Strategi Influencer Marketing: Pilih Mikro-Influencer Bawa Cuan

ardipedia.com – Pernah nggak sih kamu lagi scroll media sosial terus tiba-tiba muncul iklan produk yang dipromosiin sama artis terkenal? Udah bayar mahal, tapi kok hasilnya nggak sebanding sama budget yang dikeluarin? Nah, itu dia masalahnya. Dulu, banyak brand yang berlomba-lomba pakai influencer besar atau artis buat promosi. Tapi di tahun ini, strategi itu nggak lagi jadi satu-satunya pilihan. Ada satu strategi yang terbukti bisa bawa cuan lebih banyak dengan budget yang lebih hemat, yaitu dengan kerja sama sama mikro-influencer. Kalau kata gue, ini kayak kamu lagi promosiin produkmu ke teman-temanmu. Mereka lebih percaya sama kamu, kan? Begitu juga dengan mikro-influencer. Kita bakal bahas tuntas kenapa mikro-influencer ini bisa jadi kunci sukses buat bisnismu.

Mengenal Tipe-Tipe Influencer

Sebelum kita bahas mikro-influencer, kita kenalan dulu sama tipe-tipe influencer lainnya. Soalnya, influencer itu nggak cuma dilihat dari berapa banyak followers mereka. Ada beberapa kategori yang bisa kita lihat:

Nano-Influencer: Followers-nya di bawah 10.000. Mereka punya hubungan yang sangat dekat sama audiensnya. Interaksi mereka biasanya lebih personal.

Mikro-Influencer: Followers-nya sekitar 10.000 sampai 100.000. Mereka punya niche yang spesifik dan audiens yang loyal.

Makro-Influencer: Followers-nya di atas 100.000 sampai 1 juta. Mereka punya jangkauan yang luas, tapi interaksinya cenderung lebih rendah dibanding mikro-influencer.

Mega-Influencer/Selebriti: Followers-nya di atas 1 juta. Mereka punya jangkauan yang luar biasa besar, tapi biayanya sangat mahal dan interaksinya sering kali sangat rendah.


Kenapa Mikro-Influencer Lebih Bawa Cuan?

Banyak yang mikir, "Ah, followers-nya cuma sedikit. Emang efektif?" Eits, jangan salah. Justru jumlah followers yang nggak terlalu besar itu yang jadi kekuatannya. Ini dia beberapa alasan kenapa mikro-influencer itu lebih bawa cuan:

Hubungan yang Lebih Dekat: Mikro-influencer punya hubungan yang lebih personal dan dekat sama audiensnya. Mereka sering banget balas komen atau DM dari audiens. Ini bikin audiensnya percaya sama mereka.

Tingkat Interaksi yang Tinggi: Meskipun followers-nya lebih sedikit, tingkat interaksi (engagement rate) mikro-influencer itu lebih tinggi daripada makro-influencer. Audiensnya merasa mereka beneran didengerin.

Spesialis di Niche Tertentu: Mikro-influencer biasanya fokus ke satu niche atau topik tertentu, misalnya skincare, buku, atau traveling. Audiens mereka datang karena tertarik sama niche itu. Jadi, kalau kamu jualan produk skincare, kerja sama sama mikro-influencer skincare itu jauh lebih efektif daripada kerja sama sama selebriti yang nggak punya niche.

Budget Lebih Hemat: Ini yang paling penting buat kamu yang punya budget terbatas. Biaya kerja sama sama mikro-influencer itu jauh lebih murah. Kamu bisa kerja sama sama beberapa mikro-influencer dengan budget yang sama, daripada cuma satu makro-influencer.

Audiens yang Lebih Spesifik: Karena mereka punya niche, audiens mereka itu lebih spesifik dan tertarget. Kamu nggak lagi ngiklan ke semua orang, tapi ke audiens yang beneran tertarik sama produkmu.

