Hidup Sederhana Bukan Berarti Nggak Punya

ardipedia.com – Sering kan kamu ngerasa kayak lagi lari maraton, tapi nggak sampai-sampai? Kita udah kerja keras, udah nabung, udah ngatur pengeluaran, tapi kok rasanya hidup ini nggak tenang, ya? Kita selalu pengen punya ini, pengen punya itu, dan selalu ngerasa kurang. Padahal, lemari kita udah penuh sama baju, dan laci kita udah penuh sama barang-barang yang nggak kita pakai. Perasaan kayak gini wajar banget, kok. Karena, kita hidup di era yang serba konsumtif. Kita dituntut buat punya banyak barang, biar kita keliatan sukses.

Kita jadi terjebak dalam gaya hidup yang nggak ada habisnya. Kita beli barang-barang yang nggak kita butuhin, kita pamerin di media sosial, dan kita ngerasa bahagia sesaat. Tapi, setelah itu, kita kembali ke perasaan yang sama: kosong dan gelisah. Kenapa bisa begitu? Karena kebahagiaan itu nggak datang dari barang-barang. Kebahagiaan itu datang dari hati yang tenang.

Nah, ada satu gaya hidup yang bisa bikin kita hidup lebih tenang, yaitu gaya hidup minimalis. Minimalis itu artinya hidup dengan secukupnya. Kita cuma punya barang-barang yang benar-benar kita butuhin. Tapi, minimalis itu nggak cuma soal barang, lho. Minimalis itu juga soal mindset. Dan kalau kita kombinasikan minimalis dengan prinsip Islam, kita bisa menjalani gaya hidup yang lebih bermakna. Gaya hidup ini namanya minimalis syar'i.

Minimalis syar'i itu artinya hidup sederhana, tapi nggak berarti miskin. Kita hidup dengan secukupnya, tapi kita juga bisa jadi pribadi yang produktif dan bermanfaat. Di artikel ini, gue mau ajak kamu buat kupas tuntas, gimana sih cara menjalani gaya hidup minimalis syar'i? Bukan cuma teori, tapi tips yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, biar hidup kamu lebih tenang, dan penuh berkah.

1. Pahami Konsep Hidup Secukupnya (Qana'ah)

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengubah mindset kita. Berhenti melihat hidup sederhana sebagai sesuatu yang memalukan. Mulai sekarang, lihat hidup sederhana sebagai sesuatu yang mulia. Dalam Islam, hidup sederhana itu disebut qana'ah.

Qana'ah itu artinya merasa cukup dengan apa yang Allah kasih. Qana'ah itu nggak berarti pasrah, ya. Qana'ah itu artinya kita bersyukur dengan apa yang kita punya, dan kita nggak gampang iri sama orang lain.

Rasulullah SAW adalah sosok yang paling qana'ah. Beliau nggak punya harta yang melimpah, tapi beliau selalu merasa cukup. Beliau bersabda:

"Orang yang kaya bukanlah karena banyak harta, tetapi orang yang kaya adalah orang yang kaya hatinya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran dari hadis ini adalah, kekayaan yang sebenarnya itu ada di hati. Kalau hati kamu kaya, kamu nggak akan lagi terbebani buat punya banyak barang. Kamu akan lebih fokus sama hal-hal yang hakiki, kayak ibadah dan berbuat baik.

Jadi, jangan pernah ngerasa gengsi kalau hidup kamu sederhana. Yang penting, hati kamu tenang dan penuh rasa syukur.

2. Belajar Memilih, Bukan Mengumpulkan

Di era konsumtif ini, kita dididik buat ngumpulin barang. Kita beli barang-barang yang lagi tren, meskipun kita nggak butuhin. Kita jadi punya banyak barang, tapi nggak ada yang benar-benar kita pakai.

Minimalis syar'i itu mengajarkan kita buat memilih, bukan mengumpulkan. Sebelum kamu beli sesuatu, tanya diri kamu sendiri, "Apakah gue benar-benar butuhin ini? Apakah barang ini bisa bermanfaat buat gue?" Kalau jawabannya nggak, mendingan nggak usah beli.

Dalam Islam, kita diajarkan buat menghindari yang namanya israf (berlebih-lebihan). Allah SWT berfirman:

"...dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)

Pelajaran dari ayat ini adalah, kita nggak boleh boros. Kita harus menggunakan harta kita dengan bijak. Harta itu cuma titipan dari Allah. Kalau kita gunakan dengan boros, itu bisa bikin harta kita jadi nggak berkah.

