjain hari ini?" tapi ganti jadi, "Apa yang bisa gue lakukan hari ini untuk membantu tim atau perusahaan jadi lebih baik?" Ini bakal bikin kamu jadi pribadi yang dicari-cari dan pastinya dilirik HRD.

3. Jalin Hubungan Baik dan Berkontribusi Positif

Lingkungan kerja yang sehat itu penting banget. Nggak ada yang mau kerja sama orang yang hobinya bikin drama atau bawa energi negatif. Makanya, buat jadi karyawan star, kamu harus bisa jadi pribadi yang menyenangkan dan gampang diajak kerja sama. Bangun hubungan baik, baik itu dengan teman sejawat, atasan, atau bahkan tim dari divisi lain.

Ini bukan soal jadi penjilat atau cari muka ya. Ini soal membangun kepercayaan dan saling menghormati. Kalau kamu punya hubungan yang baik dengan orang lain, pekerjaan bakal terasa lebih ringan. Kamu jadi lebih gampang minta bantuan, dan orang lain juga nggak ragu buat bantu kamu. Ini yang dinamakan kolaborasi.

Sering-sering deh ngobrol santai sama rekan kerja. Tanyakan kabar, tawarkan bantuan kalau mereka lagi kewalahan. Tunjukkan bahwa kamu peduli. Kalau ada teman yang berhasil, jangan ragu buat kasih selamat. Apresiasi kecil kayak gini bisa bikin orang merasa dihargai.

Gue pernah punya teman yang jago banget ngobrol dan gampang bergaul. Dia bisa nyambung sama siapa aja, mulai dari OB sampai manajer senior. Suatu hari, tim kami lagi butuh data dari divisi lain tapi orangnya lagi nggak ada di kantor. Teman gue ini langsung hubungin salah satu kenalannya di divisi itu, dan nggak lama datanya langsung dikirim. Padahal, kalau gue yang minta, mungkin harus nunggu berhari-hari. Ini bukti kalau networking itu penting.

HRD juga akan melihat bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain. Apakah kamu sering terlibat konflik? Atau justru kamu jadi mediator saat ada masalah? Apakah kamu jadi orang yang diandalkan buat acara-acara kantor? Itu semua jadi pertimbangan. Mereka mencari orang yang bisa jadi cultural fit yang baik, yang bisa membawa energi positif ke dalam tim.

Selain itu, jangan ragu untuk memberikan kontribusi positif di luar pekerjaan kamu. Misalnya, jadi relawan di acara perusahaan, bantu organizing acara outbound tim, atau bahkan jadi mentor untuk anak magang. Hal-hal kecil ini bisa menunjukkan bahwa kamu punya kepedulian yang lebih dari sekadar pekerjaan harianmu. Kamu menunjukkan bahwa kamu adalah bagian dari keluarga besar perusahaan.

Intinya, jadi orang yang "enak" diajak kerja sama. Jangan egois, jangan sombong, dan jangan ragu buat membantu orang lain. Kebaikan itu nular, dan lingkungan kerja yang positif bakal bikin kamu dan semua orang di dalamnya jadi lebih produktif.

4. Tingkatkan Visibilitas Kamu dengan Cara yang Tepat

Biar orang lain tahu kalau kamu itu karyawan star, ya kamu harus bisa kelihatan. Tapi, ini bukan soal pamer atau cari perhatian yang norak. Ini soal menunjukkan hasil kerja kamu dengan cara yang santun dan profesional.

Caranya gimana? Pertama, pastikan kamu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang berkualitas tinggi. Nggak ada yang lebih baik dari hasil kerja yang bicara. Kalau kamu bikin laporan, pastikan datanya akurat dan visualisasinya gampang dimengerti. Kalau kamu bikin desain, pastikan hasilnya sesuai dengan brief dan punya sentuhan kreatif.

Kedua, jangan ragu untuk berpartisipasi dalam meeting. Berikan pendapat kamu yang relevan dan konstruktif. Kalau kamu punya ide, sampaikan dengan jelas dan lugas. Tunjukkan bahwa kamu punya pemikiran yang cerdas dan bisa berkontribusi dalam diskusi. Gue pernah lihat ada orang yang jarang ngomong di meeting, tapi pas dia ngomong, semua orang langsung diem dan dengerin. Kenapa? Karena setiap kata yang keluar dari mulutnya itu berbobot dan relevan.