Strategi Memilih Mikro-Influencer

Memilih mikro-influencer itu nggak bisa asal. Kamu harus teliti biar hasilnya maksimal. Ini dia beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat memilih mikro-influencer:

Sesuaikan dengan Niche: Ini yang pertama dan paling penting. Kalau kamu jualan produk skincare, cari mikro-influencer yang punya konten tentang skincare. Jangan cari yang kontennya tentang makanan. Ini bikin produkmu nyasar ke audiens yang salah.

Cek Tingkat Interaksinya: Jangan cuma lihat jumlah followers. Cek rasio interaksinya. Lihat berapa banyak yang nge-like, komen, atau share postingan mereka. Mikro-influencer yang bagus itu punya tingkat interaksi di atas 5%.

Lihat Kualitas Kontennya: Cek kualitas foto dan video yang mereka buat. Apakah kontennya profesional dan menarik? Apakah gaya bahasa mereka cocok sama brand-mu? Kualitas konten itu penting banget buat nge-representasiin brand-mu.

Cek Keaslian Followers: Sekarang ini banyak banget akun yang beli followers. Kamu bisa cek keaslian followers mereka pakai beberapa tools atau lihat aja di kolom komentar. Kalau isinya cuma komen-komen yang nggak nyambung atau emoji, hati-hati.

Minta Media Kit: Minta media kit dari mikro-influencer yang kamu target. Media kit itu isinya data-data penting, seperti jumlah followers, tingkat interaksi, demografi audiens, dan harga kerja sama.

Cara Kerja Sama dengan Mikro-Influencer: Bukan Sekadar Bayar

Setelah kamu nemu mikro-influencer yang cocok, sekarang saatnya kerja sama. Ini dia beberapa tips buat bikin kerja sama yang sukses:

Hubungi Secara Personal: Jangan kirim email atau DM yang isinya copy-paste. Sebut nama mereka, puji konten yang mereka buat, dan jelaskan kenapa kamu tertarik kerja sama sama mereka.

Jelaskan Tujuanmu: Jelaskan dengan jelas apa yang kamu harapkan dari kerja sama ini. Apakah tujuannya buat naikin brand awareness, naikin penjualan, atau naikin traffic website?

Berikan Kebebasan Kreatif: Jangan terlalu banyak mengatur. Biarkan mereka berkreasi dengan gaya bahasa dan konten mereka sendiri. Mereka yang paling tahu audiensnya. Jadi, biarkan mereka bikin konten yang beneran nyambung sama audiensnya.

Bikin Kode Diskon Khusus: Bikin kode diskon atau link khusus buat mikro-influencer itu. Ini bikin kamu bisa ngukur seberapa efektif kerja sama itu. Kamu bisa tahu berapa banyak penjualan yang datang dari mereka.

Jaga Hubungan Baik: Setelah kerja sama selesai, jangan langsung putus hubungan. Tetap jaga hubungan baik. Siapa tahu kamu bisa kerja sama lagi di masa depan.

Influencer marketing itu bukan pekerjaan yang cuma kamu lakukan sekali terus hasilnya langsung kelihatan. Ini butuh proses. Kamu harus terus-menerus mencari mikro-influencer yang cocok, membangun hubungan, dan mengukur hasilnya. Jangan menyerah kalau hasilnya nggak langsung kelihatan dalam seminggu. Terus coba, terus belajar, dan terus perbaiki.

Kesimpulannya,

Di tahun ini, mikro-influencer itu bukan lagi pilihan alternatif, tapi bisa jadi strategi utama buat brand. Dengan jangkauan yang spesifik, interaksi yang tinggi, dan biaya yang lebih hemat, mereka bisa bawa cuan yang lebih banyak buat bisnismu. Jadi, jangan cuma fokus sama artis atau influencer besar. Mulai sekarang, coba deh lirik mikro-influencer. Cari yang cocok sama brand-mu, bangun hubungan baik, dan lihat sendiri gimana mereka bisa bantu bisnismu berkembang. Selamat mencoba dan semoga bisnismu makin sukses!

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال