Kiat Menjalani Hidup Tenang dengan Prinsip Islam

ardipedia.com – Sering kan kamu ngerasa kayak lagi lari maraton, tapi nggak sampai-sampai? Kamu udah kerja keras, udah multitasking, udah scroll media sosial sampai tengah malam, tapi kok rasanya hidup ini nggak tenang, ya? Pikiran kita selalu penuh, hati kita selalu gelisah, dan kita jadi gampang banget stres. Padahal, kita udah ngelakuin semua hal yang katanya bikin hidup bahagia. Kalau iya, kamu nggak sendirian. Ini adalah masalah yang sering banget dialami banyak orang di era yang serba cepat ini.

Kita hidup di era yang serba instan, di mana semua hal harus cepat. Kita dituntut buat perfect di semua hal. Kita harus sukses, punya banyak uang, punya banyak teman, dan terlihat bahagia di media sosial. Tekanan ini yang akhirnya bikin kita jadi nggak bisa menikmati hidup. Kita jadi terlalu fokus sama masa depan atau masa lalu, sampai lupa sama momen yang ada sekarang.

Tapi, pernah nggak sih kamu mikir, kalau Islam udah ngasih kita banyak banget prinsip buat menjalani hidup yang tenang? Prinsip-prinsip ini udah ada jauh sebelum istilah mindfulness populer. Islam mengajarkan kita buat hidup dengan penuh kesadaran, buat fokus sama setiap hal yang kita lakuin, dan buat percaya kalau Allah udah ngatur yang terbaik buat kita.

Di artikel ini, gue mau ajak kamu buat kupas tuntas, gimana sih cara menjalani hidup yang tenang dengan prinsip Islam? Bukan cuma teori, tapi kiat-kiat yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, biar hidup kamu lebih damai dan bermakna.

1. Fokus pada Shalat, Bukan Cuma Gerakan

Seringkali, kita cuma shalat karena itu kewajiban. Kita shalat cuma buat menggugurkan kewajiban, tanpa tahu maknanya. Makanya, saat shalat, pikiran kita gampang banget melayang ke mana-mana. Shalat itu bukan cuma gerakan, tapi juga sebuah komunikasi yang intim antara kita dan Allah.

Kalau kamu pengen hidup kamu tenang, mulailah dari shalat kamu. Shalat itu adalah cara Allah buat ngasih kita waktu buat istirahat dari hustle dunia. Saat shalat, kita meninggalkan semua beban, semua masalah, dan semua pikiran di luar. Kita fokus sepenuhnya sama Allah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat." (HR. Abu Daud)

Ini nunjukin kalau shalat itu bukan beban, tapi justru jadi tempat untuk mencari ketenangan dan istirahat dari hiruk pikuk dunia. Saat shalat, kita bisa curhatin semua kegalauan kita ke Allah. Kita bisa minta sama Dia buat ditenangkan hati kita.

Kalau kamu mau shalat kamu lebih bermakna, coba deh pelajari makna dari setiap bacaan shalat. Saat kamu tahu maknanya, kamu bakal ngerasa lebih terhubung. Shalat kamu jadi nggak cuma sekadar gerakan, tapi juga jadi sebuah komunikasi yang bermakna.

2. Dzikir dan Mengingat Kematian

Di zaman sekarang, kita butuh playlist buat menemani berbagai aktivitas. Nah, buat menenangkan hati, playlist paling ampuh itu adalah dzikir. Dzikir itu artinya mengingat Allah, baik dengan lisan maupun hati. Saat kita berdzikir, kita kayak lagi reset pikiran kita. Kita alihkan fokus dari masalah-masalah dunia ke kebesaran Allah.

Allah SWT berfirman:

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)

Pelajaran dari ayat ini adalah, kalau kamu pengen hati kamu tenang, kamu harus perbanyak dzikir. Kamu bisa dzikir kapan aja, di mana aja. Saat kamu lagi di jalan, saat kamu lagi nunggu, atau bahkan saat kamu lagi kerja.

Selain dzikir, kamu juga harus sering-sering mengingat kematian. Ini memang terdengar menakutkan, tapi mengingat kematian itu bisa bikin kita hidup lebih tenang. Kenapa? Karena saat kita sadar kalau hidup ini cuma sementara, kita nggak akan lagi fokus sama hal-hal yang fana. Kita nggak akan lagi sibuk ngumpulin harta, atau ngiri sama orang lain. Kita akan lebih fokus sama hal-hal yang hakiki, kayak ibadah dan berbuat baik.

