Memahami Hak dan Kewajiban dalam Islam: Belajar Tanggung Jawab Sejak Dini

ardipedia.com – Sering nggak sih kamu dengerin istilah hak dan kewajiban? Buat sebagian orang, hak itu kayak hal yang paling penting. Kita cuma mikir, "Hak gue mana, ya?" atau "Gue berhak dapat ini." Kita jadi gampang banget nuntut. Tapi, kita jadi gampang banget lupa sama kewajiban. Kita jadi mikir, "Ah, kewajiban itu berat. Mendingan nggak usah deh."

Perasaan kayak gini wajar banget, kok. Karena, kita hidup di era yang serba instan. Kita pengen semuanya cepat dan gampang. Kita pengen dapat semuanya tanpa harus berjuang. Akhirnya, kita jadi gampang banget nuntut, tapi jadi gampang banget lupa sama kewajiban.

Padahal, hak dan kewajiban itu kayak dua sisi mata uang. Kamu nggak akan dapat hak, kalau kamu nggak lakuin kewajiban. Kamu nggak akan dapat pahala, kalau kamu nggak ibadah. Kamu nggak akan dapat rezeki, kalau kamu nggak kerja. Hak dan kewajiban itu adalah dua hal yang nggak bisa dipisahin.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang paling bijak dalam menyeimbangkan hak dan kewajiban. Beliau adalah sosok yang paling bertanggung jawab. Beliau nggak pernah nuntut haknya tanpa lakuin kewajibannya. Beliau adalah teladan terbaik buat kita yang lagi berusaha buat jadi pribadi yang lebih baik.

Di artikel ini, gue mau ajak kamu buat kupas tuntas, gimana sih cara memahami hak dan kewajiban dalam Islam? Bukan buat bikin kamu ngerasa bersalah, tapi buat jadi pengingat biar kita bisa jadi pribadi yang lebih bijak dalam mengelola hidup.

1. Pahami Konsep Amanah, Hidup Ini Adalah Tanggung Jawab

Hal pertama yang harus kita pahami adalah konsep amanah. Amanah itu artinya tanggung jawab. Hidup kita ini adalah amanah dari Allah. Tubuh kita ini adalah amanah. Waktu kita ini adalah amanah. Uang kita ini adalah amanah.

Setiap amanah yang Allah kasih, itu punya hak dan kewajiban. Tubuh kamu itu punya hak buat dijaga. Tapi, kamu juga punya kewajiban buat menjaganya. Kamu harus makan makanan yang halal, kamu harus olahraga, dan kamu harus istirahat.

Waktu kamu itu punya hak buat dimanfaatkan. Tapi, kamu juga punya kewajiban buat memanfaatkannya. Kamu harus pakai waktu buat hal-hal yang bermanfaat. Kamu harus pakai waktu buat ibadah. Kamu harus pakai waktu buat kerja.

Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Anfal: 27)

Pelajaran dari ayat ini adalah, kita nggak boleh mengkhianati amanah. Kita harus lakuin kewajiban kita. Kalau kita lakuin kewajiban kita, Allah akan kasih hak kita.

2. Jadikan Rasulullah SAW sebagai Teladan Terbaik

Rasulullah SAW adalah sosok yang paling bertanggung jawab. Beliau nggak pernah nuntut haknya tanpa lakuin kewajibannya. Beliau adalah sosok yang paling bijak dalam menyeimbangkan hak dan kewajiban.

Pelajaran dari Rasulullah SAW adalah, beliau nggak pernah malas. Beliau nggak pernah menunda-nunda pekerjaan. Beliau bersabda:

"Barangsiapa yang menunaikan hajat saudaranya, maka Allah akan menunaikan hajatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini nunjukin kalau kita harus bantu orang lain. Kita harus lakuin kewajiban kita. Dengan begitu, Allah akan kasih hak kita.

Selain itu, Rasulullah SAW juga melarang kita buat menunda-nunda pekerjaan. Beliau bersabda:

"Sesungguhnya Allah menyukai apabila salah seorang dari kalian mengerjakan sesuatu, dia mengerjakannya dengan baik." (HR. Baihaqi)

Ini nunjukin kalau kita harus lakuin pekerjaan kita dengan baik. Kita harus lakuin kewajiban kita dengan baik.

3. Jaga Hati, Jangan Biarkan Sifat Tamak Mengendalikannya

Seringkali, kita jadi gampang banget nuntut hak karena sifat tamak. Kita jadi pengen punya banyak uang, kita jadi pengen punya banyak barang, dan kita jadi pengen terlihat kaya di media sosial. Sifat tamak ini yang akhirnya bikin kita jadi nggak peduli sama kewajiban.


Kita jadi gampang banget ngutang. Kita jadi gampang banget korupsi. Kita jadi gampang banget ngambil hak orang lain. Sifat tamak ini yang akhirnya bikin hidup kita jadi nggak tenang.

Pelajaran dari Rasulullah SAW adalah, beliau adalah sosok yang paling rendah hati. Beliau nggak pernah tamak. Beliau selalu bersyukur. Beliau bersabda:

"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang tawadhu' (rendah hati) dan bersyukur." (HR. Muslim)

Ini nunjukin kalau kita harus rendah hati. Kita harus bersyukur. Dengan begitu, kita akan merasa lebih bahagia, lebih tenang, dan kita akan lebih bijak dalam mengelola hidup.

4. Jadikan Kewajiban Sebagai Investasi

Seringkali, kita jadi males buat lakuin kewajiban karena kita mikir kalau itu nggak ada gunanya. Kita mikir, "Ah, gue shalat, tapi rezeki gue segitu-gitu aja." Pikiran kayak gini cuma bikin hati kita nggak tenang.

Nah, dalam Islam, kita diajarkan buat jadikan kewajiban sebagai investasi. Setiap kewajiban yang kamu lakuin, itu akan kembali ke kamu dengan berlipat ganda.

Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS. Al-Zalzalah: 7-8)

Pelajaran dari ayat ini adalah, setiap kebaikan yang kita lakukan, itu akan dicatat sama Allah. Dan Allah pasti akan kasih balasan yang paling baik buat kita.

5. Jangan Lupa Doa dan Tawakal

Yang terakhir, jangan pernah lupa buat berdoa dan bertawakal. Doa itu adalah senjata paling ampuh. Doa itu bisa bikin kamu lebih semangat lakuin kewajiban. Doa itu juga bisa bikin kamu lebih fokus.

Allah SWT berfirman:

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan." (QS. Ghafir: 60)

Ini nunjukin kalau Allah itu selalu siap dengerin doa-doa kita. Kita nggak perlu takut kalau doa kita nggak dikabulkan. Karena, setiap doa yang kita panjatkan itu dicatat sama Allah. Dan Allah pasti akan kasih yang terbaik buat kita.

Selain doa, kamu juga harus tawakal. Tawakal itu artinya kita udah berusaha maksimal, kita udah lakuin kewajiban, kita udah berbuat baik, lalu kita serahkan hasilnya kepada Allah. Tawakal itu bukan berarti pasrah, ya. Tawakal itu artinya kita yakin kalau Allah akan kasih yang terbaik buat kita.

Penutup

Jadi, hak dan kewajiban itu adalah dua hal yang nggak bisa dipisahin, kok. Kamu bisa jadi pribadi yang lebih bijak dengan cara memahami konsep amanah, jadikan Rasulullah sebagai teladan, jaga hati dari sifat tamak, jadikan kewajiban sebagai investasi, dan jangan lupa doa dan tawakal.

Semoga dengan menerapkan tips ini, kamu bisa menjalani hidup yang lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih bermakna.

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال