Membangun Personal Branding di Kantor, 3 Hal Ini Bikin Kamu Dilirik Bos

ardipedia.com – Kamu pernah lihat enggak sih, ada teman kantor yang kerjanya biasa-biasa aja tapi kok kayaknya gampang banget dapat perhatian atasan? Atau ada yang kelihatan menonjol padahal kinerjanya enggak jauh beda sama kamu? Itu bukan cuma soal keberuntungan, tapi soal personal branding. Personal branding itu kayak reputasi kamu di kantor. Itu adalah apa yang orang lain pikirkan dan rasakan tentang kamu, baik saat kamu ada di ruangan maupun saat kamu enggak ada. Intinya, personal branding itu bikin kamu jadi "siapa" di mata orang lain.   Di lingkungan kerja yang kompetitif kayak sekarang, punya skill aja enggak cukup. Kamu harus bisa ngemas skill itu jadi sesuatu yang bikin kamu beda dari yang lain. Personal branding yang kuat bisa jadi kunci buat karier kamu, dari mulai dilirik atasan buat proyek penting, dapat promosi, sampai dipercaya buat memimpin tim. Ini bukan soal pencitraan atau jaim, tapi soal menunjukkan versi diri kamu yang paling otentik dan berharga.   Artikel ini bakal kasih kamu tiga hal penting yang bisa kamu lakukan buat membangun personal branding di kantor. Ini bukan cuma soal performa, tapi juga soal sikap dan cara kamu berinteraksi sama orang lain. Kalau kamu bisa terapkan tiga hal ini, gue jamin, atasan kamu bakal ngelirik kamu dan ngelihat kamu sebagai aset yang berharga. Yuk, kita mulai dari yang pertama.

1. Jadilah Orang yang Bisa Diandalkan

Ini adalah fondasi dari semua personal branding di kantor. Enggak peduli seberapa jago kamu ngomong, kalau kamu enggak bisa diandalkan, semua omongan itu enggak ada artinya. Atasan dan rekan kerja butuh orang yang mereka tahu bisa menyelesaikan tugas dengan baik, tepat waktu, dan tanpa drama.   Caranya:

Konsisten: Jangan cuma bagus di awal. Tunjukkan konsistensi kamu dalam bekerja. Selesaiin tugas dengan kualitas yang sama baiknya, setiap saat.

Tepati janji: Kalau kamu bilang bisa nyelesaiin laporan besok, ya usahakan besok laporan itu sudah selesai. Kalau kamu enggak yakin, bilang dari awal. Lebih baik jujur daripada enggak bisa nepatin janji.

Proaktif: Jangan nunggu disuruh. Kalau kamu lihat ada masalah, tawarin bantuan. Kalau kamu punya ide, sampaikan. Jadilah orang yang berinisiatif.

Ambil tanggung jawab: Kalau kamu salah, akuin kesalahan kamu dan cari solusinya. Ini nunjukin kalau kamu punya integritas dan bisa dipercaya.   Gue pernah lihat ada teman yang punya skill biasa-biasa aja, tapi dia selalu jadi andalan tim. Kenapa? Karena dia selalu datang paling pagi, selalu selesaiin tugas tepat waktu, dan kalau ada masalah, dia yang pertama kali nyari solusi. Hasilnya, dia jadi orang pertama yang dicari kalau ada proyek baru. Atasan juga lebih percaya sama dia buat ngurusin hal-hal penting. Jadi, jadilah orang yang bisa diandalkan, itu adalah kartu As kamu.


2. Kuasai Satu Skill yang Jadi Ciri Khas Kamu

Di kantor, kamu harus punya satu hal yang bikin kamu beda. Satu skill yang kalau orang butuh bantuan di area itu, mereka langsung mikir “Oh, si kamu jago di situ.” Dengan punya satu skill spesifik yang menonjol, kamu bakal jadi go-to person buat hal itu.   Caranya:

Identifikasi skill kamu: Coba pikirin, kamu paling jago di mana? Apakah di analisis data, presentasi, menulis laporan, atau desain?

Asah terus: Jangan berhenti belajar. Kalau kamu jago di analisis data, terusin belajar software baru atau metode analisis yang lebih canggih.

Tawarkan bantuan: Kalau ada teman atau atasan yang butuh bantuan di area yang kamu kuasai, jangan ragu buat tawarin bantuan. Misalnya, “Kalau butuh bantuan buat presentasi, aku bisa bantu bikin slide-nya.”

Bangun portofolio internal: Simpan hasil kerja terbaik kamu. Ini bisa jadi bukti konkret kalau kamu memang jago di skill itu.   Dengan punya spesialisasi, kamu enggak akan terlihat “biasa-biasa aja.” Kamu bakal terlihat punya nilai yang unik. Atasan bakal melihat kamu sebagai aset yang punya skill langka dan penting buat perusahaan. Ini bakal bikin kamu lebih gampang dilirik buat kenaikan jabatan atau proyek yang menantang.

3. Komunikasikan Kontribusi Kamu secara Profesional

Personal branding itu enggak cuma soal kerja, tapi juga soal gimana kamu ngemas kerjaan kamu. Kamu harus bisa komunikasikan kontribusi kamu ke atasan dan tim. Bukan buat pamer, tapi buat ngasih tahu kalau kamu memang sudah ngasih dampak positif.   Caranya:

Ikut meeting dan bicara: Jangan jadi orang yang cuma diem di meeting. Sampaikan ide kamu, tanyakan pertanyaan yang relevan, dan berikan feedback yang membangun. Ini nunjukin kalau kamu peduli dan punya pemikiran.

Kirim update rutin: Kalau kamu lagi ngerjain proyek penting, kirim update rutin ke atasan kamu. Enggak perlu panjang, cukup update singkat soal progres yang sudah kamu capai.

Bikin laporan pencapaian: Bikin laporan singkat tentang pencapaian kamu. Misalnya, tiap bulan, kamu bisa list apa aja yang sudah kamu capai. Ini bisa jadi bahan buat review kinerja kamu nanti.

Bantu orang lain: Jangan pelit ilmu. Kalau ada teman yang butuh bantuan, bantu mereka. Ini bikin kamu terlihat sebagai orang yang supportive dan punya leadership.   Gue yakin, kalau kamu cuma kerja keras tapi enggak bisa komunikasikan hasil kerja kamu, orang lain enggak akan tahu. Banyak orang yang jago, tapi enggak bisa nunjukinnya. Akibatnya, mereka enggak dapat apresiasi yang layak. Jadi, jadilah orang yang jago dan tahu cara nunjukin ke atasan kalau kamu memang jago.

image source : Unsplash, Inc.

Gas komen di bawah! Santai aja, semua komentar bakal kita moderasi biar tetap asyik dan nyaman buat semua!

Lebih baru Lebih lama
ardipedia

نموذج الاتصال