Mengingat kematian itu bikin kita lebih bersyukur. Kita akan sadar kalau setiap detik yang kita punya itu adalah nikmat dari Allah. Dan kita akan lebih berhati-hati dalam setiap hal yang kita lakuin.

3. Berbuat Baik dan Bersedekah

Seringkali, kita jadi nggak tenang karena kita terlalu fokus sama diri sendiri. Kita mikir, "Gimana caranya biar gue bahagia? Gimana caranya biar gue sukses?" Padahal, kebahagiaan itu datangnya saat kita bisa membahagiakan orang lain.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)

Pelajaran dari hadis ini adalah, semakin banyak kamu berbuat baik, semakin bahagia hidup kamu. Berbuat baik itu nggak harus dengan hal-hal besar, kok. Kamu bisa mulai dari hal-hal kecil, kayak senyum sama orang lain, bantu teman yang lagi kesusahan, atau bahkan kasih makan kucing di jalanan.

Selain berbuat baik, kamu juga harus sering-sering bersedekah. Sedekah itu nggak cuma soal uang, lho. Sedekah bisa dengan senyuman, dengan ilmu, atau bahkan dengan tenaga. Saat kita bersedekah, kita lagi ngasih kebahagiaan ke orang lain, dan kebahagiaan itu, secara nggak langsung, bakal balik lagi ke kita. Hati kita jadi lebih lapang dan nggak terlalu fokus sama masalah-masalah kita sendiri.


4. Belajar Ikhlas dan Tawakal

Di zaman yang serba instan ini, kita pengen semua hal bisa cepat. Termasuk soal hasil. Kita udah kerja keras, kita udah berusaha, tapi hasilnya nggak sesuai harapan. Di sini, pelajaran tentang ikhlas dan tawakal jadi sangat relevan.

Ikhlas itu artinya kita nerima semua takdir yang Allah kasih dengan lapang dada. Kita nggak ngeluh, kita nggak nyalahin siapa-siapa, dan kita percaya kalau Allah udah ngatur yang terbaik buat kita.

Tawakal itu artinya kita udah berusaha maksimal, lalu kita serahkan hasilnya kepada Allah. Tawakal itu bukan berarti pasrah, ya. Tawakal itu artinya kita yakin kalau Allah akan kasih yang terbaik buat kita.

Saat kamu bisa ikhlas dan tawakal, kamu akan merasa lebih tenang. Kamu nggak akan lagi overthinking soal masa depan. Kamu akan lebih fokus sama momen yang ada sekarang. Kamu akan sadar kalau Allah itu Maha Tahu dan Maha Adil. Dia tahu apa yang terbaik buat kamu.

5. Jauhi Perbandingan dan Hidup Sederhana

Ini adalah penyakit yang paling sering bikin kita nggak tenang. Kita terlalu sering membandingkan diri sama orang lain. Kita lihat teman kita sukses, kita jadi iri. Kita lihat teman kita punya barang-barang mewah, kita jadi pengen juga.

Padahal, setiap orang itu punya jalan hidupnya masing-masing. Kamu nggak tahu, di balik foto-foto yang bagus di media sosial, mungkin mereka juga punya masalah yang kamu nggak tahu. Fokuslah pada diri sendiri. Fokus pada apa yang kamu punya, bukan pada apa yang orang lain punya.

Rasulullah SAW adalah sosok yang hidupnya sangat sederhana. Beliau nggak punya harta yang melimpah, tapi beliau selalu merasa cukup. Beliau mengajarkan kita tentang qana'ah, yaitu merasa cukup dengan apa yang Allah kasih.

Saat kita bisa qana'ah, kita akan merasa lebih bahagia. Kita nggak akan lagi terbebani buat ikutan gaya hidup orang lain. Kita akan lebih fokus sama kebutuhan kita, bukan sama keinginan kita.

Penutup

Jadi, menjalani hidup yang tenang itu bukan cuma soal meditasi atau healing. Menjalani hidup yang tenang itu juga bisa dengan prinsip Islam. Prinsip-prinsip ini udah ada jauh sebelum istilah-istilah modern itu populer. Fokus pada shalat, perbanyak dzikir, berbuat baik dan bersedekah, ikhlas dan tawakal, serta jauhi perbandingan dan hidup sederhana.

Semoga dengan menerapkan kiat-kiat ini, kamu bisa menjalani hidup yang lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih bermakna.

image source : iStock

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال