ardipedia.com – Pernah nggak sih kamu lagi scroll media sosial atau Google, terus nemu judul yang bikin kamu langsung pengen klik? Misalnya, "Rahasia Tersembunyi di Balik Kue Ulang Tahun Ini Bikin Semua Orang Syok!" atau "Ternyata Ini Alasan Kenapa Pakaianmu Selalu Kotor!". Judul-judul kayak gitu sering banget kita sebut 'clickbait'. Dulu, 'clickbait' ini sering banget dipakai dan sukses bikin orang penasaran. Tapi di tahun ini, di mana audiens udah makin pinter dan konten makin banyak, apakah 'clickbait' masih efektif? Atau malah jadi bumerang buat brand?
Apa Itu Copywriting 'Clickbait'?
Gampangnya, copywriting 'clickbait' itu adalah teknik menulis judul atau deskripsi yang sengaja bikin orang penasaran, bahkan sampai bikin sedikit lebay, biar mereka pengen ngeklik. Tujuannya cuma satu: dapatkan klik sebanyak-banyaknya. Biasanya, 'clickbait' itu pakai kata-kata yang bikin orang kaget, kayak "TERNYATA", "RAHASIA", atau "WOW".
Contohnya:
Judul Biasa: "Tips Memasak Ayam Goreng"
Judul 'Clickbait': "Jangan Pernah Masak Ayam Goreng dengan Cara Ini! Rahasia Terbongkar!"
Jelas, judul yang kedua jauh lebih menarik, kan? Dia bikin kamu penasaran, "Emang cara apa sih yang nggak boleh?" dan "Rahasia apa yang terbongkar?". Tapi, kalau isinya nggak sesuai sama judulnya, itu bisa jadi masalah.
'Clickbait' Dulu dan Sekarang
Dulu, 'clickbait' itu efektif banget. Di mana konten masih sedikit, orang gampang banget tertarik sama judul yang aneh. Mereka nggak peduli isinya sesuai atau nggak, yang penting penasaran. Tapi sekarang, audiens udah makin pinter. Mereka udah bisa bedain mana konten yang beneran bermanfaat dan mana yang cuma mau cari klik doang.
Ada beberapa hal yang bikin 'clickbait' di tahun ini jadi lebih berisiko:
Algoritma yang Lebih Pintar: Algoritma Google dan media sosial sekarang makin canggih. Mereka nggak cuma ngitung klik, tapi juga ngitung waktu tonton dan interaksi. Kalau judulmu 'clickbait' tapi orang cuma buka sebentar terus langsung tutup, itu sinyal jelek buat algoritma. Kontenmu bisa dianggap nggak relevan dan nggak berkualitas.
Kepercayaan Audiens: Audiens itu lebih menghargai brand yang jujur. Kalau kamu sering pakai 'clickbait' tapi isinya nggak sesuai, lama-lama audiensmu nggak akan percaya lagi. Mereka bakal ngerasa dibohongin, dan itu bikin reputasi brand-mu jelek.
Banyak Konten yang Bermanfaat: Di mana-mana sekarang ada konten yang beneran bagus. Orang nggak perlu lagi ngeklik judul yang lebay. Mereka bisa langsung dapat informasi yang mereka butuhkan dari judul yang jelas.
Lalu, Apakah 'Clickbait' Benar-Benar Sudah Mati?
Jawabannya adalah: nggak sepenuhnya. 'Clickbait' itu nggak mati, tapi berubah. Di tahun ini, 'clickbait' yang berhasil itu bukan lagi yang lebay dan menyesatkan. 'Clickbait' yang berhasil itu adalah yang bikin penasaran, tapi isinya beneran sesuai. Istilahnya sekarang lebih ke 'curiosity gap' atau celah penasaran.
Gampangnya, kamu bikin judul yang bikin audiens penasaran, tapi kamu beneran ngasih jawaban yang mereka butuhkan di dalam konten. Kamu nggak bohongin mereka. Kamu cuma ngebikin mereka lebih tertarik.
Gue kasih contoh ya:
Judul 'Clickbait' Negatif: "5 Kesalahan Fatal dalam Digital Marketing yang Bikin Bisnismu Bangkrut!" (Isi: cuma tips umum yang udah basi.)
Judul 'Clickbait' Positif (Curiosity Gap): "Gue Cuma Lakuin 1 Hal Ini, Penjualan Bisnis Langsung Naik 500%!" (Isi: beneran ada strategi yang bisa bikin penjualan naik drastis.)
Jelas beda kan? Yang pertama cuma nakut-nakutin. Yang kedua ngasih janji yang beneran bisa kamu tepatin.
Cara Bikin Judul yang Menarik Tanpa 'Clickbait' Negatif
Kalau kamu mau bikin judul yang efektif, tapi nggak mau dianggap 'clickbait' yang jelek, kamu bisa pakai beberapa cara ini:
Gunakan Angka: Angka itu bikin judulmu lebih spesifik dan terpercaya. Contoh: "7 Cara Cepat Belajar Coding untuk Pemula" atau "3 Langkah Mudah Menurunkan Berat Badan".
Gunakan Kata Tanya: Pertanyaan bikin orang merasa kontenmu ngasih jawaban buat masalah mereka. Contoh: "Bingung Mulai Bisnis Online dari Nol?" atau "Apakah Skincare Ini Benar-Benar Cocok untuk Kulit Sensitif?".
Fokus ke Manfaat: Jangan cuma fokus ke fitur, tapi fokus ke manfaatnya buat audiens. Contoh: "Cara Jago Bikin Konten Cuma Pakai Smartphone" (manfaatnya: jadi jago, alatnya: smartphone).
Timbulkan Rasa Urgensi: Gunakan kata-kata yang bikin audiens merasa butuh jawaban sekarang. Contoh: "Jangan Beli E-Book Ini Kalau Kamu Belum Tahu 3 Rahasia Ini".
Ceritakan Pengalaman Pribadi: Judul yang pakai pengalaman pribadi bikin audiens ngerasa lebih dekat. Contoh: "Gue Sempat Gagal 3 Kali, Tapi Sekarang Jualan Online Gue Laris Manis".
Penting!
Sebagus apa pun judulmu, kalau kontennya nggak berkualitas, semuanya akan sia-sia. 'Clickbait' itu cuma pintu masuk. Yang bikin audiensmu betah dan percaya itu adalah isi kontenmu. Kalau kontenmu bermanfaat, informatif, dan menghibur, mereka akan balik lagi, nge-share, dan bahkan jadi pelanggan setia.
Jadi, jangan pernah fokus cuma ke judul. Setelah orang ngeklik, mereka harus dapat apa yang mereka cari. Pastikan isi kontenmu beneran ngasih solusi, ngasih inspirasi, atau ngasih jawaban dari pertanyaan mereka. Ingat, reputasi brand itu butuh waktu lama buat dibangun, tapi bisa hancur dalam sekejap.
Kesimpulannya,
Copywriting 'clickbait' itu nggak mati, tapi evolusi. Di tahun ini, dia berubah jadi lebih jujur, lebih personal, dan lebih terpercaya. Tugas kamu sebagai content creator atau pebisnis adalah bikin judul yang bikin penasaran, tapi isinya beneran sesuai. Jangan pernah bohongin audiensmu. Bangun kepercayaan dengan ngasih konten yang beneran bermanfaat. Kalau kamu bisa lakuin itu, kamu nggak perlu lagi takut sama yang namanya 'clickbait' negatif. Judulmu akan terus menarik, dan brand-mu akan terus dipercaya. Selamat mencoba, dan semoga kontenmu makin sukses!
image source : iStock