Jangan Nyesel! 4 Hal yang Paling Ditakuti Anak dari Orang Tua

ardipedia.com – Sebagai orang tua, pastinya kamu pengen jadi sosok yang paling aman dan paling nyaman buat anak. Sosok yang selalu bisa diandalkan, tempat mereka berlindung, dan tempat mereka pulang. Tapi, sadar atau nggak, ada beberapa hal yang justru bikin anak takut sama kita. Bukan takut yang "serem" kayak hantu, tapi takut yang bikin mereka nggak berani terbuka, nggak berani jujur, dan akhirnya memilih buat menjauh.

Rasa takut ini bisa muncul dari hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari. Mungkin kamu nggak sengaja, tapi dampaknya bisa besar banget buat psikologis anak. Ketakutan ini bisa jadi tembok yang memisahkan kamu dan anak, yang bikin hubungan kalian jadi renggang. Tentu aja, nggak ada orang tua yang pengen hal ini terjadi, kan?

Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas empat hal yang paling ditakuti anak dari orang tua. Tujuannya bukan buat bikin kamu merasa bersalah, tapi buat ngajak kamu refleksi dan memperbaiki diri. Dengan tahu apa yang anak rasakan, kita bisa jadi orang tua yang lebih peka dan lebih baik. Yuk, kita mulai!

1. Ketakutan Akan Kemarahan yang Meledak-ledak

Ini nih, yang paling sering terjadi. Saat anak berbuat salah, kita seringkali langsung marah-marah. Teriak-teriak, membentak, atau bahkan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan. Kemarahan yang meledak-ledak ini bikin anak merasa nggak aman. Mereka jadi takut buat jujur, takut buat mengakui kesalahan, dan akhirnya memilih buat bohong.

Kemarahan itu emosi yang normal, tapi cara kita menyampaikannya yang jadi masalah. Anak jadi berpikir, "Kalau aku salah, Papa/Mama bakal marah besar." Ini bikin mereka nggak berani cerita kalau ada masalah di sekolah atau kalau mereka habis berantem sama teman. Mereka takut kalau nanti mereka kena marah lagi.

Coba ganti cara bereaksinya. Saat emosi lagi di puncak, coba tarik napas dalam-dalam. Bilang ke anak, "Mama lagi sedih/marah karena kamu gini. Tapi kita bahas baik-baik ya." Ini ngajarin mereka bahwa emosi bisa disampaikan tanpa harus meledak-ledak. Dengan begitu, mereka jadi lebih berani buat terbuka dan nggak perlu takut lagi.


2. Ketakutan Akan Dibanding-bandingkan

"Lihat tuh, si B lebih rajin daripada kamu." "Kakak kamu aja bisa, masa kamu nggak bisa?" Kata-kata ini mungkin biasa, tapi buat anak, ini bisa jadi pukulan telak. Mereka jadi ngerasa nggak berharga dan nggak cukup baik. Mereka jadi takut buat mencoba hal baru, karena takut kalah dan dibanding-bandingkan lagi.

Setiap anak itu unik dan punya kelebihannya masing-masing. Membanding-bandingkan itu sama aja kayak bilang, "Kamu nggak seberharga dia." Ini bisa merusak rasa percaya diri mereka dan bikin mereka jadi pendendam sama saudara atau teman-temannya.

Coba hargai setiap usaha anak, sekecil apa pun itu. Puji mereka, bukan karena mereka lebih baik dari orang lain, tapi karena mereka sudah berusaha. Misalnya, "Mama lihat kamu kerja keras banget buat dapat nilai ini, Mama bangga!" Ini bikin mereka merasa dihargai apa adanya.

3. Ketakutan Akan Kegagalan

Di dunia yang serba kompetitif ini, kita seringkali menuntut anak buat jadi yang terbaik. Harus dapat nilai bagus, harus juara lomba, harus bisa ini itu. Saat anak gagal, kita kecewa. Kekecawaan ini bisa jadi beban buat anak. Mereka jadi takut buat gagal, karena takut ngecewain orang tua.

Anak perlu tahu kalau kegagalan itu normal. Tugas kita sebagai orang tua itu bukan buat mencegah mereka gagal, tapi buat ngajarin mereka bangkit lagi. Saat mereka gagal, jangan langsung marah atau kecewa. Bilang, "Nggak apa-apa kok. Yang penting kamu udah berusaha." Ajak mereka refleksi, "Kenapa ya kamu gagal? Apa yang bisa kita perbaiki?" Ini ngajarin mereka kalau kegagalan itu cuma feedback dan kesempatan buat jadi lebih baik.

4. Ketakutan Akan Kehilangan Kasih Sayang

Ini ketakutan yang paling dalam dan paling mendasar. Saat anak berbuat salah, kita seringkali ngasih ultimatum. "Kalau kamu nggak nurut, Mama nggak sayang lagi." Atau, "Kalau kamu gitu, Mama nggak mau ngobrol sama kamu lagi." Anak-anak itu bisa benar-benar menganggap ancaman itu serius. Mereka jadi takut kalau kasih sayang orang tua itu bersyarat.

Kasih sayang itu harus tanpa syarat. Saat anak berbuat salah, mereka butuh kasih sayang dan dukungan lebih dari sebelumnya. Peluk mereka, dan bilang, "Mama sayang kamu, meskipun kamu bikin salah." Ini ngasih pesan ke mereka bahwa kasih sayangmu itu abadi dan nggak bakal hilang, nggak peduli apa pun yang terjadi. Dengan begitu, mereka jadi lebih berani buat cerita, karena mereka tahu, apa pun kesalahannya, kamu bakal selalu ada buat mereka.

Intinya, orang tua yang ditakuti itu bukan karena mereka galak atau keras. Tapi karena mereka menciptakan lingkungan yang nggak aman buat anak. Dengan menghindari empat hal di atas, kamu nggak cuma jadi orang tua yang lebih baik, tapi juga jadi pribadi yang lebih peka dan lebih manusiawi.

image source: iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال

Quotes
Menu Ardipedi