Ketiga, gunakan platform internal perusahaan dengan bijak. Misalnya, kalau perusahaan kamu punya Slack atau Microsoft Teams, jangan cuma jadi pembaca pasif. Ikut berpartisipasi di channel-channel yang relevan. Bagikan artikel yang informatif, tanyakan pendapat orang lain, atau berikan apresiasi. Ini bakal bikin kamu lebih dikenal di luar tim kamu sendiri.

Penting juga untuk proaktif melaporkan kemajuan pekerjaan kamu kepada atasan. Jangan nunggu ditanya, "Udah sampai mana progresnya?" Kirim email atau chat singkat, "Pak/Bu, laporan A sudah selesai saya kerjakan. Sudah saya kirim ke email, mohon review-nya." Ini menunjukkan bahwa kamu inisiatif dan bertanggung jawab. Atasan kamu nggak perlu lagi mikir-mikirin pekerjaan kamu, karena kamu sudah kasih update. Ini bakal bikin atasan kamu percaya sama kamu.

HRD punya cara sendiri buat memantau karyawan. Mereka bisa dapat feedback dari atasan kamu, dari rekan kerja, atau bahkan dari sistem internal perusahaan. Kalau nama kamu sering disebut-sebut sebagai orang yang inisiatif, bertanggung jawab, dan memberikan hasil yang bagus, itu bakal jadi nilai plus yang besar.

Jadi, intinya, jangan jadi karyawan yang "ngumpet" di balik meja. Tunjukkan apa yang kamu bisa. Tapi ingat, tunjukkan dengan cara yang profesional dan berbobot. Jangan cuma cari sensasi atau pamer yang nggak penting.

5. Punya Tanggung Jawab dan Integritas yang Tinggi

Ini mungkin kelihatan klise, tapi ini adalah fondasi dari segalanya. Karyawan star itu adalah mereka yang bisa diandalkan. Mereka punya tanggung jawab tinggi dan integritas yang kuat.

Tanggung jawab itu bukan cuma soal menyelesaikan tugas. Tapi juga soal mengakui kesalahan. Kalau kamu bikin salah, jangan lempar tanggung jawab ke orang lain. Akui kesalahanmu, minta maaf, dan cari solusinya. Sikap kayak gini bakal bikin orang lain respect sama kamu. Mereka tahu bahwa kamu orang yang jujur dan berani bertanggung jawab.

Integritas juga penting banget. Misalnya, kalau kamu dikasih data rahasia, jangan sampai bocor. Kalau kamu diminta untuk mengerjakan sesuatu yang nggak sesuai dengan etika, kamu harus berani bilang tidak. Integritas itu adalah apa yang kamu lakukan saat nggak ada orang yang melihat. HRD akan sangat menghargai karyawan yang punya integritas. Mereka adalah orang yang bisa dipercaya dan diandalkan dalam segala situasi.


Gue pernah kerja sama orang yang super detail dan bertanggung jawab. Dia selalu kirim laporan tepat waktu, bahkan kalau dia lagi sakit pun dia kasih kabar. Suatu hari, ada kesalahan input data di laporan yang dia buat. Tanpa disuruh, dia langsung perbaiki, minta maaf, dan kirim laporan yang sudah benar. Padahal, kesalahan itu kecil banget. Tapi dia menunjukkan bahwa dia punya standar tinggi dan nggak mau setengah-setengah. HRD sampai tahu cerita ini karena manajer gue cerita pas lagi evaluasi kinerja.

Tanggung jawab juga berarti kamu punya sense of ownership terhadap pekerjaan kamu. Kamu merasa pekerjaanmu itu penting dan kamu berinvestasi secara emosional di dalamnya. Kamu nggak cuma kerja buat dapat gaji, tapi kamu kerja karena kamu percaya dengan apa yang kamu lakukan.

HRD mencari orang yang bisa mereka percaya. Mereka mencari orang yang bisa diandalkan untuk proyek-proyek penting. Orang yang punya integritas dan tanggung jawab yang tinggi bakal jadi kandidat utama untuk promosi atau peran kepemimpinan. Jadi, jangan pernah kompromi soal integritas dan tanggung jawab. Itu bakal jadi modal berharga buat karier kamu.

Nah, itu dia 5 cara yang bisa kamu coba buat jadi karyawan star dan dilirik HRD. Ingat, ini bukan soal jadi orang lain atau pura-pura. Tapi ini soal menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Fokus pada pengembangan diri, berikan kontribusi yang nyata, dan jadi pribadi yang bisa diandalkan. Selamat mencoba!

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال