Stop Insecure! Mengambil Hikmah dari Teladan Nabi Muhammad SAW

ardipedia.com – Sering kan kamu ngerasa kayak lagi main game dan tiba-tiba stuck di satu level? Kamu lihat teman-teman yang lain udah jauh di depan, sementara kamu masih di situ-situ aja. Perasaan kayak gini sering banget bikin kita jadi nggak percaya diri. Kita mulai membandingkan diri dengan orang lain, merasa kurang, dan akhirnya jadi insecure. Padahal, setiap orang itu punya jalan dan waktunya masing-masing.

Di tengah dunia yang serba cepat ini, tekanan buat jadi yang terbaik, punya pencapaian besar di usia muda, dan terlihat sempurna di media sosial itu kuat banget. Feedback dari lingkungan, baik yang positif maupun negatif, bisa bikin mental kita naik-turun. Kalau terus-terusan membandingkan, kita jadi lupa sama potensi dan keunikan yang kita punya. Nah, kalau udah begini, gimana caranya biar kita bisa kembali percaya diri?

Ternyata, jauh sebelum istilah "percaya diri" populer, Nabi Muhammad SAW udah kasih kita banyak banget pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi keraguan dan membangun keyakinan pada diri sendiri. Teladan beliau bukan cuma soal ibadah, tapi juga soal karakter, mental, dan cara beliau berinteraksi dengan dunia.

Jadi, yuk, kita kupas bareng-bareng hikmah dari teladan Nabi Muhammad SAW yang bisa banget kita terapkan buat membangun kembali rasa percaya diri kita.

1. Fokus pada Tujuan, Bukan Pandangan Manusia

Salah satu alasan utama kita sering nggak percaya diri adalah karena kita terlalu peduli sama apa kata orang. Kita takut salah, takut gagal, atau takut dinilai jelek. Padahal, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk fokus pada tujuan yang benar, bukan pada validasi dari manusia.

Waktu beliau pertama kali menerima wahyu dan menyebarkan Islam, beliau sempat merasa takut dan khawatir. Tapi, beliau nggak berhenti. Beliau terus berjuang karena beliau tahu tujuan beliau itu mulia, yaitu menyampaikan kebenaran dari Allah. Meskipun banyak yang menentang, mencemooh, bahkan ingin membunuh beliau, beliau tetap teguh. Kenapa? Karena keyakinan beliau pada Allah itu lebih kuat dari keraguan yang datang dari manusia.

Pelajaran buat kita adalah, kalau kamu punya tujuan yang baik dan benar, jangan peduliin omongan orang. Nggak semua orang akan suka sama apa yang kamu lakukan. Tapi selama niat kamu tulus dan tujuannya baik, teruslah melangkah. Ingat, ridha Allah itu lebih penting dari ridha manusia. Saat kamu bisa fokus pada tujuanmu, bukan pada validasi orang lain, percaya diri kamu bakal tumbuh.

2. Kualitas Diri Lebih Penting daripada Standar Orang Lain

Kita sering banget membandingkan diri sama orang lain, entah itu soal pencapaian, penampilan, atau bahkan jumlah followers. Padahal, Islam mengajarkan kita untuk fokus pada kualitas diri kita sendiri.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat rendah hati, tapi beliau juga punya rasa percaya diri yang tinggi. Kenapa? Karena beliau yakin sama diri beliau sendiri dan beliau terus-menerus memperbaiki diri. Beliau nggak pernah iri sama kekayaan orang lain atau status sosial mereka. Beliau fokus pada tugas beliau sebagai Nabi dan terus menyebarkan kebaikan.

Fokuslah pada skill dan potensi yang kamu punya. Kalau kamu jago nulis, asah terus kemampuan menulismu. Kalau kamu suka desain, belajar terus sampai kamu jadi ahli. Kualitas yang kamu bangun itu jauh lebih berharga daripada apa yang kamu lihat di media sosial orang lain. Jangan pernah merasa kurang hanya karena kamu nggak punya apa yang orang lain punya. Karena setiap kita diciptakan unik dan punya kelebihan masing-masing.

3. Ikhlas dan Tawakal dalam Berusaha

Kadang, kita ngerasa nggak percaya diri karena kita takut gagal. Kita udah berusaha keras, tapi hasilnya nggak sesuai harapan. Di sini, pelajaran tentang ikhlas dan tawakal jadi sangat relevan.

