Growth Hacking: Strategi Marketing Kilat untuk Bisnis Baru

ardipedia.com – Punya bisnis baru tapi bingung gimana cara cepet naikin jumlah pelanggan dan omzet? Udah coba pasang iklan, bikin konten, tapi kok perkembangannya lambat banget? Kalau kamu ngerasain itu, mungkin kamu butuh strategi yang namanya growth hacking. Banyak startup yang berhasil gede dalam waktu singkat bukan karena modalnya besar, tapi karena mereka pakai strategi ini. Kalau kata gue, growth hacking itu kayak kamu lagi main game. Kamu nggak cuma fokus ke satu jalan, tapi kamu cari jalan pintas atau bug di dalam game-nya biar kamu bisa menang lebih cepet. Kita akan bahas tuntas gimana caranya pakai growth hacking buat bisnis baru, biar bisnismu bisa tumbuh kilat.

Apa Itu Growth Hacking?

Gampangnya, growth hacking itu adalah mindset atau cara berpikir yang fokusnya cuma satu: pertumbuhan. Tapi, pertumbuhan yang dimaksud di sini bukan pertumbuhan yang biasa-biasa aja. Pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan yang eksponensial, alias naik drastis dalam waktu singkat.

Growth hacking itu beda sama marketing konvensional. Kalau marketing konvensional itu pakai cara-cara yang udah ada, growth hacking itu lebih ke arah eksperimen. Growth hacker itu nggak cuma mikirin gimana caranya iklan, tapi juga mikirin gimana caranya produk, teknologi, dan marketing bisa digabungin biar bisnisnya bisa tumbuh secepat mungkin. Mereka nggak peduli sama cara yang udah ada. Yang penting, mereka nemu cara yang paling efektif buat naikin angka.

Kenapa Growth Hacking Cocok Buat Bisnis Baru?

Bisnis baru biasanya punya budget terbatas. Mereka nggak bisa buang-buang uang buat iklan yang nggak jelas hasilnya. Nah, growth hacking itu cocok banget buat bisnis baru karena:

Budget Friendly: Growth hacking itu fokusnya ke cara-cara yang nggak butuh budget besar, bahkan bisa gratis. Mereka lebih suka pakai kreativitas daripada uang.

Cepat Terlihat Hasilnya: Strategi growth hacking itu dirancang buat naikin angka dengan cepat. Kamu bisa tahu apakah strategi itu berhasil atau nggak dalam waktu singkat.

Fokus ke Eksperimen: Growth hacking itu nggak ada rumusnya. Yang ada cuma eksperimen. Kalau eksperimennya berhasil, diterusin. Kalau gagal, cari cara lain. Ini bikin kamu bisa nemu strategi yang paling cocok buat bisnismu.

Tahapan Growth Hacking: AARRR Framework

Salah satu framework yang paling sering dipakai di dunia growth hacking adalah AARRR. AARRR itu singkatan dari:

Acquisition (Akuisisi): Gimana caranya kamu dapat audiens baru? Ini adalah tahap di mana kamu bawa orang-orang buat datang ke website, aplikasi, atau media sosialmu.

Activation (Aktivasi): Gimana caranya kamu bikin audiens itu jadi tertarik? Setelah mereka datang, kamu harus bikin mereka melakukan sesuatu yang kamu mau, misalnya download e-book, daftar newsletter, atau nyoba produkmu.

Retention (Retensi): Gimana caranya kamu bikin audiens itu balik lagi? Nggak cuma datang sekali, tapi balik lagi dan balik lagi. Ini penting banget, karena mempertahankan pelanggan yang udah ada itu jauh lebih murah daripada cari pelanggan baru.

Revenue (Pendapatan): Gimana caranya kamu dapat uang dari audiensmu? Ini adalah tahap di mana kamu mengubah audiens yang udah aktif jadi pembeli.

Referral (Rujukan): Gimana caranya kamu bikin audiensmu ngajak teman-temannya? Ini adalah tahap di mana audiensmu jadi ‘marketing’ gratis buat bisnismu.


Taktik Growth Hacking yang Bisa Kamu Coba Sekarang

Ada banyak taktik growth hacking yang bisa kamu terapkan. Kamu nggak perlu coba semuanya. Pilih aja yang paling relevan sama bisnismu.

1. Taktik Akuisisi:

Konten Viral: Bikin konten yang punya potensi buat viral. Konten yang lucu, kontroversial (tapi jangan negatif), atau informatif. Misalnya, kamu bikin video tutorial yang singkat dan gampang dimengerti.

SEO: Optimasi website atau blogmu biar gampang ditemukan di Google. Ini bisa ngasih kamu traffic organik yang nggak ada habisnya.

Media Sosial: Gunakan media sosial buat nyebarin kontenmu. Ikutan tren, pakai hashtag yang lagi ramai, dan interaksi sama audiensmu.

2. Taktik Aktivasi:

Bikin E-Book Gratis: Ini adalah taktik yang ampuh. Tawarkan e-book gratis yang isinya bermanfaat. Syaratnya cuma satu: mereka harus masukin email. Ini bikin kamu dapat database audiens.

Free Trial atau Freemium: Kalau kamu punya produk software atau aplikasi, kasih audiensmu free trial. Biarkan mereka nyoba produkmu gratis selama beberapa hari. Kalau mereka suka, mereka pasti bakal beli.

Checklist atau Template Gratis: Tawarkan checklist atau template gratis yang bisa mereka pakai. Misalnya, kalau kamu jualan produk buat content creator, kamu bisa kasih template kalender konten gratis.

3. Taktik Retensi:

Email Marketing: Setelah kamu dapat data email dari e-book gratis, jangan didiemin. Kirim email yang isinya bermanfaat secara rutin. Misalnya, kirim tips setiap hari Senin. Ini bikin audiensmu terus-terusan ingat sama brand-mu.

Komunitas: Bikin komunitas di grup Facebook atau Telegram. Ini bikin audiensmu merasa jadi bagian dari sesuatu. Di komunitas, kamu bisa dengerin apa yang mereka butuhkan dan bikin hubungan jadi lebih dekat.

Push Notification: Kalau kamu punya aplikasi, pakai push notification buat ngingetin audiensmu. Misalnya, "Hei, ada artikel baru di blog kami!" atau "Jangan lewatkan promo hari ini!".

4. Taktik Pendapatan:

Diskon Khusus: Beri diskon khusus buat audiens yang udah aktif. Misalnya, kamu kasih diskon 20% buat mereka yang udah download e-book-mu. Ini bikin mereka merasa spesial.

Bundling Produk: Tawarkan paket bundling produk. Ini bikin audiensmu jadi beli lebih dari satu produk.

Upselling/Cross-selling: Tawarkan produk yang lebih mahal (upselling) atau produk lain yang berhubungan (cross-selling) ke pelanggan yang udah pernah beli.

5. Taktik Rujukan:

Program Afiliasi: Bikin program afiliasi. Ajak audiensmu buat promosiin produkmu. Kalau ada penjualan dari link mereka, kasih mereka komisi. Ini bikin audiensmu jadi ‘marketing’ gratis.

Giveaway: Adain giveaway. Syaratnya gampang: mereka harus share postinganmu dan ajak beberapa temannya. Ini bikin kontenmu nyebar dengan cepat.

Analisis Data Itu Wajib

Growth hacking itu nggak bisa jalan tanpa data. Kamu harus sering-sering cek data-datamu. Cek, berapa banyak orang yang datang ke website-mu, berapa banyak yang download e-book, berapa banyak yang beli, dan berapa banyak yang ajak temannya. Dari data ini, kamu bisa tahu strategi mana yang berhasil dan mana yang nggak. Jangan pernah takut sama angka. Angka itu yang akan ngasih tahu kamu jalan yang benar.

Kesimpulannya,

Growth hacking itu bukan cuma soal taktik. Dia adalah mindset. Mindset buat terus-menerus bereksperimen, berpikir di luar kotak, dan fokus ke pertumbuhan. Dengan mindset ini, kamu bisa naikin bisnismu dengan cepat, meskipun budgetmu terbatas. Jadi, jangan cuma mikir "gimana caranya bikin iklan". Tapi, mikir juga "gimana caranya bikin bisnisku tumbuh secepat mungkin". Selamat mencoba, dan semoga bisnismu bisa tumbuh kilat!

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال