Perasaan kayak gini wajar banget, kok. Karena, kita hidup di era yang serba positive vibes. Kita jadi takut buat terlihat lemah. Kita jadi takut buat terlihat sedih. Kita jadi mikir, "Kalau gue sedih, berarti iman gue kurang." Padahal, sedih itu wajar. Sedih itu adalah bagian dari hidup.
Islam itu nggak mengajarkan kita buat jadi robot yang cuma bisa senyum. Islam itu mengajarkan kita buat jadi manusia yang punya perasaan. Kita boleh sedih, kita boleh kecewa, dan kita boleh marah. Yang penting, kita nggak boleh putus asa.
Di artikel ini, gue mau ajak kamu buat kupas tuntas, gimana sih cara menyikapi toxic positivity dari sudut pandang Islam? Bukan buat bikin kamu ngerasa bersalah, tapi buat jadi pengingat biar kita bisa jadi pribadi yang lebih bijak dalam mengelola perasaan.
1. Pahami Konsep Iman, Nggak Cuma Soal Bahagia
Hal pertama yang harus kita pahami adalah konsep iman. Iman itu nggak cuma soal bahagia. Iman itu juga soal sabar, soal ikhlas, dan soal tawakal.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang paling bijak dalam mengelola perasaan. Beliau pernah sedih saat ditinggal istri dan pamannya. Beliau pernah kecewa saat dakwahnya ditolak. Tapi, beliau nggak pernah putus asa. Beliau selalu sabar, ikhlas, dan tawakal.
Pelajaran dari Rasulullah SAW adalah, beliau nggak pernah menyembunyikan perasaannya. Beliau selalu jujur sama dirinya sendiri. Beliau selalu jujur sama Allah.
Jadi, jangan pernah ngerasa kalau kamu itu harus selalu bahagia. Jangan pernah ngerasa kalau kamu itu harus selalu kuat. Kamu boleh sedih, kamu boleh kecewa, dan kamu boleh marah. Yang penting, kamu nggak boleh putus asa.
2. Jadikan Doa Sebagai Curhat Terbaik
Seringkali, saat kita sedih atau kecewa, kita cuma curhat sama teman. Kita cuma curhat sama pacar. Padahal, ada satu sosok yang paling baik buat kita curhat, yaitu Allah.
Doa itu adalah senjata paling ampuh. Doa itu bisa bikin kamu lebih tenang, lebih damai, dan lebih kuat. Saat kamu sedih, kamu bisa curhatin semua kegalauan kamu ke Dia. Kamu bisa minta sama Dia buat ditenangkan hati kamu. Kamu bisa minta sama Dia buat dikasih jalan keluar.
Allah SWT berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan." (QS. Ghafir: 60)
Ini nunjukin kalau Allah itu selalu siap dengerin doa-doa kita. Kita nggak perlu takut kalau doa kita nggak dikabulkan. Karena, setiap doa yang kita panjatkan itu dicatat sama Allah. Dan Allah pasti akan kasih yang terbaik buat kita.
3. Jaga Hati, Jangan Biarkan Overthinking Mengendalikannya
Seringkali, saat kita sedih atau kecewa, kita jadi overthinking. Kita jadi mikir, "Kenapa sih gue gini-gini aja?" atau "Kenapa sih hidup gue nggak adil?" Pikiran kayak gini cuma bikin hati kita nggak tenang.
Pelajaran dari Rasulullah SAW adalah, beliau adalah sosok yang paling bijak dalam mengelola pikiran. Beliau nggak pernah overthinking. Beliau selalu tawakal. Beliau bersabda:
"Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Burung-burung itu keluar dari sarangnya pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi)
Ini nunjukin kalau tawakal itu penting banget. Tawakal itu artinya kita udah berusaha maksimal, lalu kita serahkan hasilnya kepada Allah. Tawakal itu bukan berarti pasrah, ya. Tawakal itu artinya kita yakin kalau Allah akan kasih yang terbaik buat kita.
4. Jadikan Sedekah Sebagai Obat Hati
Seringkali, saat kita sedih atau kecewa, kita cuma mikir diri sendiri. Kita nggak mikir orang lain. Padahal, ada satu hal yang bisa bikin kita jadi lebih bahagia, yaitu sedekah.
Sedekah itu nggak cuma soal uang, lho. Sedekah itu bisa dengan senyuman, dengan nasihat, atau dengan bantuan. Setiap sedekah yang kamu lakuin, itu bisa jadi pahala. Dan itu bisa bikin hati kamu jadi lebih tenang.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya sedekah itu memadamkan amarah Allah." (HR. Tirmidzi)
Pelajaran dari hadis ini adalah, sedekah itu bisa jadi obat buat hati kita. Sedekah itu bisa bikin kita lebih bahagia, lebih tenang, dan lebih damai.
5. Jangan Lupa Ilmu dan Lingkungan
Yang terakhir, jangan pernah lupa buat cari ilmu dan cari lingkungan yang baik. Ilmu itu bisa bantu kamu buat mengatasi masalah kamu. Ilmu itu bisa bikin kamu lebih bijak.
Kamu bisa ikut kajian, kamu bisa baca buku-buku Islami, atau kamu bisa nonton ceramah-ceramah ustadz. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih dekat sama Allah.
Selain ilmu, kamu juga harus cari lingkungan yang baik. Teman yang baik itu bisa bantu kamu buat jadi pribadi yang lebih baik. Mereka bisa ngingetin kamu saat kamu lagi malas. Mereka bisa jadi support system kamu saat kamu lagi punya masalah.
Penutup
Jadi, toxic positivity itu nggak ada dalam Islam, kok. Islam itu mengajarkan kita buat seimbang. Kamu boleh sedih, tapi jangan putus asa. Kamu boleh kecewa, tapi jangan berhenti berusaha. Kamu boleh marah, tapi jangan merusak.
Semoga dengan menerapkan tips ini, kamu bisa menjalani hidup yang lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih bermakna.
image source : iStock