Nabi Muhammad SAW selalu berusaha sekuat tenaga dalam setiap hal yang beliau kerjakan. Misalnya, saat Perang Uhud, beliau menyiapkan strategi dan pasukan dengan sangat baik. Tapi, di tengah pertempuran, ada pasukan yang melanggar perintah dan akhirnya kaum muslimin sempat kalah. Meskipun begitu, beliau nggak menyalahkan siapa-siapa. Beliau tetap ikhlas dan bertawakal kepada Allah.

Tawakal itu bukan berarti pasrah, ya. Tawakal itu artinya kita udah berusaha maksimal, lalu kita serahkan hasilnya kepada Allah. Dengan bertawakal, kita jadi nggak terlalu terbebani sama hasil akhir. Kita akan lebih fokus sama proses dan usaha yang kita berikan. Ini bikin kita jadi lebih berani untuk mencoba hal-hal baru, karena kita nggak lagi takut gagal.

Percaya diri itu bukan berarti kita yakin 100% bakal berhasil. Percaya diri itu artinya kita yakin sama usaha kita, dan kita percaya sama rencana Allah. Saat kamu bisa ikhlas dan tawakal, kamu akan merasa lebih tenang dan lebih berani dalam menghadapi tantangan.

4. Menjadi Pribadi yang Bermanfaat

Seringkali, rasa tidak percaya diri datang karena kita merasa hidup kita nggak ada artinya. Nah, salah satu cara paling ampuh buat meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan menjadi pribadi yang bermanfaat. Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam hal ini. Beliau adalah sosok yang paling bermanfaat bagi umatnya. Beliau membantu orang yang kesusahan, menghibur yang sedih, dan selalu menyebarkan kebaikan.

Dalam salah satu hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)

Pelajaran dari hadis ini adalah, semakin banyak kamu bermanfaat bagi orang lain, semakin berharga hidup kamu. Nggak harus dengan hal-hal besar, kok. Kamu bisa mulai dari hal kecil, misalnya dengan membantu orang tua di rumah, bantu teman yang lagi kesulitan, atau bahkan dengan sharing ilmu yang kamu punya di media sosial.

Saat kamu bisa bermanfaat buat orang lain, kamu akan merasakan kebahagiaan yang beda. Kamu akan merasa dirimu berharga, dan itu bisa jadi booster buat rasa percaya diri kamu. Fokuslah untuk memberi, bukan untuk mendapatkan.

5. Jangan Pernah Merasa Lebih Baik dari Orang Lain

Ironisnya, rasa tidak percaya diri juga bisa datang dari rasa sombong. Saat kita merasa lebih baik dari orang lain, kita jadi takut kalau ada orang lain yang lebih baik dari kita. Akhirnya, kita jadi takut bersaing dan takut gagal.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang paling mulia, tapi beliau adalah orang yang paling rendah hati. Beliau nggak pernah merasa lebih baik dari siapa pun. Beliau selalu menghormati setiap orang, terlepas dari status sosialnya.

Pelajaran buat kita, jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain dalam hal keburukan mereka. Jangan pernah merasa diri kita paling benar. Dengan bersikap rendah hati, kita akan merasa lebih damai dan nggak gampang iri atau cemburu. Kita akan lebih fokus untuk memperbaiki diri sendiri, bukan untuk menjatuhkan orang lain.

Penutup

Percaya diri itu bukan tentang seberapa hebat kamu di mata orang lain, tapi tentang seberapa kuat keyakinan kamu sama diri sendiri dan sama Allah. Nabi Muhammad SAW udah ngasih kita peta jalan yang jelas. Ingat, fokus pada tujuan, bukan pandangan manusia. Fokus pada kualitas diri, bukan standar orang lain. Ikhlas dan tawakal dalam berusaha. Jadi pribadi yang bermanfaat, dan yang paling penting, tetap rendah hati.

Semoga dengan menerapkan pelajaran ini, kamu bisa membangun rasa percaya diri yang nggak gampang goyah, karena fondasinya kokoh dan berlandaskan iman.

image source : iStock


Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال

Quotes
Menu Ardipedi