Jadi, mulai dari sekarang, sebelum kamu beli sesuatu, pikirin dulu baik-baik. Beli barang yang kamu butuhin, bukan barang yang kamu inginkan. Dengan begitu, kamu bisa hemat uang dan kamu bisa lebih fokus sama hal-hal yang bermanfaat.

3. Bersihkan Harta dengan Sedekah

Seringkali, kita punya banyak barang yang nggak kita pakai. Entah itu baju yang udah nggak muat, buku yang udah nggak dibaca, atau bahkan barang-barang yang nggak ada gunanya. Barang-barang ini cuma bikin rumah kita penuh, dan hati kita jadi nggak tenang.

Minimalis syar'i itu mengajarkan kita buat membersihkan harta kita dengan sedekah. Kalau kamu punya barang yang nggak kamu pakai, mendingan kamu sedekahin. Sedekah itu nggak cuma membersihkan harta kita, tapi juga bisa bikin hati kita jadi lebih lapang.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi)

Pelajaran dari hadis ini adalah, sedekah itu bisa menghapus dosa-dosa kita. Sedekah itu juga bisa bikin hati kita jadi lebih tenang. Saat kita bisa berbagi sama orang lain, kita akan merasa lebih bahagia.

Jadi, mulai dari sekarang, coba deh cek lagi barang-barang kamu. Kalau ada barang yang udah nggak kamu pakai, mendingan kamu sedekahin. Dengan begitu, kamu bisa dapat pahala dan kamu juga bisa membantu orang lain.

4. Investasi pada Pengalaman, Bukan pada Barang

Di era yang serba konsumtif ini, kita seringkali investasi pada barang. Kita beli HP yang paling baru, kita beli kamera yang paling canggih, atau kita beli mobil yang paling mewah. Tapi, barang-barang ini cuma bisa bikin kita bahagia sesaat. Setelah itu, kita kembali ke perasaan yang sama.

Minimalis syar'i itu mengajarkan kita buat investasi pada pengalaman, bukan pada barang. Pengalaman itu bisa bikin kita bahagia lebih lama. Pengalaman itu juga bisa bikin kita jadi pribadi yang lebih baik.

Misalnya, daripada kamu beli HP yang paling baru, mendingan kamu gunakan uangnya buat traveling ke tempat-tempat yang penuh sejarah Islam. Atau, daripada kamu beli kamera yang paling canggih, mendingan kamu gunakan uangnya buat ikut workshop atau seminar yang bisa upgrade skill kamu.

Pengalaman itu juga bisa jadi ladang amal jariyah. Misalnya, kamu bisa traveling buat bantu orang-orang yang membutuhkan. Atau kamu bisa ikut workshop buat belajar ilmu baru, lalu kamu share ilmu itu ke orang lain. Hal-hal kecil kayak gini bisa jadi pahala yang pahalanya terus mengalir.


5. Jadikan Allah Sebagai Pusat Kebahagiaan

Yang terakhir, jangan pernah lupa buat menjadikan Allah sebagai pusat kebahagiaan. Seringkali, kita jadi nggak tenang karena kita terlalu fokus sama hal-hal yang fana. Kita jadi mikir kalau kebahagiaan itu datangnya dari harta, dari jabatan, atau dari pujian.

Minimalis syar'i itu mengajarkan kita kalau kebahagiaan yang hakiki itu datangnya dari Allah. Kita nggak akan pernah ngerasa bahagia kalau kita nggak dekat sama Allah.

Allah SWT berfirman:

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)

Pelajaran dari ayat ini adalah, kalau kamu pengen hati kamu tenang, kamu harus perbanyak dzikir dan ibadah. Dengan begitu, kamu nggak akan lagi terbebani sama hal-hal yang fana. Kamu akan lebih fokus sama hal-hal yang hakiki, kayak ibadah dan berbuat baik.

Penutup

Jadi, gaya hidup minimalis syar'i itu bukan cuma soal hidup sederhana. Itu juga soal mindset, soal keikhlasan hati, dan soal bersyukur. Pahami konsep qana'ah, belajar memilih, bersihkan harta, investasi pada pengalaman, dan jadikan Allah sebagai pusat kebahagiaan.

Semoga dengan menerapkan tips ini, kamu bisa menjalani hidup yang lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih bermakna.

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال